27. Alena Kena Tampar

231 19 2
                                    

Lizia, Leovan dan Alena🔥🔥

Vote😗
Komen😗
******

Lizia memasukkan buku-bukunya ke dalam tas untuk pergi ke sekolah. Setelah itu menggendongnya di punggung kemudian berjalan keluar dari kamar.

Ia akan sarapan pagi.

Setelah selesai.

Lizia pun menunggu kedatangan Leovan yang mereka sudah janjian berangkat sekolah bersama. Dan selang beberapa lama, akhirnya datang Leovan.

Tadinya Liara melarangnya. Namun, Lizia berhasil membujuk Liara. Dan pada akhirnya wanita itu mengizinkannya.

Leovan mengusap punggung tangan Lizia yang melingkar di pinggangnya. "Gue akan berusaha lembut ke lo," gumamnya pelan.

Samar-samar Lizia mendengar gumamnya Leovan. Yah, Lizia berharap Leovan tidak menyakitinya terus. Karena juga mereka saling sayang.

Leovan bersama Lizia sudah sampai di kawasan sekolah. Kedua pasangan itu pun turun dari motornya. Lizia ingin membuka helmnya namun kesusahan.

Leovan yang melihat itu pun berniat menolongnya. Dan mereka berakhir bertatapan kontak mata cukup lama.

Leovan berdehem setelah melepaskan helm dari kepala Lizia. Lalu menyimpan di motornya. Lizia pun terlihat senyum-senyum sendiri.

Tapi tak berselang lama senyumnya luntur saat Leovan memegangnya tangannya lembut. Lizia tentu kaget.

Lalu mereka pun ingin segera pergi ke kelas berada. Namun, saat di tengah perjalanan di koridor. Mereka dicegat oleh Alena.

"Lo ngapain megangin tangan cewek bisu itu?" tanya Alena sedikit kesal.

Leovan tersenyum kecil. "Emang kenapa? Dia kan pacar gue."

"Tapi gue juga kan pacar lo!" balas Alena.

"Bentar lagi putus. Gue gak cinta sama lo," kata cowok itu yang kini masih memegang erat tangan Lizia.

Lizia hanya diam saja.

"Terus waktu itu lo kenapa iyain buat jadian sama gue?" tanya Alena dengan nada pemaksaan.

"Biar lo seneng bisa jadian sama gue."

Alena semakin marah.

Kemudian gadis itu menepis paksa tangan Leovan dari Lizia hingga terlepas.

Tidak sampai disitu. Alena mendorong tubuh Lizia sehingga Lizia hampir terhuyung ke belakang.

"Alena!" tegur Leovan.

"APA?"

Lizia terkejut setengah mati saat Leovan tiba-tiba menampar Alena. Alena meringis sembari mengusap pipinya yang terasa nyeri.

"Kamu jahat!"

Leovan tersenyum sinis. "Iya. Gue jahat. Makasih pujiannya."

"Heh. Cewek bisu!" kata Alena.

Lizia terdiam saja.

"Lo perebut pacar orang!" teriak Alena tak tanggung-tanggung.

"Bukannya kamu, ya?" tanya Lizia dengan bahasa isyaratnya.

"Lo ngomong apa? Gue gak ngerti."

"Lizia bilang. Lo yang perebut!" kata Leovan menerjemahkan bahasa isyaratnya Lizia.

Tangan Alena terkepal. "Awas aja. Gue akan bales nanti!"

Begitu katanya sebelum pergi meninggalkan Leovan. Leovan menghela napasnya. Ia menatap Lizia.

LEOZIA || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang