Mas Yang Itu Season 2!
Kisah kehidupan Arbi dan Sya setelah mereka dinyatakan akan menjadi orangtua. Kisah mereka sebagai calon orangtua muda yang tentu saja semakin menarik dan seru untuk di ikuti.
"Mas, aku pengen liat rambut Mas jadi warna blond...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
"Anak-anak dibawa kemana?" tanya Arbi saat menyadari bahwa Nathan dan Lula tidak ada di ruang tamu, pemuda itu baru saja pulang setelah mengantar Nisa ke sekolah dan Ayah bekerja.
Sya yang sedang ada di dapur menoleh, wanita itu melanjutkan kegiatannya membuat bolu. "Diajak Bunda jalan-jalan Mas, katanya Bunda mau ngenalin anak-anak ke tetangga di sekitar sini." jawabnya.
Arbi menghela nafas pelan, pantas saja tadi sebelum dia berangkat mengantar Nisa dan Ayah, Bunda menyuruhkan menurukan stroller milik si kembar. Ternyata karena mau dipakai untuk membawa mereka jalan-jalan.
Arbi berjalan mendekati Sya dan melihat apa yang sedang istrinya itu lakukan. "Kamu mau bikin apa?" tanya pemuda itu.
"Bolu buat Nisa, semalem dia bilang pengen makan bolu pisang. Ini makanya aku bikinin, biar nanti pas dia pulang sekolah udah jadi bolunya." jawab wanita itu memasukkan bolu buatannya ke dalam cetakan.
Arbi tersenyum dan memeluk Sya dari belakang, mencium pipi wanita itu beberapa kali. "Baik banget sih, Nisa pasti seneng banget nanti." ucap pemuda itu.
Sya terkekeh dan menepuk lengan Arbi beberapa kali. "Awas ah Mas, aku selesaiin bikin bolunya dulu. Mas duduk sana." ucapnya sambil menoleh pada Arbi.
Arbi mengangguk, pemuda itu mendaratkan satu kecupan di atas bibir Sya terlebih dahulu sebelum meninggalkan wanitanya itu untuk duduk. "Yaudah selesaiin dulu ya.."
"Iya. Mas mau dibikinin jus sekalian? Ada mangga sama buah naga." tanya wanita itu.
Arbi mengangguk. "Boleh, makasih ya."
"Iya, Mas mau jus buah apa?" tanya Sya.
"Jus buah naga aja." jawab pemuda itu.
Sya menoleh dan mengacungkan jempolnya pada Arbi. "Oke, Mas duduk dulu ya."
Arbi tersenyum dan langsung duduk. Pemuda itu menatap Sya yang begitu cekatan melakukan semuanya. Pekerjaan dapur memang keahliannya.
Selesai berkutat dengan semua hal di dapur, Sya menghampiri Arbi dan memberikan gelas berisi jus buah naga untuk suaminya itu. Bolu untuk Nisa juga sudah jadi, sekarang waktunya dia sedikit bersantai.
"Ke kamar atas yuk, mas pengen minum jusnya di sana sambil liat pemandangan. Mumpung anak-anak lagi sama Bunda, kamu juga bisa santai bentar kan.." kata Arbi sambil mengusap kepala Sya pelan.
"Em, iya deh. Tapi aku ambil buah dulu ya Mas, buat dibawa keatas." kata Sya.
Arbi berdiri. "Mas aja yang ambil buahnya, nih kamu bawa jusnya keatas. Mas nanti nyusul, duluan aja." kata pemuda itu.
Sya tersenyum dan mengangguk. "Oke deh, aku tunggu di atas ya Mas." ucapnya dan langsung berjalan menuju ke arah tangga untuk menuju ke kamar atas.
Arbi pun menuju ke dapur dan mengambil buah mangga yang ada di sana. Mengupas dan memotongnya sebelum dibawa ke atas menyusul Sya. Setelah selesai Arbi langsung menuju ke kamar atas untuk menyusul Sya yang sudah ada di sana.