14. Beneran Putus

346 30 9
                                        

Leovan dan Lizia
Hubungannya sudah putus.

Akankah nanti Leovan menyesal? Jika tau semuanya? Kalau Lizia tidak bersalah? Atas terjatuhnya Alena?

Nantikan terus cerita ini!
*****

Lizia sudah sampai di rumah sakit. Iya, ia berhasil membujuk Naura untuk menemui Leovan sekaligus untuk meminta maaf dan menjenguk Alena.

Di ruangan Alena. Kondisinya semakin baik, dan bisa dipulangkan. Leovan juga masih setia menemani Alena setiap jam.

Karena pacarnya.

Alena dan Leovan menoleh ke arah pintu yang baru saja dibuka. Lizia datang. Lizia begitu gugup dan ketakutan. 

"Ngapain lo kesini?" tanya Leovan sinis saat melihat Lizia datang ke ruangan Alena.

"Aku mau menjenguk dia." Lizia menunjuk ke arah Alena.

Leovan terkekeh sinis.

Ia mengusap rambutnya sendiri. "Jenguk Alena? Setelah lo dorong dia. Lo sempet-sempetnya jenguk dia? Waras dikit lah."

Lizia terdiam.

"Leo. Kamu jangan gitu. Aku udah gak papa, dan aku juga udah maafin Lizia kok."

"Tapi, Sayang. Gara-gara cewek bisu itu lo terluka." Leovan berkata dengan nada lembut.

"Aku udah gak papa, Leo." Alena memegang tangan Leovan.

Lalu Alena menatap ke arah Lizia. "Zia. Gue udah maafin lo kok."

Lizia hanya mengangguk sembari tersenyum ramah. Alena pun ikutan tersenyum, tapi senyum sinis.

"Ini sih belum seberapa. Akan gue bikin Leovan makin marah sama lo," batinnya.

"Ngapain masih disini lagi? Pergi lo!" usir Leovan tak tanggung-tanggung.

"Leo--"

"Diem lo!" potong Leovan ke Alena.

Alena tersentak kaget.

Lizia pun begitu.

"Iya. Aku akan pergi."

Setelah itu. Lizia pun lantas pergi dari sana dengan keadaan sedih. Leovan tampak menghela napasnya.

"Leo. Sebaiknya kamu jangan kasar sama Lizia. Kasian."

Leovan hanya berdehem.

"Leo, mau kemana?" tanya Alena saat Leovan berdiri dari duduknya.

"Keluar bentar."

Alena hanya mengangguk saja.

Setelah itu Leovan pun keluar dari ruangan itu untuk mencari Lizia. Dan tepat sekali, di lorong rumah sakit. Leovan menemukan Lizia yang sedang menangis.

Dan untungnya tempatnya sepi.

"Ekhem." Leovan berdehem.

Yang membuat Lizia kaget.

Lizia menghapus air matanya. "Ngapain? Mau bikin aku sakit lagi? Iya?" Lizia berkata dengan bahasa isyaratnya.

Leovan terdiam.

"Hei? Aku minta maaf sama kamu." Leovan berkata dengan nada lembut.

Lizia terkejut saat Leovan tiba-tiba memeluk dirinya. Lizia semakin terkejut lagi saat Leovan mengecup singkat rambutnya.

"Zia. Maaf ya gue sering kasar sama lo. Ya tapi emang ini sifat gue kayak gini," bisiknya.

Lizia terdiam.

LEOZIA || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang