Mas Yang Itu Season 2!
Kisah kehidupan Arbi dan Sya setelah mereka dinyatakan akan menjadi orangtua. Kisah mereka sebagai calon orangtua muda yang tentu saja semakin menarik dan seru untuk di ikuti.
"Mas, aku pengen liat rambut Mas jadi warna blond...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
Pagi ini Sya dan Arbi sudah ada di halaman belakang rumah mereka untuk berolahraga. Arbi melakukan lompat tali sedangkan Sya duduk di atas matras yoga untuk melakukan beberapa gerakan.
Menjelang persalinan yang tidak lama lagi Dokter memberitahu Sya agar gadis itu melakukan gerakan-gerakan yang nantinya akan mempermudah gadis itu saat proses persalinan.
Sya sangat senang karena Arbi selalu menemani dan juga menyemangatinya. Pemuda itu benar-benar menjadi sosok suami dan calon Ayah yang siaga.
"Pelan-pelan aja, kalo susah gak usah dilakuin ganti aja sama gerakan lain." kata Arbi menoleh pada Sya yang terlihat kesusahan melakukan salah satu gerakan yoga.
Sya menoleh dan tersenyum. "Bisa kok Mas, Mas tenang aja." sahut gadis itu.
Arbi menghela nafas dan mengangguk. Pemuda itu terus mengawasi Sya takut kalau gadis itu mengalami kesulitan.
"Semangat banget masih pagi udah olahraga.."
Sya dan Arbi menoleh, di belakang mereka sudah ada Mama Sinta dan juga Evan.
"Eh Mama.." Sya langsung menghampiri Mama Sinta dan juga Evan untuk mencium tangan mereka.
Arbi juga ikut menghampiri mereka dan mencium tangan. "Tumben Mah pagi-pagi ke sini. Ada apa ya?" tanya pemuda itu.
Mama Sinta tersenyum dan menatap Sya yang kini sedang duduk di atas balai-balai sambil mengusap-mengusap perutnya.
"Mama sama Evan mau ngajakin kalian ke mall, kita beli perlengkapan buat calon cucu-cucu mama.." kata wanita itu.
Sya menoleh. "Kan waktu itu udah beli Mah, sekarang beli lagi?" tanya gadis itu.
Evan berdecak dan menatap Sya. Pemuda itu berjalan menghampiri sang adik. "Ya kan waktu itu gak ada abang Sya. Hari ini abang mau ikut, abang juga pengen beliin perlengkapan buat calon ponakan abang.." kata pria itu.
Arbi menatap Sya. "Ayo Sya, Mama sama Bang Evan kan niatnya baik. Anggep aja rejeki buat anak-anak, gak boleh nolak loh.." kata pemuda itu.
"Nah iya Sya, bener kata Arbi. Ini tuh rejeki buat anak-anak kamu, calon cucu mama. Jadi kamu gak boleh nolak." kata Mama Sinta membenarkan.
Sya menatap ketiga orang itu bergantian dan akhirnya menghela nafas. "Yaudah deh, aku mandi sama ganti baju dulu kalo gitu." kata gadis itu.
Mama Sinta akhirnya tersenyum dan mengangguk. "Nah gitu dong, yaudah mama tunggu di dalem ya kalo gitu. Jangan lama-lama kamu." kata wanita itu.
Arbi langsung membantu Sya untuk berdiri. Mereka semua akhirnya masuk ke dalam rumah. Arbi akan mandi di kamar mandi luar sedangkan Sya akan mandi d kamar mandi kamar mereka.
"Yaudah kalo gitu aku ambil mobil dulu.." kata Evan berdiri dari sofa.
Arbi yang akan menuju ke kamar mandi menoleh. "Pake mobil aku aja Bang, daripada Bang Evan balik ke rumah." kata pemuda itu.