Asyikkk
Vote dan Komen😗
****Sekarang ini Leovan dan Lizia berada di tempat biasa.
"Lo bener-bener, ya!" Leovan menatap tajam ke Lizia.
"Lo benci ke Alena? Kalau iya. Gak usah numpahin air ke dia!"
Lizia diam saja.
"Kenapa diem?" tanya Leovan. "Oh, iya gue lupa. Lo kan bisu. Gak bisa ngomong," lanjutnya.
Lizia masih terdiam.
"Lo benci ke Alena? Lo gak suka sama Alena? Iya? Dan, ingat ya. Alena juga masih pacar gue."
"Gue tuh sengaja mempermainkan perasaan lo doang, Lizia. Gue mana mungkin cinta sama cewek bisu kayak lo," katanya sembari tersenyum meremehkan.
Kedua matanya Lizia mulai berkaca-kaca mendengar perkataan Leovan. Iya, dia juga menyesal menerima Leovan lagi, balikkan lagi sama cowok itu.
Kalau dari awal ingin menyakiti dirinya terus.
Lizia mengambil stick notenya untuk menuliskan sesuatu. Setelah itu, disodorkan ke Leovan dan menerimanya.
Leovan membacanya.
Tangan kanannya kini mulai mengepal saat membacanya. "Lo bilang gue brengsek?" tanya Leovan menatap ke arah Lizia.
Lizia hanya mengangguk membenarkan.
"Iya. Lo bener, gue brengsek. Gue jahat. Tapi, emang lo pantes dijahatin!"
Kedua tangan Lizia mengepal. Ia mulai mengangkat tangan kanannya mengarahkan ke Leovan.
Dan, ya. Kini Lizia kembali menampar Leovan. Leovan terkejut sekali. Ini ketiga kalinya ia kena tampar dari orang yang sama.
Leovan mengusap pipi kanannya yang kini terasa nyeri. Kemudian menatap ke arah Lizia lagi.
Jarak keduanya sangat dekat.
Lizia terdiam.
Leovan tersenyum sinis. "Udah berani nampar gue lagi?"
Lizia masih diam tak ingin membalas. Ia pun langsung mendorong tubuh Leovan hingga Leovan terjatuh ke tanah.
"Aku benci sama kamu!" batinnya.
Kemudian Lizia pun pergi meninggalkan Leovan. Leovan menggeram kesal. Ia pun berdiri.
"Cih. Gue kenapa?!" Leovan melepaskan jaketnya lalu melemparkannya ke tanah.
Dan memperlihatkan seragam sekolah putihnya.
"Brengsek lo, Leovan! Sangat! Gue cinta kepadanya. Tapi lo malah menyakitinya!"
Kedua matanya mulai berkaca-kaca. Dan, detik ini juga. Leovan Menangis. Leovan juga masih ingin disini, untuk menenangkan diri.
*******
Lizia menangis saat sesudah sampai di kelas. Kebetulan di dalam kelas ada Naura. Naura kaget melihat Lizia.
"Zia? Lo kenapa?" tanya Naura saat Lizia baru saja duduk di bangkunya.
Lizia hanya menggelengkan kepalanya.
Naura menghela napasnya. "Ulah Leovan?"
Tapi Lizia hanya diam saja.
"Lizia. Jawab, karena Leovan lo nangis?" tanya Naura lagi.
Akhirnya Lizia mengangguk.
Naura menghela napasnya lagi. Ia mengusap-usap punggung Lizia. "Zia, sabar ya."
"Lo jauhan dulu sama dia," lanjutnya.
Lizia masih diam saja.
Tanpa mereka sadari.
Rizal melihat semuanya. "Dugaan gue bener. Leovan marah ke Lizia. Dan lagian salah Alena juga sih," gumamnya.
Lalu pergi takut ketahuan oleh kedua perempuan yang ada di dalam kelas. Dan sekarang ini Rizal sedang mencari Leovan.
"Ck, Leo kemana sih?"
"Wey!" teriak Rizal.
Sontak membuat ketiga manusia yang di kantin itu tergelonjak kaget. "Apaan sih, ayang Izal teriak-teriak," kata Aldy.
"Itu liat Leovan gak?" tanya Rizal.
"Nggak." Andre yang berkata.
"Kenapa nyariin tuh anak?" tanya Bagas.
"Gak papa."
"Wah, apa jangan-jangan tuh orang diculik alien lagi," kata Aldy.
"Udah. Lo mending diem aje ye. Telinga gue rusak gara-gara perkataan lo," kata Bagas sembari menyumpal mulut Aldy dengan kerupuk.
Aldy kesal sembari mengunyah kerupuk dimulutnya. Sedangkan Rizal hanya geleng-geleng kepalanya.
"Ih, tuh orang kemana sih?" tanya Rizal.
"Lo cari dah ke tempat biasa ia bawa Lizia. Siapa tau ada disana," usul Andre.
"Kalau nggak ada gimana?" tanya Aldy.
"Ya ada dihatiku lah," lanjut cowok itu tidak nyambung.
"Gak nyambung pea!" kompak Bagas dan Andre.
Rizal menghela napasnya gusar mendengar perkataan Aldy yang menurutnya tidak jelas itu. Sampai akhirnya ia pun akan mencari Leovan ke tempat biasa yang dikatakan Andre.
"WEY AYANG IZAL MAU KEMANA?" teriak Aldy.
"Ayngskydg--" Mendadak Aldy berhenti berbicara karena mulutnya dimasukkan kerupuk lagi oleh Bagas.
Andre yang melihat itu pun hanya tertawa.
*******
"ASTAGFIRULLAH! LEOVAN!" teriak Rizal kaget saat melihat Leovan yang tergeletak di tanah.
"Bener kata Andre tadi. Nih orang ada disini, malah pingsan lagi." Rizal geleng-geleng kepalanya.
Lalu mengangkat tubuh Leovan dan menggendongnya di punggung. Setelah itu, ia pun akan membawa Leovan ke UKS.
"Eh, itu kenapa?" tanya Aldy saat melihat Leovan digendong Rizal.
"Dia lagi tidur?" lanjutnya bertanya.
"Bukan! Lebih tepatnya pingsan," kata Rizal.
Aldy nyengir. "Ohhh."
"Ohhh," cibir Andre menirukan Aldy.
Aldy pun menatap sinis ke Andre.
"Ikut gue."
Setelah itu mereka pun membawa Leovan ke UKS. Setelah sampai, Leovan pun dibaringkan di atas bangsal.
Di dalam kelas.
Lizia masih menangis Di pelukan Naura. "Udah, Zia. Cowok kayak Leovan gak boleh lo tangisin."
Lizia hanya tersenyum saja.
Naura ikut prihatin jadinya.
*******
Bersambung!!Gimana dengan part ini?
![](https://img.wattpad.com/cover/289085196-288-k294253.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEOZIA || END
Fiksi RemajaJangan lupa vote dan komen juga yaa kalau suka:)) Dan jangan lupa follow akunku sebelum membaca🌌 SUDAH TAMAT! JANGAN SPOILER! ********* Nasib seorang gadis tunawicara sangat sial. Namanya Aelizia Karvelyna Maddielynn. Dipacari seor...