Vote dan komen jangan lupa guys!
Makasih :)
.
.
"Assalamualaikum, Nik? Niko?" Arbi mengetuk pintu rumah Niko beberapa kali.
"Niko? Nik?"
Sya yang ada di samping Arbi mengerucutkan bibirnya, gadis itu mengusap-usap perutnya sambil menunggu Niko membuka pintu.
"Niko? Assalamualaikum.." panggil Arbi sedikit lebih keras.
"Kok lama sih Mas? Bang Niko kemana ihh?" tanya Sya sambil menoleh pada Arbi.
Arbi menoleh pada Sya, pemuda itu meraih tangan Sya dan menepuk-nepuknya pelan. "Sabar, mungkin masih tidur. Kan baru pulang semalem masih capek pasti orangnya." kata pemuda itu.
Sya hanya menghela nafas dengan bibir ditekuk ke bawah.
Arbi kemudian kembali menghadap ke arah pintu dan mengetuknya beberapa kali. Akhirnya tak lama kemudian terdengar sahutan dari dalam rumah.
"Iya, eh Bi. Ada apa pagi-pagi ke sini?" tanya Niko yang baru saja membuka pintu. Pemuda itu terlihat sangat berantakan, rambutnya sudah agak gondrong dan juga kumis serta janggutnya mulai tumbuh.
Arbi berdehem pelan dan melirik Sya. "Emm jadi ini Nik, Sya ngidam katanya.."
Niko mengerutkan keningnya dan menoleh pada Sya. "Ngidam apaan lo Sya?" tanya pemuda itu.
Sya memainkan bibirnya, gadis itu dengan takut-takut menatap Niko. "Bang Niko mau nurutin ngidam gue gak?" tanyanya.
Niko menguap dan menggaruk pipinya. "Ya ngidam apaan lo? Lo aja gak bilang ngidamnya apaan gimana gue mau nurutin.." kata pemuda itu.
Sya melirik Arbi sebentar sebelum menatap Niko lagi.
"Apa? Ngidam apaan lo Sya?" tanya Niko.
Sya menipiskan bibirnya dan menghela nafas pelan. "Pengen makan mangga punya Pak Jul, tapi yang metikin harus Bang Niko." jawab gadis itu.
"Hah? Mangga Pak Jul? Yang di ujung desa itu? Yang orangnya galak?" tanya Niko kaget.
Agak ngeri juga dia kalau ingat dengan Pak Jul. Semasa masih sekolah dulu dia dan anak-anak lain sering dimarahi oleh pria berkumis tebal itu karena mencuri mangga di depan rumahnya. Masih agak terbayang juga sampai sekarang kenangan itu. Apalagi kepalanya pernah terkena lemparan sendal dari pria itu saat tengah berlari dulu.
Sya mengangguk. "Iya Bang, yang itu. Pengeeeen banget makan mangga di sana tapi harus Bang Niko yang metikin."
Niko menggaruk kepalanya, pemuda itu kemudian menoleh pada Arbi. Arbi hanya bisa tersenyum dengan sorot mata memohon pada Niko.
"Please Bang, mau ya? Demi anak-anak gue Bang. Mau ya?" kata Sya sambil menatap Niko.
Niko berdecak, pemuda itu menatap Sya. "Lo hamil anaknya Arbi kenapa ngidamnya harus gue yang metikin mangga? Kenapa gak Arbi aja sih Sya?" tanyanya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Arbi | END
RomanceMas Yang Itu Season 2! Kisah kehidupan Arbi dan Sya setelah mereka dinyatakan akan menjadi orangtua. Kisah mereka sebagai calon orangtua muda yang tentu saja semakin menarik dan seru untuk di ikuti. "Mas, aku pengen liat rambut Mas jadi warna blond...