Waduh waduh hahaha🙃👻
Siap-siap baca chapter ini!
*******
Sekarang ini Ruslan sedang bertemu dengan Januar. Ada hal yang ingin dibicarakan. Di sebuah ruangan Januar itu sendiri."Ada apa?" tanya Januar.
Ruslan menghela napasnya. "Nanti malam kita kasih tau yang sebenarnya ke mereka."
"Saya belum siap," kata Januar.
"Iya tau saya juga sama. Tapi kalau dilamakan terus, nanti bingung dilarang pacaran."
Januar terlihat terdiam. Lalu menghela napasnya. "Baik. Nanti malam kita makan bersama sekaligus beritahu yang sebenarnya."
"Iya, Pak."
"Di cafe. Entar saya sewa tempatnya," ujar Januar.
"Iya, Pak." Ruslan berdiri lalu pamit keluar.
Setelah keluar dari ruangan Januar. Ruslan tersenyum pedih, ia kembali membayangkan bagaimana reaksinya Leovan maupun Lizia tau.
"Sudah saatnya dikasih tau."
******
Di sekolah
Leovan terus memainkan jari-jari tangannya Lizia. Di bangkunya, ia tersenyum lalu memainkan rambutnya gadisnya itu, ya. Walaupun Lizia sedang asyik menulis di buku.
"Liziaaa," panggil Leovan dengan nada manja.
Lizia menoleh ke pacarnya. Alis kanannya terangkat. "Kita harus bersama, ya. Walaupun orang tua kita tidak merestui hubungan kita."
"Karena kita kan saling sayang," lanjutnya.
Lizia terdiam.
Tangan kanannya Leovan bergerak menyelipkan anak rambut Lizia ke belakang daun telinganya. Lalu merapikannya.
"Cantiknya Leovan," katanya yang terus tersenyum.
Lizia tersenyum malu.
"Lucu banget sih sayangku ini." Leovan mencubit pipinya Lizia.
Lizia meringis pelan.
"Eh, maaf." Leovan terkekeh lalu mengelusnya.
"WOI!" teriak Aldy yang tiba-tiba datang.
"Berduaan aja terus disini. Awas ketiganya setan," ujarnya.
"Iya lo setannya," kata Leovan.
Aldy cemberut.
"Masa ganteng-ganteng gini dibilang setan sih!" Aldy memanyunkan bibirnya sok imut.
"Sok imut bet," cibir Bagas sembari meraup wajahnya Aldy.
"Biarin, wleee!" Aldy menjulurkan lidahnya.
Bagas hanya menatap malas lalu duduk di bangkunya. Rizal pun datang bersama Andre. Tak berselang lama datang Naura.
"Lizia," panggilnya.
Lizia menoleh ke arah Naura. "Lo berangkat bareng Leovan?" tanyanya yang membuat Lizia mengangguk.
"Oh pantesan. Gue datang ke rumah lo gak ada kata Bi Asih udah duluan pergi," ujarnya.
Lizia hanya tersenyum saja.
Sampai akhirnya terdengar bel masuk. Semua murid SMA Cakrawala itu pun segera masuk ke dalam kelas masing-masing.
Naura pun duduk di bangkunya diikuti oleh Lizia. Alena juga masuk ke dalam kelas dan duduk. Ia tidak menatap ke arah Leovan, karena dihtinya ingin melupakan Leovan secara perlahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEOZIA || END
Teen FictionJangan lupa vote dan komen juga yaa kalau suka:)) Dan jangan lupa follow akunku sebelum membaca🌌 SUDAH TAMAT! JANGAN SPOILER! ********* Nasib seorang gadis tunawicara sangat sial. Namanya Aelizia Karvelyna Maddielynn. Dipacari seor...