Hai
Aku lanjut lagi nih*****
Di sekolah.
Pelajaran pertama berlangsung. Lizia terus memperhatikan Guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran. Sesekali ia melirik ke Leovan yang duduk di bangku belakang.
Lizia merasa ada yang aneh dengan Leovan. Dikarenakan Leovan seperti menahan rasa sakitnya di dada.
"Lizia?"
Lizia sontak terkejut saat dirinya tiba-tiba dipanggil. Lalu menoleh ke seorang Guru. "Kenapa kamu terus liat ke belakang?"
Lizia menggeleng kepalanya saja.
Guru itu langsung menangguk paham.
Sampai akhirnya terdengar suara bel istirahat berbunyi. Mata pelajaran selesai. Semua murid pun berbondong-bondong keluar dari kelas menuju ke kantin.
Dan ada pula yang pergi ke perpustakaan, lapangan basket dan ada juga yang masih di dalam kelas.
Lizia menatap ke arah Alena yang hendak keluar dari kelas. Naura yang melihat itu pun merasa paham.
Lalu dengan segera. Naura mendekat ke Alena. "Alena."
Alena menoleh ke Naura. "Apa?"
Naura menunjuk ke Lizia dengan dagunya. "Lizia mau ngomong ...."
Alena menoleh ke Lizia.
Lalu mendekat.
"Kenapa?" tanyanya dengan lembut.
Lizia langsung menyodorkan sebuah stick notenya itu ke Alena, Alena menerimanya dan membacanya.
Tubuh Alena menegang.
Ia pun menatap ke Lizia. "Lo nyuruh gue deketin Leovan lagi? Dan jadian lagi?"
Lizia mengangguk.
Alena terdiam.
Kemudian menghela napasnya. Lalu memberikan stick note itu ke Lizia lagi. "Gak usah, gak papa. Gue ... udah mulai perlahan akan menjauh dari Leovan."
Lizia memegang tangan Alena tanpa ragu. Dari tatapannya, Lizia seperti memohon Alena menurutinya.
Namun, tak disangka. Alena malah perlahan melepaskan pegangan tangan dari Lizia.
"Gak papa." Alena tersenyum. "Gue ke kantin, ya," lanjutnya lalu pergi.
Lizia terdiam.
"Lizia."
Lizia menoleh ke Leovan.
"Ayo ke kantin," katanya dengan perasaan gugup.
Karena hubungan dirinya dan Lizia yang-
Lizia hanya menggeleng kepalanya. Pertanda tidak mau. Leovan menghela napasnya. "Yaudah."
Lizia tersenyum.
"Beneran gak mau ke kantin?" tanya Naura memastikan.
Lizia kembali menggeleng.
"Oke."
Naura pun keluar dari kelas.
Leovan dan keempat temannya sudah duluan ke kantin. Tanpa sadar, dirinya meneteskan air mata lalu menghapusnya.
Ia teringat perkataan Leovan kemarin.
"Yaudah, saling sayangnya sebatas adik-kakak."
"Hai, Lizia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEOZIA || END
Teen FictionJangan lupa vote dan komen juga yaa kalau suka:)) AKU GANTI JUDUL SUDAH TAMAT! JANGAN SPOILER! ********* Nasib seorang gadis tunawicara sangat sial. Namanya Aelizia Karvelyna Maddielynn. Dipacari seorang Badboy sekolah bernama Leov...