12. Berkunjung

871 71 5
                                        

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)

.

.

"Kak Syaaaaa!" Nisa berlari menghampiri Sya yang baru saja turun dari mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Syaaaaa!" Nisa berlari menghampiri Sya yang baru saja turun dari mobil. Gadis itu  tersenyum lebar dan langsung menghambur memeluk Sya.

Arbi sedikit kaget karena adiknya yang langsung memeluk Sya. "Aduh, pelan-pelan Nis nanti kena perutnya Kak Sya.." kata pemuda itu memperingatkan.

Sya justru terkekeh dan mengusap kepala Nisa pelan. "Gapapa kok Mas, Nisa pelan-pelan kok.." kata gadis itu.

Bunda yang awalnya sedang menata pot bunga miliknya langsung berdiri. Wanita itu berjalan menghampiri Arbi dan Sya.

"Ya Allah Bi, kok gak ngabarin dulu kalo mau ke sini? Tau gitu tadi pagi bunda masak makanan kesukaan kalian dulu.." kata Bunda sambil menatap Arbi.

Arbi mendekati Bunda dan mencium tangan wanita itu. "Iya Bun, tadi tiba-tiba Sya ngajak kesini katanya kangen.."

"Aku juga kangeeeeeeen banget sama Kak Sya. Adek bayinya gimana Kak? Udah ngapain aja?" tanya Nisa melepas pelukannya sambil mendongak menatap Sya.

Sya terkekeh. Tangan gadis itu memegang dan mengusap perutnya pelan. "Udah gerak-gerak loh, kalo kamu ajak ngobrol pasti nyahutin.." jawabnya.

Mata Nisa melebar mendengar jawaban Sya. Gadis kecil itu langsung menatap perut Sya. "Beneran? Kalo aku ajak ngomong adek bayinya bakal jawab Kak? Serius?" tanya gadis itu.

Sya mengangguk. "Iya, beneran dong. Nanti ya kamu ajak ngobrol pasti dia gerak.." kata gadis itu sambil terkekeh pelan.

"Waaah aku gak sabar mau ngobrol sama adek bayi Kak.." kata Nisa.

Bunda menghela nafas. Wanita itu langsung mendekati Sya dan mengusap perutnya. "Iya nanti kamu ajak ngobrol adek bayinya, sekarang biarin Kak Sya ke dalem dulu. Biar istirahat dulu ya.." kata wanita itu.

Nisa mengangguk mengerti. "Oke deh. Ayo Kak, masuk dulu.." ucapnya dan langsung menggandeng tangan Sya mengajak kakak iparnya itu untuk masuk ke dalam rumah.

Sya mengangguk dan mengikuti Nisa untuk masuk ke dalam rumah. Arbi dan Bunda yang melihatnya hanya bisa menghela nafas sambil menggelengkan kepala pelan.

"Oh iya Bun, ini tadi Sya bawa bolu sama brownies lumer bikinannya.." kata Arbi memberikan paperbag yang dia pegang pada Bunda.

Bunda menerima paperbag itu. "Ya ampun, repot-repot segala sih? Lagi hamil gede gitu tetep aja bikin kayak gini.." kata wanita itu.

Arbi terkekeh dan merangkul pundak Bunda. "Ya mau gimana Bun, Sya kan emang gitu. Sejak gak mual lagi jadi suka masak sekarang. Bikin kue-kuean juga, Kila jadi sering ke rumah ikutan masak sama Sya. Kalo udah di dapur udah asik sendiri pokoknya.." kata pemuda itu.

Mas Arbi | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang