Alena Alena...
No silet readers:)
*****Bel pulang telah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu. Lizia ini rencananya akan pulang bersama Naura. Ia kembali marah kepada Leovan.
Sedangkan Leovan.
Ia tidak akan langsung pulang ke rumah. Melainkan ke tempat nongkrong dirinya dan teman-temannya.
Leovan langsung merebahkan diri di sofa yang ada di tempat itu. "Gue harus gimana?" tanya Leovan.
"Santet!" jawab Aldy.
Terus kepalanya dijitak Bagas. "Aduh! Sakit, Agas!"
"Lo kalau ngomong yang bener napa," kata Andre.
"Biarin. Mulut-mulut gue, wlee!" Aldy menjulurkan lidahnya.
Kemudian mulutnya dibekap Bagas. Aldy memukul-mukul tangan Bagas agar bisa lepas. Tapi, makin kesini. Bagas semakin membekap mulutnya sehingga dirinya kesusahan berbicara dan bernapas.
Rizal yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Gue salah lagi," gumam Leovan.
Leovan melepaskan jaketnya lalu melemparkan ke lantai ruangan. "Gue harus gimana anjir?!"
Leovan mengacak-acak rambutnya. "GUE CINTA SAMA DIA. TAPI GUE MALAH MENYAKITINYA TERUS! COWOK APAAN NIH GUE!"
Leovan terduduk di lantai.
Rizal, maupun Bagas dan Andre merasa prihatin. Aldy juga. "Lo sayang sama Lizia. Tapi lo ...," batin Aldy.
"Leo."
Leovan menoleh ke arah Rizal yang barusan menepuk pundaknya. "Lo kontrol emosi lo."
"Gue gak bisa. Kalian udah tau kan gue itu bip--"
"Bipolar?" potong Andre.
Leovan mengangguk membenarkan.
Kini, cowok yang masih memakai seragam sekolahnya itu keadaannya begitu buruk. Rambutnya acak-acakan, dua kancing seragamnya terbuka, memperlihatkan kaos hitam.
Kedua matanya memanas dan berkaca-kaca.
"Gue mau balik," katanya sembari berdiri.
Lalu mengambil tasnya dan memungut jaketnya. Kemudian keluar meninggalkan keempat temannya yang masih berdiam seperti patung.
******
Lizia sudah sampai di rumahnya. Naura menuntun Lizia keluar dari mobil, lalu masuk ke dalamnya.
Mereka langsung ke kamar.
Naura mendudukan Lizia di sofa. Kedua matanya Lizia memerah akibat menangis terus. Naura menyimpan tas dan melepaskan sepatu milik Lizia.
"Lo istirahat aja dulu."
Lizia hanya diam sembari menatap kosong ke depan.
"Mau makan gak?" tanya Naura yang membuat Lizia menggeleng langsung.
Naura terdiam.
Ia terus mengusap tangan Lizia.
Di sisi lain.
Leovan sudah sampai di kamar Apartementnya. Ia lantas melempar tasnya ke sembarang arah dan terduduk lemas di lantai.
"GUE JAHAT! IYA, GUE JAHAT! GUE CINTA SAMA DIA. TAPI ... TAPI, ARGHH!" teriaknya.
"Maafin gue, Lizi."
Leovan menangis.
"Leovan!"
Leovan mendongak tatkala mendengar suara memanggilnya. Alena, gadis itu datang. Ia pun membantu Leovan berdiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEOZIA || END
Roman pour AdolescentsJangan lupa vote dan komen juga yaa kalau suka:)) Dan jangan lupa follow akunku sebelum membaca🌌 SUDAH TAMAT! JANGAN SPOILER! ********* Nasib seorang gadis tunawicara sangat sial. Namanya Aelizia Karvelyna Maddielynn. Dipacari seor...