37. Leo dan Zia

197 12 6
                                    

Bentar lagi end!!

*****

Lizia sekarang sedang belajar di meja belajarnya. Sudah semakin malam larut, tapi ia belum bisa tidur.

Ia sebenarnya sedang menulis di buku diary miliknya. Ia menulis tentang kehidupan dirinya dan ... Leovan.

Kata-kata yang ditulis oleh Lizia.

Aku ... sayang kepadanya. Tapi, semesta dan takdir memutar balikkan fakta bahwa aku dan dia itu Saudara...

Dia juga sayang kepadaku dan ... cinta. Aku juga begitu. Tapi, takdir seakan menolaknya. Dan harus menerima tentang aku dan dia yang sebenarnya ....

Tapi, meski begitu. Kita tetap saling sayang. Ya, sayangnya sebatas adik-kakak ....

Leo dan Zia❤

Lizia menutupi buku diarynya saat Liara datang ke kamarnya sembari membawa segelas air susu, mungkin untuknya.

"Ini ...." Liara menyodorkannya.

Dan Lizia menerimanya lalu meneguknya sampai habis. Setelah itu diberikan lagi gelas itu ke Liara.

Liara tersenyum lalu mengusap rambutnya Lizia. "Tidur, ya."

Lizia hanya mengangguk.

Kemudian Liara keluar dari kamarnya dan menutupi pintunya lagi. Lizia juga beranjak ke tempat tidur.

Untuk tidur malam.

*******

Leovan mengusap rambutnya kasar. Cowok tanpa memakai baju dan hanya pakai celana pendek itu hanya berguling-guling di kasur.

Ia tidak bisa tidur.

Keadaan kamarnya gelap.

Leovan melirik sekilas ke jam dinding. Sudah menunjukkan pukul 21.30 malam. Leovan terbangun, ia teringat Lizia.

Leovan mencari bajunya dan memakainya. Ia rencananya akan pergi ke rumah Lizia. Tidak peduli sekarang sudah malam hari atau tidak.

Tapi sebelum itu.

Leovan kembali meringis. Ia memegang dadanya yang terasa sesak. Setelah reda, Leovan mengambil kunci motornya dan memakai jaket.

Lalu membuka pintu kamarnya pelan dan celingak-celinguk mengawasi sekitar. Keadaan rumahnya begitu sepi.

Jadi ia bisa leluasa keluar dari rumah.

Leovan berjalan dengan lunglai saat turun dari anak tangga dan menuju ke depan pintu rumahnya. Membukanya dengan pelan dan kini ia berhasil keluar dari rumah.

Dan untungnya motor dirinya ada di halaman depan rumahnya. Ia mendorong pelan motornya agar bisa lolos keluar.

Setelah dirasa sudah jauh dari rumahnya. Leovan menaiki motornya dan menjalankannya lalu melesat pergi.

Dan kebetulan Divya sekarang berada di dapur untuk minum. Setelah sudah minum, Divya rencananya hendak ke kamarnya Leovan untuk mengecek.

Saat sesudah membuka pintu kamarnya Leovan. Divya langsung tidak melihat Leovan. Kening dirinya mengkerut. "Leovan kemana?"

Divya akhirnya menutup pintunya lagi.

Ia ke kamar.

"Mas!"

Januar yang sedang tidur seketika terbangun. "Kenapa?"

"Leovan gak ada di kamarnya," jawab wanita itu.

LEOZIA || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang