Chapter 22

2.9K 203 13
                                    

Dari semua hal yang terjadi ini, satu-satunya orang yang mengetahui alasan sebenarnya perjodohan Rine dengan Ashraf adalah Anthony. Rine yakin, daddy-nya itu selama ini pasti sudah tahu bahwa Ashraf dan Calvin adalah saudara tiri. Mungkin itu juga salah satu alasan mengapa dulu Anthony selalu menentang hubungannya dengan Calvin.

"Daddy ada di dalam?" Rine bertanya pada Asisten pribadi ayahnya dan perempuan yang semula sedang fokus dengan komputernya itu soktak berdiri.

"Iya mbak, tapi Pak Anthony lagi ada meeting sama—"

Rine tidak mempedulikannya, begitu ia tahu bahwa daddy-nya berada di dalam ruang kerja ia lantas masuk membuka pintu begitu saja. Sontak, Anthony yang sedang bersama dua pria yang merupakan rekan bisnis-nya mengalihkan perhatian kepada di Rine.

"Rine?"

Rine menatap Anthony lekat, tak mempedulikan atensi rekan bisnis ayahnya yang tertuju padanya. "I need to talk."

"But I have a meeting right now."

"I'll wait." Rine menutup pintu.

***

"Apa yang mau kamu bicarakan, Rine? Sampai-sampai mengganggu daddy yang sedang rapat?"

Rine duduk di hadapan Anthony, kini di ruangan tersebut hanya ada dirinya dan ayahnya.

"Daddy, jujur sama aku. Apa sebenarnya alasan daddy menjodohkan aku dengan Ashraf?"

Anthony sedikit kecewa, ia mengira ada hal yang sangat genting sampai-sampai membuat Rine menerobos masuk ruangannya.

"Kenapa kamu masih bertanya soal itu, Rine?"

"Just tell me the truth. Daddy pasti tau 'kan, kalau Ashraf dan Calvin itu saudara tiri?"

Seketika Anthony terdiam, ia mengalihkan pandangannya menuju jendela.

"Aku udah tau semuanya, dad. Kenapa? Kenapa Ashraf?"

Pandangan Anthony beralih pada Rine. "Daddy dan ibu kandung Ashraf itu bersahabat, Rine. Dulu, ketika daddy masih merintis perusahaan ini, dia yang selalu membantu tanpa pamrih. Banyak yang sudah dia lakukan, dia sudah seperti sosok seorang kakak untuk daddy ...."

"...."

"Ashraf belum pernah mengajak kamu bertemu dengan ibunya?"

Rine menggeleng.

Anthony menghela napas. "Ibunya mengidap kanker stadium akhir. Selama ini dia tinggal di pusat rehabilitasi. Harapan hidupnya sangat kecil, Rine."

Pandangan Rine menjadi nanar, dadanya langsung mencelos usai mendengar kabar tersebut. Tidak pernah mengira bahwa ternyata ibu Ashraf mengidap penyakit yang parah.

"Keinginan terbesarnya adalah melihat Ashraf hidup bahagia dan memiliki keluarganya sendiri. Dia tau bahwa daddy memiliki anak perempuan, dan akhirnya daddy setuju untuk menjodohkan kamu dengan Ashraf. Terlepas dari itu semua, kamu tetap anak daddy dan daddy ingin yang terbaik untuk kamu. Selama ini, daddy lihat bahwa Ashraf adalah pria yang baik. Daddy sudah mempertimbangkan matang-matang keputusan untuk menjodohkan kamu dengan dia. Jadi jangan berpikir, bahwa daddy melepaskan kamu begitu saja untuk dinikahi laki-laki lain. Tidak Rine. Meski ibu kandung Ashraf adalah sahabat daddy, tapi kamu tetaplah anak perempuan daddy satu-satunya."

Rine yang sedari tadi terdiam pun memalingkan wajahnya, sekuat tenaga ia berusaha menahan agar tidak meneteskan air matanya. Untuk pertama kalinya, perkataan Anthony berhasil menyentuh perasaan Rine.

Hot and Cold ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang