25. Kemarahan Rizal

233 20 1
                                        

Lizia tidak pulang ke rumahnya.

Vote😗
Komen di setiap paragraf😗

Aku dilanjut lagi nih

*****

Jam Istirahat.

Keempat temannya Leovan sekarang berada di kantin. Leovan tidak ada, ia di kelasnya. Tidur. Padahal sudah diajak, namun Leovan menolaknya.

"Leovan mana?" tanya Alena yang tiba-tiba datang.

Diam

Rizal, Bagas, Aldy dan Andre hanya diam tanpa minat menjawab pertanyaan Alena. Alena mengendus kesal. "Jawab, ih. Leovan mana? Kok gak ada?"

"Gak tau!" kata Andre. "Mending lo pergi deh darisini. Gak suka liat lo," lanjutnya.

Alena tampak menatap sinis.

Ia pun langsung pergi.

"Eh, gue punya tebak-tebakan nih."

Rizal, Bagas dan Andre pun menoleh ke arah Aldy. Aldy yang ditatap pun mulai berbicara lagi. "Apa yang sama dari penjual sate dan penjual soto?" tanyanya.

Bagas tampak berpikir. Lalu menjentikan jarinya. "Gak tau."

"Ye, bego sih lo!" kata Aldy dengan tatapan sinis.

"Anjing lo!" umpat Bagas sembari mendorong tubuh Aldy yang membuat cowok itu terjatuh ke lantai.

Andre hanya tertawa.

"Sialan lo, Agas!" Aldy pun kembali duduk lagi.

"Wey. Lo berdua jawab!" tunjuknya ke arah Rizal dan Andre.

"Males," balas Rizal.

"Gue nyerah dah. Otak gue buntu!"

"Pengen denger nih apa jawabannya?" tanya Aldy.

Ketiga cowok itu hanya mengangguk.

"Jawabannya," jedanya. "Sama-sama gak menjual bakso!" lanjut cowok itu.

"Hah?" ngelag Rizal, Bagas dan Andre.

Aldy malah tertawa.

Sampai akhirnya datang Leovan bersama dengan Alena. Sontak membuat Aldy berhenti tertawa. "Eh, lo ngapain bawa dia sih?"

Leovan mengangkat salah satu alisnya. "Kenapa? Gak boleh? Dan lagian Alena ini pacar gue." Leovan memegang tangan Alena.

"Lizia?"

"Bentar lagi putus juga," jawab cowok itu.

Rizal menghela napasnya bersabar.

"Putus nyambung, putus nyambung. Terussssss!" cibir Aldy tak suka.

Leovan pun kembali membawa Alena pergi dari kantin. Dan sebenarnya dilihat oleh Lizia. Lizia merasa marah melihat Leovan pegangan tangan sama Alena.

"Terus aja kayak gitu, Leo," batinnya.

Dan tanpa disengaja.

Rizal menoleh ke arahnya. Rizal merasa kasihan. "Cih. Liat aja nanti Leovan," gumamnya.

********

Bel pulang berbunyi.

Lizia menolak ajakan Naura untuk pulang bareng. Dan sebenarnya ia menolak pun karena ingin pergi ke tempat yang sepi untuk menenangkan dirinya.

Lizia tersenyum saat sesudah sampai di tempat yang ia tuju. Lizia mempererat pegangan tali tasnya. Ia meneteskan air matanya.

"Sebenarnya kamu beneran cinta gak sih sama aku? Kalau iya. Kenapa bikin aku sakit terus, Leovan?" batinnya.

LEOZIA || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang