Mas Yang Itu Season 2!
Kisah kehidupan Arbi dan Sya setelah mereka dinyatakan akan menjadi orangtua. Kisah mereka sebagai calon orangtua muda yang tentu saja semakin menarik dan seru untuk di ikuti.
"Mas, aku pengen liat rambut Mas jadi warna blond...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
"Uuh iya Sayang, Bunda lagi masak sama Nenek. Kamu sama ayah dulu ya.."
"Bababa.."
Arbi yang tengah menggendong Lula terkekeh pelan melihat gadis kecilnya yang terus mengoceh itu.
Bunda dan Sya yang sedang memasak menoleh, kedua perempuan itu tersenyum melihat Lula yang terus berceloteh di dalam gendongan Arbi.
"Lula cerewet banget kayaknya Sya, dia tuh ngoceh mulu. Bunda tuh gemes kalo udah denger dia kayak gitu. Rasanya pengen bunda cubit bibirnya itu.." kata Bunda sambil terkekeh.
Sya tersenyum. "Emang Bun, dia lebih cerewet. Kalo Nathan cuma kadang aja. Tuh dia kalo udah minum susu anteng banget, tapi nanti kalo udah selesai pasti langsung gerak, guling-guling sambil mainin bonekanya." sahutnya melirik ke arah Nathan yang masih minum asi di dalam botolnya.
"Kamu ke sana aja Sya, biar bunda yang lanjutin masak. Bentar lagi Nathan selesai itu minum susunya, temenin aja dulu." kata Bunda.
Sya menatap Bunda. "Gapapa Bun, aku bantuin Bunda masak aja." kata wanita itu.
Bunda menggeleng. "Enggak usah, lagian kamu dari tadi udah bantuin bunda. Sekarang kamu ke sana aja samperin anak-anak. Ajak mereka main, tuh Arbi kayaknya udah kewalahan ngadepin anak-anak.." kata wanita itu.
Sya menghela nafas dan melepas apron yang tengah dipakainya. Wanita itu berjalan menuju ke wastafel dan mencuci tangan hingga bersih. "Yaudah kalo gitu aku samperin anak-anak dulu ya Bun.."
"Iya.."
Sya pun langsung menghampiri Arbi yang sedang bersama si kembar di ruang tamu. Pemuda itu tengah menggendong Lula sambil memperhatikan Nathan yang minum susu.
"Dah! Dah!" kata Lula dengan kedua tangan yang bergerak-gerak ingin meraih Sya yang sudah duduk di atas karpet lembut di sana.
"Iya Sayang, uluh-uluh. Mau sama bunda ya? Iya? Sini-sini.." kata Sya langsung merentangkan tangannya dan mengambil Lula dari Arbi.
Arbi menghela nafas. "Lula dari tadi nyariin kamu mulu, pengen di gendong sama kamu." kata pemuda itu melihat Lula yang tenang dalam gendongan Sya.
Sya terkekeh dan mencubit gemas ujung hidung putrinya itu. "Kamu nih ya, udah sama Ayah padahal.."
Lula terkekeh dan menarik-narik baju Sya. "Dah! Dah! Neh!"
Sya tersenyum. "Mau nen? Iya Sayang, bentar ya.." kata wanita itu mulai membuka kancing bajunya.
Di rumah hanya ada mereka saja, Ayah sedang bekerja sedangkan Nisa sekolah jadi tidak masalah kalau sekarang Sya menyusui Lula di sana.
"Laper banget ya kamu? Kamu sih dikasih dot gak mau, Nathan aja udah abis tuh susunya.." kata Sya sambil mengusap pipi Lula gemas, gadis kecilnya itu langsung melahap dan menghisap nipplenya dengan semangat.