2. Lizia Pasrah

562 57 18
                                        

Vote dan Komen:)

*********

Bel pulang pun berbunyi.

Leovan langsung menarik paksa tangan Lizia. Lizia tentu kaget. "Leo mau bawa aku kemana? Ke apartementnya? Duh, gawat ini. Kalau Mama tau bisa-bisa aku dimarahi lagi," batinnya.

"Naik," perintahnya.

Lizia hanya mengangguk.

Lalu segera menaiki motornya Leovan. Leovan pun begitu. Ia juga sama sekali tidak menghiraukan ucapan-ucapan temannya yang menggodanya.

"Ck, jangan megang bangsat!" tegurnya kesal saat Lizia memegang jaketnya.

Lizia ketakutan.

Lalu melepaskan genggamannya.

Leovan benaran membawanya ke apartementnya. Seperti dugaannya tadi. Ia hanya pasrah.

Lalu turun dari motor diikuti oleh Leovan. Lagi lagi Leovan memegang paksa tangan Lizia dan membawanya masuk ke dalam dan ke lift untuk ke kamar cowok itu.

Saat sesudah sampai di kamar milik cowok itu. Leovan langsung menyuruh Lizia membereskan kamarnya dan memasak.

Benar-benar bukan seperti orang pacaran bukan? Lizia jatuhnya jadi babu.

"Udah beres?" tanya Leovan saat sesudah keluar dari kamar mandinya.

Lizia mengangguk saja.

Ia tidak bisa berbicara karena punya gangguan bicara sejak kecil.

Leovan tersenyum miring. "Bagus."

Lizia hanya diam.

"Aku boleh pulang?" tanya Lizia menggunakan bahasa isyaratnya.

"Gak!"

Lizia terkejut. "Leo bisa mengerti bahasa isyarat aku?"

Leovan gelagapan. Lalu berdehem canggung. "Nggak!"

Lizia tersenyum kecil menanggapi itu. Tentu saja, Lizia tau bahwa Leovan bisa mengerti bahasa isyaratnya.

Mungkin gengsi kali ya

Lizia terdiam lagi.

Diliriknya tasnya. Lalu membuka bukunya. Lalu merobek secarik kertas. Kemudian mengambil penanya. Niatnya akan menulis.

Lizia menuliskan sesuatu di kertas. Setelah itu, ia menyodorkan kertas itu ke Leovan.

[Sebenarnya Kita Apa?]

Itulah pertanyaan Aelizia ke Leovan.

Leovan menerimanya. Dan terkekeh sinis saat tau tulisan apa. Ditatapnya Lizia. "Lo tanya kita apa?"

Leovan maju satu langkah. Kini, keduanya sangat dekat. Dipegangnya dagu Lizia. "Lo tanya kita apa? Oke gue jawab. Gue Raja, dan lo Babu bukan Pacar gue. Ngerti lo? Nona Aelizia Karvelyna Maddielynn?"

Lizia menahan tangisnya. Ia memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia tak sanggup menatap ke arah Leovan.

"Hei, Zia," kata Leovan dengan tersenyum miring.

"Gue jahat, ya?" tanya Leovan yang membuat Lizia mengangguk langsung.

Leovan terdiam.

"Lo cantik sih. Tapi sayang, bisu."

"Lo itu bukan tipe gue. Udah bisu, lemah, cengeng. Mana mungkin gue cinta sama lo?"

Lizia diam saja.

Ia menghapus air matanya.

Leovan pergi ke dapur untuk makan. Sedangkan Lizia masih menangis. Dipegangnya tasnya, dan menggendongnya kembali.

Ia niatnya akan pulang saja.

Percuma disini juga. Leovan benar-benar menyebalkan! Jahat lagi.

Leovan yang sedang makan tersadar. Ia kembali ke tempat Lizia berada. Akan tetapi, gadis itu sudah tidak ada.

Leovan berdecak.

"Ck, awas aja lo cewek bisu!" Leovan tersenyum miring.

*********

Di rumah Aelizia

"Dari mana kamu?!" sentak Ibunya Lizia. Aeliara Maddielynn.

Lizia terkaget saat baru saja masuk ke dalam rumah. Diremasnya jari-jari.

Lizia tersenyum.

"Saya tanya. Kamu habis darimana?! Kok pulang jam segini!"

Ia menggelengkan kepalanya pertanda tidak ingin membalas perkataan Ibunya.

Liara menghela napasnya. "Sana ganti baju, makan. Habis itu beres-beres rumah!"

Sebenarnya ada asisten rumah tangga. Cuma, bersih-bersih sebagian rumah lainnya.

"Ma, Lizia capek. Ingin istirahat."

"Gak akan bantahan! Cepet sana! Mau saya hukum?! Gak usah makan nanti!"

Lizia mengangguk saja.

"Ya udah. Cepet sana!"

Lizia hanya mengangguk.

Lalu pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian. Kemudian makan, setelah itu mengerjakan perintah dari Ibunya, Liara.

Tring!

Saat Lizia sedang mencuci piring. Ponsel di atas meja makan. Berdering, menandakan ada notif masuk.

Lizia terkejut saat membaca sebuah pesan. Pesan dari Leovan itu sendiri. Lizia pun membalasnya.

Aelizia
Ada apa? Ganggu aku aja.

Leovan
Ck, siapa suruh lo pulang?! Gue belum izinin lo pulang, Zia!

Lizia meringis.

Aelizia
Maaf-maaf, kalau pulang telat aku akan dimarahi Mama.

Leovan
Hm

Aelizia
Kamu kenapa?

Leovan
G

Aelizia
Nanti aku kesana lagi.

Leovan
Bagus, gue tunggu.

Aelizia
Iya, Leovan.

Leovan
Oke, Aelizia. Awas, jangan bohong! Gue hukum lo entar! Lo kan pacar gue. Lo berangkat sendiri aja, jangan pake ojek. Gue gak suka pacar gue deketan sama cowok lain selain gue sendiri. Paham lo?!

Aelizia
Iya

Leovan
Bagus

"Heh! Lizia!"

Lizia kaget.

"Cepet beres-beresnya! Saya mau keluar!"

Lizia hanya mengangguk saja.

Liara pun langsung pergi keluar dari rumah. Ke mobilnya, lalu pergi meninggalkan area rumahnya ke tempat tujuan.

"Non, biar saya aja."

"Ya udah, Bi." Lizia tersenyum ke Bi Asih.

Asih pun ikutan tersenyum.

Lalu menggantikan peran Lizia untuk beres-beres rumah. Sedangkan Lizia, ia lagi bersiap-siap untuk pergi ke Apartementnya Leovan lagi.

************

Bersambung!!

Gimana dengan part ini?

Lanjut atau Tidak?

LEOZIA || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang