35. A.R.A.D.U.A.S

207 16 1
                                        

Hai
Akuu lanjutt lagii nihh

"Aku meminta pisah sebagai pasangan. Dan kita harusnya berperan sebagai adik-kakak, Leovan."_ Aelizia Karvelyna Maddielynn.

MAAF PENDEK

******

Pagi menggantikan malam.

Lizia tidak bisa tidur karena memikirkan dirinya dan Leovan. Lizia menggigit bibir bawahnya. Ia terbangun, dan menatap langit yang sudah cerah karena matahari.

Dan untungnya hari ini libur. Tidak sekolah.

Sampai akhirnya terdengar suara ketukan pintu kamarnya. Lizia bangkit lalu berjalan menuju pintu dan membukanya.

Ada Liara.

"Udah bangun, ya?" tanya Liara.

Lizia mengangguk.

"Mau mandi dulu apa sarapan?" tanya Liara.

Lizia langsung menggerakkan tangannya memberi tau kalau ingin makan dulu. Liara manggut-manggut paham lalu mengajak Putrinya sarapan.

Setelah sudah.

Lizia duduk menonton televisi. Ia juga selalu membawa kemana-mana stick notenya. Lizia juga kadang tertawa karena penayangan film lucu.

"Lizia!"

Lizia yang fokus memperhatikan film di televisi seketika menoleh ke arah orang yang memanggilnya. Itu Naura. Sahabatnya datang.

Naura langsung duduk di sampingnya Lizia.

"Lizia, gue dikasih tau Andre katanya lo ... sama Leovan itu Saudara. Bener?"

Lizia terdiam.

Lalu mengangguk.

"Terus gimana?" tanyanya lagi.

Lizia diam.

Ia pun menggerakkan tangannya memberi tau kalau dirinya ingin mau menonton televisi lagi. Naura yang melihat itu pun merasa lupa kalau Lizia bisu.

Eh?

******

Leovan tertidur di lantai.

Tiba-tiba terbangun karena silau akibat cahaya matahari datang menyelinap ke sela-sela kaca jendela kamarnya. Leovan mengucek-ucek matanya sehingga terbangun sempurna.

Ia kembali terduduk di lantai dengan kepala bersandar di ranjang bawah kasur. Leovan menggaruk kepalanya. Cowok itu bergumam menyebut nama Lizia.

Leovan pun bangkit dan ingin mandi karena lengket diseluruh badannya. Setelah selesai, cowok itu langsung keluar dari kamar ingin sarapan pagi.

Tapi saat di meja makan.

Sudah tidak ada Januar maupun Divya. "Bi ...."

Bi Yanti.

Pembantu di rumah mewah itu yang sedang mencuci piring seketika menoleh ke Leovan. "Iya, Den?"

"Papa dan Mama, mana?" tanyanya.

"Gak tau, ya. Mungkin lagi keluar rumah."

Leovan berdecak lalu duduk di kursi.

"Makan, Den. Udah Bibi siapin makanan kesukaan Aden."

Leovan hanya mengangguk.

Lalu mulai makan.

Bi Yanti yang sedang ingin menyapu lantai rumah itu. Tak sengaja melihat Leovan yang seperti meringis kesakitan. "Den Leo? Kenapa?"

LEOZIA || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang