Aku di lanjut lagi nih:))
Votmen🤘********
Pagi menggantikan malam yang dingin. Lizia masih sakit, ia dirawat oleh Liara. Awalnya Lizia ingin sekolah. Tapi, Liara menolaknya.
Dan Lizia pun pasrah.
Lizia kembali memanggil Ibunya.
Liara yang hendak keluar dari kamar. Langkahnya terhenti, lalu kembali menoleh ke arah Lizia lagi.
Kemudian mendekati Lizia lagi. "Iya? Ada apa?"
Lizia tersenyum sejenak merasa senang jika Liara mengerti bahasa isyaratnya itu. Lizia mengambil stick notenya.
Lalu menuliskan sesuatu.
'Aku mau nanya. Papa kandung aku kemana?'
Pertanyaan yang dilontarkan Lizia sontak membuat Liara terdiam. Kedua matanya mulai berkaca-kaca. "Sudah. Jangan pikirkan dia. Seharusnya kamu bersyukur ada Papa Ruslan."
Lizia kembali menulis.
'Tapi aku hanya penasaran saja. Apa Mama masih ingat wajah dan namanya?'
"Tidak."
Lizia tersenyum kecil menanggapi itu. Ia yakin Ibunya berbohong, terlihat jelas dari gerak-geriknya Liara.
Dan Liara pun beranjak pergi dari sana dengan keadaan menangis. Lizia yang melihat Ibunya menangis jadi tidak tega.
*********
Leovan merasa Lizia tidak datang ke sekolah. "Leo, lo ngapain mikirin dia?"
Leovan menghela napasnya. Ia ingin tidur, namun tiba-tiba saja datang keempat temannya yang baru saja masuk ke dalam kelas.
"Leo, Lizia sakit." Rizal yang berkata.
"Gue dikasih tau Tante Liara," lanjutnya sembari duduk di bangkunya.
"Terus?"
Rizal berdecak kesal saat mendengar balasan dari Leovan. "Ya, lo jengukin dia lah! Gimana sih lo?!"
"Males."
"Lo--"
"Udah wey udah, jangan berantem," potong Andre sembari menahan Rizal yang hendak melayangkan pukulan kepada Leovan.
"Van, yang dibilang Rizal ada benarnya juga. Lo kan pacarnya, Lizia," kata Aldy dengan tampang polosnya.
"Hooh itu!" timpal Bagas dan Andre barengan.
"Hm."
Rizal yang ingin bicara lagi terhenti saat Alena tiba-tiba datang dan menyerobot memegang tangan Leovan manja
"Hai, Sayang." Alena tersenyum.
"Hii, siying," cibir Aldy menirukan Alena.
"Diem lo!" sentak Alena tak suka ke Aldy.
"Iye."
"Mending lo pergi deh darisini. Gak dianggap juga sama kita," serobot Bagas.
Alena menatap sinis ke Bagas. "Serah gue lah mau ngapain. Orang Leovan aja gak papa. Kan gue sama Leo pacaran, wle!"
Bagas memutar bola matanya malas saja.
Sedangkan Leovan hanya diam saja.
*********
Suhu badannya semakin baik. Lizia merasa bersyukur dirinya dirawat oleh Liana. Ia merasa baikkan.
Tapi, badannya masih lemas. Dirinya masih terbaring sekarang. Lizia kembali mengingat perkataan Leovan kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEOZIA || END
Teen FictionJangan lupa vote dan komen juga yaa kalau suka:)) AKU GANTI JUDUL SUDAH TAMAT! JANGAN SPOILER! ********* Nasib seorang gadis tunawicara sangat sial. Namanya Aelizia Karvelyna Maddielynn. Dipacari seorang Badboy sekolah bernama Leov...