28. Iri

492 38 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

"Ihhh ya ampun, akhirnya kalian pulang juga. Tante kangen banget sama kalian.." kata Kila yang ada di depan rumah Arbi, gadis itu baru saja dari toko orangtua Sya. Kila berlari menghampiri Sya, gadis itu senang sekali akhirnya si kembar pulang setelah tiga hari berada di kota.

Sya yang baru saja turun dari mobil menggendong Nathan terkekeh. "Gak usah lari-larian juga kali Kil." ucapnya.

Kila yang sudah ada di depan Nathan langsung mencium pipi gembul bayi delapan bulan itu. "Kangen sama si kembar, Lula mana?" tanyanya.

Sya menoleh dan menunjuk Arbi yang baru saja turun dari mobil. "Itu sama Mas Arbi, lo dari mana?"

Kepala Kila melongok ke arah Lula, gadis itu langsung melambaikan tangannya dan disambut oleh tawa Lula. "Gue dari toko Mama lo. Nih beli beras." jawabnya kembali menoleh pada Sya.

"Oh pantes lewat sini.."

"Rizal ada di rumah gak Kil?" tanya Niko yang baru turun dari mobil. Pemuda itu menenteng kantong plastik berisi oleh-oleh dari keluarga Arbi.

Kila menoleh, kening gadis itu berkerut. "Loh kok ada lo Nik?" tanyanya.

"Gue kan waktu itu ke kota juga, sekalian aja gue nyetirin Arbi sama Sya. Gak mungkin si Arbi nyetir sambil gendong bocahnya, Sya juga gak bisa kalo harus gendong mereka berdua. Yaudah deh kebetulan Arbi minta tolong, gue juga ada perlu ke kota, jadi bareng aja." jelas Niko.

"Oh gitu, pantesan gue gak liat lo beberapa hari ini.."

Niko nyengir. "Cowok lo di rumah gak Kil?" ulang pemuda itu.

Kila mengangguk. "Ada, tadi katanya sih mau mancing. Lo coba aja samperin ke empang." jawab gadis itu.

"Oke deh." Niko menoleh pada Arbi. "Bi, gue mau ke Rizal dulu kalo gitu."

Sya menatap Niko. "Gak mau mampir dulu Bang? Minum atau makan dulu?"

Niko menggeleng. "Udah kenyang Sya, tadi kan udah makan di sana. Ini juga masih dikasih oleh-oleh, gue mau ke Rizal aja. Gue pergi dulu ya. Samlekom.." kata pemuda itu.

"Waalaikumsalam, sekali lagi makasih banyak ya Nik." kata Arbi.

Niko yang sudah berjalan meninggalkan halaman rumah Arbi menoleh dan mengacungkan jempolnya. "Iya sama-sama!" sahutnya.

Sya dan Arbi tersenyum melihat Niko yang berlari kecil meninggalkan kediaman mereka.

"Kil ayo masuk dulu, mampir." kata Sya menoleh pada Kila yang masih asik memainkan tangan Nathan.

Kila menegakkan badannya dan menatap Sya. "Nggak usah ah.."

"Ayo mampir dulu Kil, sekalian ini ada titipan dari Bunda." kata Arbi.

Mas Arbi | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang