2. Kesel

1.1K 119 8
                                    

Vote dan komen  jangan lupa guys!

Makasih :)

.

.

"Mas mau kemana?" tanya Sya menatap Arbi yang sudah mengeluarkan motor dari garasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas mau kemana?" tanya Sya menatap Arbi yang sudah mengeluarkan motor dari garasi. Gadis itu masih memakai celemek karena baru saja selesai memasak.

Arbi menoleh, pemuda itu tersenyum. "Mas mau ngambil barang ke rumah Niko. Kan Niko baru pulang dari luar kota. Mas nitip sesuatu jadi sekarang mau mas ambil.." jawab pemuda itu.

Sya mengangguk. "Ohh, kirain mau kemana.."

Arbi menaiki motornya. "Mas pergi dulu ya, gak lama kok. Cuma ngambil barang aja." kata pemuda itu menatap Sya.

"Eh Mas, bentar dulu. Aku nitip sesuatu buat Bang Niko. Tunggu bentar ya.." kata Sya dan berjalan kembali ke dalam rumah mereka.

Arbi mengerutkan keningnya namun pemuda itu tetap menunggu Sya. Tak lama kemudian istrinya itu keluar dengan membawa tas kecil di tangannya.

"Itu apa?" tanya Arbi menatap tas kecil yang Sya pegang.

Sya tersenyum dan mencantolkan tas itu di cantolan bagian depan motor Arbi. "Cookies sama puding Mas. Buat Bang Niko, syukuran kecil-kecilan buat kehamilan aku. Nanti kalo Bang Niko nanya, Mas bilang aja kalo aku lagi nyoba resep baru jadi itu buat dibagi-bagi gitu ya.." kata gadis itu.

Arbi mengerutkan keningnya. "Loh udah jadi cookiesnya? Mas kira belom jadi Sya.."

Sya terkekeh pelan. "Udah Mas, masih ada yang belom selesai tapi itu udah jadi sekalian aja karena Mas mau ke rumah Bang Niko itu dibawa aja. Dari pada nanti bolak-balik ke sana kan.." jawab gadis itu.

Arbi mengangguk mengerti. "Oh iya-iya nanti mas kasih ke Niko.."

Sya tersenyum. "Iya Mas.."

"Kalo gitu mas berangkat sekarang ya, jangan capek-capek. Kalo kaki kamu sakit lagi langsung istirahat." kata Arbi mengingatkan.

Sya mengangguk dan mencium tangan Arbi. "Iya Mas, tiati ya.." kata gadis itu sambil tersenyum.

Arbi balas tersenyum. "Iya, mas pergi dulu. Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.." sahut Sya.

Setelah kepergian Arbi, Sya kembali masuk ke dalam rumah. Gadis itu tadi belum selesai memasukkan  cookies ke dalam toples. Sya menuju dapur dan mengambil toples untuk menaruh cookies buatannya yang masih ada di atas loyang.

"Ini buat Kila, Rizal, Jovan, sama Dika. Ini buat Deva sama Rama, ini buat Fadil sama yang lain. Yap, udah siap semua.." kata gadis itu setelah memasukkan cookies buatannya ke dalam beberapa toples terpisah.

Hari ini Sya memang sengaja membuat cookies-cookies itu untuk nanti dibagikan kepada teman-teman dan juga karyawan Arbi. Bagi Sya ini seperti syukuran kecil-kecilan untuk kehamilannya. Biarpun dia dan Arbi sepakat untuk belum memberitahukan kabar kehamilannya pada orang-orang sebelum usianya 3 bulan tapi setidaknya Sya sekarang ingin lebih dulu membagikan cookies buatannya sebagai ucapan rasa syukur.

Mas Arbi | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang