21. Jalan-Jalan

638 52 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

"Pagi-pagi gini kita harus rajin berjemur biar kalian makin sehat ya.." kata Sya sambil tersenyum menatap Nathan dan Lula yang ada di gendongannya.

Mereka sedang ada di halaman belakang, Sya  duduk di atas kursi yang memang sengaja Arbi letakan di sana. Wanita itu duduk sambil memangku si kembar agar mereka bisa terkena sinar matahari secara langsung.

Kini si kembar sudah berusia 3 bulan, mereka bertambah gemuk dan menggemaskan. Menurut Dokter Alma perkembangan mereka berdua sangat baik, keduanya dalam  keadaan sehat.

"Uuuh gemesnya, kalian suka ya di luar? Enak ya ada angin seger? Bunda juga suka duduk di sini.." kata Sya menatap kedua anaknya itu.

"Udah mulai panas, ayo masuk rumah. Besok pagi berjemur lagi." kata Arbi menghampiri mereka.

Sya menoleh dan berdiri. Nathan dan Kalula pun ikut melihat ke arah Arbi. Kedua bayi itu langsung tersenyum, Nathan menggerak-gerakkan tangannya ke arah Arbi.

"Aduh, mau ikut Ayah ya? Iya-iya kita ke Ayah.." kata Sya sambil terkekeh merasakan pergerakan Nathan.

Wanita itu berjalan menuju ke arah Arbi. Sesampainya di depan pemuda itu tangan kecil Nathan langsung meraih kaos Arbi dan menarik-nariknya.

Arbi terkekeh dan langsung mengambil Nathan dari gendongan Sya. "Iya-iya sama ayah, gak sabaran banget sih kamu.." kata pemuda itu gemas.

Setelah berada di gendongan Arbi, Nathan tersenyum senang. Bayi kecil itu terlihat tenang.

"Kamu nih kalo sama Ayah langsung tenang ya.." kata Sya melihat Nathan, wanita itu membenarkan posisi Lula di dalam gendongannya.

Arbi tersenyum. "Yuk masuk, mas udah masak nasi goreng buat kamu." kata pemuda itu.

Sya mengangguk. "Yey, tau aja Mas kalo aku pengen makan nasi goreng.." kata wanita itu sambil terkekeh.

Arbi juga mengangguk, mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah. Selama mereka makan Sya menidurkan si kembar di atas karpet lembut yang ada di ruang tamu. Mereka berdua masing-masing memegang boneka favoritnya. Nathan memegang boneka kodok sedangkan Lula memegang boneka jerapah. Dua boneka itu pemberian Nisa.

"Mas, nanti kita jalan-jalan yuk. Si kembar pasti seneng bisa liat hal-hal baru di sekitar sini.." ajak Sya.

Arbi mengangguk. "Ayo, mas juga tadi mikir gitu. Udah waktunya kita ajak mereka jalan-jalan.."

Sya menoleh ke arah si kembar yang terlihat senang memegang boneka masing-masing.

"Nanti kita mampir ke Mama dulu, Bang Evan lagi di rumah soalnya. Pasti dia kaget kalo kita ajak si kembar ke sana.." kata Sya sambil terkekeh.

Arbi menelan nasi yang ada di mulutnya dan mengangguk. "Wah kebetulan, iya deh nanti kita mampir ke rumah. Bang Evan kan udah sebulan lebih gak ketemu si kembar. Pasti dia kaget kalo tau mereka sekarang makin gendut gini.." sahut pemuda itu.

Mas Arbi | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang