Vote dan komen jangan lupa guys!
Makasih :)
.
.
"Mas, ke pasar yuk. Aku pengen bikin salad buah deh.." ajak Sya menghampiri Arbi yang sedang memberi makan lele di halaman belakang.
Arbi meletakkan botol berisi makanan lele yang dia pegang. "Bikin salad buah?"
Sya menggandeng lengan Arbi dan mengangguk. "Heem, sama mau beli es dung-dung depan pasar itu Mas. Pengeeeen banget.." jawab gadis itu.
Arbi nampak berfikir sebentar. Jujur saja sejak rambutnya menjadi warna blonde dia belum pernah keluar rumah, percetakan pun dia pasrahkan pada pegawainya. Sholat pun dia tidak lagi ke musholla, Arbi benar-benar tidak percaya diri untuk pergi keluar dengan warna rambut ngejreng seperti itu.
Sya yang melihat Arbi hanya diam mendengus. "Ihh Mas, kok malah diem sih? Ayo ke pasar.." ajaknya lagi.
Arbi menoleh pada Sya dan menggaruk pipinya. Dengan ragu pemuda itu menatap Sya. "Kamu ajak Kila aja ya?" tanyanya ragu.
Alis Sya langsung berkerut mendengar ucapan Arbi. "Kok ajak Kila? Kan suami aku itu Mas, masa aku ngajak Kila.." ucapnya heran.
Arbi menipiskan bibirnya dan berdehem pelan. "Mas gak percaya diri Sya, nanti pasti orang-orang di pasar ngeliatin Mas deh. Mas malu Sya jadi pusat perhatian." ucapnya berusaha memberi Sya pengertian.
Sya berdecak. "Gak percaya diri kenapa sih Mas? Mas ganteng gini, gak percaya diri dari mananya?" tanya gadis itu heran sambil menatap penampilan Arbi.
Arbi berdecak, pemuda itu mengusak rambutnya. "Ya karena warna rambut mas ini Sya. Di pasar nanti pasti orang-orang pada ngeliatin. Mas malu Sya.." jawabnya disertai helaan nafas panjang.
Pasti dia akan menjadi pusat perhatian. Jangankan warna blonde yang memang sangat ngejreng seperti ini, warna yang kalem seperti coklat atau dark blue saja sudah menjadi pusat perhatian dan bahan ghibahan para warga desa. Apalagi dengan warna super cerah dan ngejreng semacam blonde ini. Hah~ Arbi sudah terbayang bagaimana nanti dia akan menjadi pusat perhatian saat di dalam pasar.
Sya memutar bola mata jengah. "Ya ampun Mas, malu kenapa sih? Gak usah lah peduliin warga lain. Lagian Mas kayak gini kan karena nurutin ngidamnya aku, itu tuh tandanya Mas udah jadi suami bertanggung jawab. Mas gak usah malu deh, kalo ada yang ngatain Mas nanti aku bales. Mas tenang aja, ada aku sama anak-anak.." kata gadis itu sambil memegang perutnya.
Arbi menatap Sya dan perut gadis itu bergantian. Masih ada keraguan di hatinya.
Sya yang menyadari itu berdecak. "Masih gak mau? Mas tuh ih, Mas lebih mentingin omongan orang lain dari pada kemauan istri Mas? Mas lebih peduli sama orang lain dari pada sama istri Mas? Iya?" cecar gadis itu dengan tatapan lurus mengarah pada mata Arbi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Arbi | END
RomanceMas Yang Itu Season 2! Kisah kehidupan Arbi dan Sya setelah mereka dinyatakan akan menjadi orangtua. Kisah mereka sebagai calon orangtua muda yang tentu saja semakin menarik dan seru untuk di ikuti. "Mas, aku pengen liat rambut Mas jadi warna blond...