.
.
"Aaaah gemes banget sih mereka, Ra liat Ra tangannya gerak-gerak. Ihhh gemes banget!" kata Luna menatap si kembar yang ada di dalam box bayi. Gadis itu sedari tadi mengoceh terus menahan rasa gemas saat melihat si kembar.
Zahra yang ada di sampingnya hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepala pelan. Sedari tadi Luna terus saja mengatakan itu.
"Raaa gemes banget, utututu matanya kedip-kedip. Lula, Nathan, kalian bisa liat onty gak?" tanya Luna sambil melambaikan tangan pada kedua bayi itu.
Sya yang duduk bersandar di atas ranjangnya hanya terkekeh pelan melihat tingkah Luna. Sepertinya temannya itu benar-benar gemas dengan kedua bayinya.
Tadi pagi dia dan si kembar baru saja pulang ke rumah, agak kaget sewaktu dia masuk ke dalam kamar dan melihat ada beberapa perbedaan di dalamnya. Benar kata Arbi, Bang Evan dan juga Nisa sudah menata kamar mereka agar lebih 'friendly' untuk si kembar.
Di dekat jendela kini ada box bayi tempat si kembar. Di atasnya ada mainan yang bisa dibunyikan untuk menghibur si kembar. Di dekat box bayi ada juga meja tinggi dan lemari khusus tempat peralatan dan kebutuhan si kembar.
Bang Evan dan Nisa benar-benar sudah menyiapkan semuanya, jadi saat mereka pulang hanya tinggal menempati saja.
"Bisa tapi belum jelas Lun, mungkin mereka ngeliatnya kayak masih bayang-bayang gitu.." sahutnya.
Luna menoleh, dia dan Zahra kemudian berjalan menghampiri Sya. "Asli anak lo gemes banget, gue gak nyangka lo bakal langsung dapet kembar gitu Sya." kata Luna setelah duduk di atas sofa panjang yang sengaja di taruh di dekat ranjang.
"Iya Sya, lo juga gak ada ngasih tau kita kalo lo hamil anak kembar gini.." timpal Zahra.
Sya tersenyum. "Ya emang gue sama Mas Arbi nggak ngasih tau kalian. Cuma keluarga aja yang tahu kalo gue hamil kembar, temen-temen gue di sini juga gak ada yang kita kasih tau." jelasnya.
Luna menghela nafas. "Sukses banget lo bikin gue kaget pas liat ada dua bayi di dalem box." ucapnya.
"Iya tuh, gue kira gue halu liat dua bayi di dalem box eh ternyata emang kembar. Mana lucu-lucu lagi anak lo." sahut Zahra.
"Sorry-sorry, gue sama Mas Arbi emang niat ngasih kejutan buat temen-temen semuanya termasuk lo berdua. Biar pas liat mereka lo pada kaget." kata Sya.
"Huu dasar. Btw, lo kemaren operasi apa normal Sya?" tanya Zahra kepo.
Sya tersenyum. "Alhamdulillah normal Ra, selama hamil kan gue selalu ikut kelas ibu hamil, senam, olahraga sama lakuin anjuran Dokter jadi pas lahiran semua aman dan bisa normal. Selama gue lahiran Mas Arbi juga nemenin gue, dia support gue, jadi gue kayak dapet kekuatan lebih dan alhamdulillah bisa lahirin si kembar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Arbi | END
RomanceMas Yang Itu Season 2! Kisah kehidupan Arbi dan Sya setelah mereka dinyatakan akan menjadi orangtua. Kisah mereka sebagai calon orangtua muda yang tentu saja semakin menarik dan seru untuk di ikuti. "Mas, aku pengen liat rambut Mas jadi warna blond...