Votmen ya bang, teteh><
Gratis kok gak bayar*******
Lizia termenung di kamarnya. Ia menutupi mulutnya sembari terisak menangis tanpa bersuara. Kata-kata yang dilontarkan oleh Leovan tadi di sekolah membuatnya sakit hati.
Sedari awal ia tidak menerima Leovan menjadi pacarnya kalau ujung-ujungnya bikin sakit seperti ini! Lizia sangat menyesal.
Lizia menoleh ke arah pintu kamarnya. Lizia tersenyum melihat Naura datang. Iya, akhir-akhir ini Naura selalu menginap di rumahnya.
Lizia juga selalu senang jika Naura menginap di rumahnya itu.
"Lo tenang aja, ya. Gue percaya kok lo nggak dorong Alena." Naura duduk di sampingnya dan memegang tangan Lizia.
Lizia tersenyum lagi sembari mengangguk saja.
"Gue akan terus bersama lo, Zia. Gue kan udah pernah bilang sama lo. Gue udah anggap lo sebagai saudara gue sendiri."
Tanpa diguda. Lizia meneteskan air matanya.
Naura yang melihat itu pun menghapus air matanya Lizia. "Hei? Kok nangis?"
Lizia menggelengkan kepalanya sembari terisak menangis.
"Udah, Zia. Jangan nangis."
******
"Leo. Lo jangan asal nuduh Lizia," kata Rizal.
Leovan tidak menghiraukan perkataan Rizal. Ia fokus memainkan ponselnya. Rizal geram, tangannya terkepal kuat.
"Udah. Jangan berantem bisa gak sih?!" tegur Bagas sembari menahan Rizal yang hendak melayangkan pukulan kepada Leovan lagi.
Rizal menepis tangan Bagas. "Leo yang bikin gue emosi terus."
"Hm." Leovan hanya berdehem.
"Namanya aja Leo. Leo kan singa, jadi ya gitu," ujar Aldy.
Leovan melirik sekilas ke Aldy lalu lanjut memainkan ponselnya. "Gue rasa nih. Si Alena sendiri yang jatuh. Lizia gak mungkin--"
"Emang lo liat kejadiannya?" potong Leovan.
Andre berdecak. "Ck, ya siapa tau aja kan."
"Hm."
"Gue setuju sama pendapat Andre. Bisa aja kan si Alena sengaja kayak gitu," ujar Rizal.
"Van. Lo mau kemana?" tanya Aldy saat Leovan berdiri dari duduknya.
"Alena. Ke rumah sakit."
"Gak ke Lizia? Lizia kan pac--"
"Gue sama dia udah putus," ujar Leovan memotong perkataan Bagas.
"Serius?!" kompak Aldy dan Andre.
Leovan hanya mengangguk.
"Ya udah. Kasih motor lo ke Rizal. Kan sesuai taruhan."
Leovan memutar bola matanya malas mendengar perkataan Andre. "Ogah."
Rizal hanya terdiam.
Leovan pun segera keluar dari tempat nongkrong mereka ingin pergi ke rumah sakit menemui Alena.
*******
Sementara di rumah Lizia.
Naura masih bersama di Lizia.
"Aku harus menjelaskan semuanya ke Leovan." Batinnya.
"Naura. Aku izin keluar ingin bertemu dengan Leovan."

KAMU SEDANG MEMBACA
LEOZIA || END
Ficção AdolescenteJangan lupa vote dan komen juga yaa kalau suka:)) Dan jangan lupa follow akunku sebelum membaca🌌 SUDAH TAMAT! JANGAN SPOILER! ********* Nasib seorang gadis tunawicara sangat sial. Namanya Aelizia Karvelyna Maddielynn. Dipacari seor...