22. Jatah

1K 54 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

"Ngantuk ya? Nen dulu ya, abis itu kalian tidur.." kata Sya sambil menatap Nathan dan Lula yang tengah ada di atas ranjangnya.

Lula nampak menoleh dan mendekat pada Sya, tangan kecilnya menarik-narik piyama yang Sya kenakan. Sya yang sudah paham kalau Lula lapar langsung membuka kancing piyamanya dan menyusui bayi itu.

"Belum pada tidur?" tanya Arbi yang berjalan masuk ke dalam kamar. Pemuda itu baru selesai membereskan ruang tamu dan juga dapur.

Sejak kelahiran si kembar Sya benar-benar sibuk mengurus mereka berdua. Arbi yang paham kalau Sya memang harus lebih fokus pada kedua anak mereka pun dengan senang hati melakukan pekerjaan rumah dan membantu Sya sebisanya. Urusan percetakan dia serahkan sepenuhnya pada karyawannya saja.

Sya menoleh dan melihat Arbi yang cukup berantakan, suaminya itu benar-benar melakukan semua pekerjaan rumah.

"Maaf ya Mas, Mas pasti capek banget harus ngerjain semuanya.." kata wanita itu.

Arbi mengambil tisu dan mengusap keringat di pipinya. "Apasih minta maaf segala, udah kewajiban mas lakuin ini semua. Bentar ya, mas mau mandi dulu.." ucapnya sambil tersenyum.

Arbi langsung berjalan masuk ke dalam kamar mandi sambil membawa baju ganti. Rasanya gerah sekali setelah melakukan beberapa pekerjaan.

Sya menipiskan bibirnya dan mengangguk. Wanita itu mengusap kepala Lula pelan. Dia juga menatap Nathan yang sedang memegang guling kecilnya.

"Ngantuk banget kamu kayaknya.." kata wanita mengusap pelan kening Lula. Rambut putrinya itu lebat sekali, Nathan pun sama. Mereka berdua memiliki rambut yang lebat dan halus.

Lula masih menghisap nipple Sya, matanya sudah setengah terpejam. Sya mengusap-usap pelan punggung Lula agar bayi kecilnya itu segera terlelap dan dia gantian menyusui Nathan.

"Akhirnya.." kata Sya sesaat setelah Lula melepas hisapan pada dadanya. Bayi lucu itu sudah memejamkan matanya dengan bibir mengecap beberapa kali.

Sya terkekeh gemas melihat Lula. Dengan begitu perlahan wanita itu mengangkat tubuh Lula dan menidurkannya ke dalam box bayi. Tak lupa Sya menyelimuti dan mengecup kening putrinya itu.

"Selamat tidur Sayang, mimpi indah ya.." ucapnya sambil menaruh boneka jerapah kesukaan Lula ke dalam pelukan gadis kecil itu.

Lula langsung menyamankan posisi tidurnya sambil memeluk boneka jerapah itu. Sya pun tersenyum dan kembali ke ranjang untuk menyusui Nathan.

"Ayo nen dulu Sayang, udah malem loh.." ucapnya sambil mendekati Nathan. Mengusap-usap lengan bayi itu.

Nathan menoleh sekilas pada Sya namun bayi itu tidak kunjung menyusu.

Sya mengerutkan keningnya heran. Wanita itu sudah membuka kancing piyamanya dan memperlihatkan dadanya, tapi Nathan tetap diam seperti tidak ingin menyusu.

Mas Arbi | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang