Chapter 12

2.8K 191 28
                                    

"Hai, Raf." Jessica menyapa Ashraf dengan senyum di bibirnya. Meski perasaannya begitu campur aduk, namun Jessica tetap ingin terlihat profesional, apalagi saat ini ada orang lain dan pasti interaksi dirinya dengan Ashraf akan menjadi sorotan. Semua orang tahu bahwa mereka adalah mantan kekasih.

Sementara itu, Ashraf hanya menatap Jessica sekilas  dan lantas merangkul bahu Rine mendekat padanya. "Kenalkan, ini Rine istri saya."

"Rine? Masih inget sama gue 'kan?"

Tatapan Rine yang semula pada Jessica pun beralih menuju Rudy, keduanya berjabat tangan singkat. "Inget dong. Rudy 'kan? Yang sering gangguin Ashraf waktu lagi bulan madu?"

Rudy pun tertawa, ia mengangguk-angguk. Ucapan Rine memang tidak salah karena di saat Ashraf sedang berlibur bulan madu dirinya sering menelfon lelaki itu untuk membahas pekerjaan.

"Oh, it's you? Mrs. Danujaya?" Jessica menyapa dengan akrab.

Rine kembali menatap Jessica yang masih tersenyum, ia dengan santai membalas senyuman wanita itu lalu mengulurkan jabatannya lebih dulu.
"Iya, kemarin kita belum sempat kenalan secara resmi. It's me, Mrs. Danujaya," kata Rine dan Jessica pun membalas jabatan tangannya.

"Jessica Adiwangsa, nice to meet you, Rine."

Senyum Rine semakin lebar hingga membuat matanya menyipit. Mungkin bagi orang lain ekspresi keduanya biasa saja, terkesan formal selayaknya dua orang yang baru bertemu dan berkenalan dengan ramah. Tapi tidak dengan Rine, di balik senyum ramahnya, ada tatapan tajam dan menusuk, menilai wanita di hadapannya layaknya seorang rival.

"Yuk, yang lain udah ready di meeting room." Perkataan Rudy berhasil memecahkan atmosfir antara Rine dan Jessica. Mereka pun bersamaan pergi menuju ruang meeting yang dipimpin oleh Ashraf dan Rudy. Sementara Rine berjalan beriringan dengan Jessica.

Selama mengikuti proses reading, Rine hanya memperhatikan dari sudut ruangan bersama Frans. Sementara itu, Ashraf sedang memberikan pengarahan singkat, kemudian mengamati setiap cast yang sedang membaca dialognya masing-masing. Diam-diam Rine memperhatikan Ashraf, ekspresinya sangat serius. Ketika giliran Jessica tiba, perhatian Ashraf pun beralih tertuju padanya. Entah dia sedang mengamati cara Jessica yang membaca dialog, atau ada hal lain yang sedang lelaki itu pikirkan, yang pasti, pemandangan itu membuat Rine memanas. Ada rasa tidak suka melihat cara Ashraf menatap Jessica.

Tidak sampai 30 menit, Ashraf beranjak dari duduknya, ia menghampiri Rine dan mengajaknya meninggalkan ruangan lebih dulu. Begitu sudah sampai di ruang kerjanya, Ashraf melepas jas dan menempati kursinya. Lelaki itu menarik tumpukan dokumen ke hadapannya. Rine yang duduk di sofa hanya terdiam masih memperhatikan Ashraf.

Rine penasaran, apa yang sedang kini Ashraf pikirkan, bagaimana perasaan lelaki itu bertemu dengan mantan kekasih yang pernah bersamanya selama enam tahun.

***

Di suatu galeri, sedang berlangsung acara amal yang diadakan oleh salah seorang istri pejabat. Acara itu lebih tepatnya merupakan perkumpulan khusus para wanita-wanita sosialita. Mulai dari istri konglomerat, pejabat, selebritis, hingga pengusaha. Maka tidak heran kalau penampilan mereka, dari atas hingga bawah adalah barang-barang bermerek mewah. Rine yang baru saja tiba langsung menemui sang pemilik acara untuk memberikan salam, setelah itu ia pun berpamitan untuk menyapa kenalannya yang lain. Ternyata di acara tersebut turut hadir Kylie dan yang lainnya. Ia lantas menghampiri mereka yang sedang berkumpul.

"Hai Rine!" Kylie menyapa saat melihat Rine menghampirinya. Mereka pun bercipika-cipiki singkat.

"YSL ya? Ya ampun! Gue denger susah banget loh dapetin ini." Kylie terpana melihat blazer oversized hitam yang Rine kenakan. Menanggapi hal itu Rine hanya membalasnya dengan senyuman singkat.

Hot and Cold ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang