25. Rumah Bunda

534 45 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Hari ini Sya dan Arbi memberi kejutan pada Bunda, Ayah juga Nisa. Mereka datang tanpa memberitahu terlebih dahulu, ini adalah pertama kalinya si kembar akan berkunjung ke sana.

Kedua bayi gemas berusia delapan bulan itu terlihat begitu senang di dalam mobil, mata mereka terus melihat ke arah jalanan.

Arbi meminta tolong pada Niko untuk menyetir mobil karena Sya kesusahan jika harus menggendong Nathan dan Lula bersamaan. Berat badan kedua anaknya itu semakin bertambah dan Sya sangat kesusahan jika harus menggendongnya bersamaan. Beruntung Niko bersedia membantu dan menawarkan diri untuk menyetir mobil menuju ke kediaman orangtua Arbi.

Niko yang ada di kursi kemudi tersenyum melihat Arbi dan Sya yang duduk di kursi belakang sambil memangku Nathan dan Lula. Mereka terlihat sangat senang, melihat kedua bayi itu membuat Niko ikut bahagia.

"Anak-anak pada seneng banget kayaknya liat banyak mobil." kata Niko yang masih melihat mereka dari kaca spion.

Arbi menoleh ke depan. "Iya Nik, seneng banget mereka. Ini Nathan dari tadi lompat-lompat terus, kesenengan dia.." kata pemuda itu memegangi pinggang Nathan yang terus saja bergerak.

Lula pun sama, Sya bahkan sampai bingung harus memegang putrinya itu bagaimana lagi. Lula terus melihat ke luar kaca mobil, kakinya terus melompat-lompat membuat Sya kewalahan.

Niko tertawa. "Wajar, bayi kalo liat hal-hal baru pasti gitu. Apalagi liat banyak mobil di jalan.." sahutnya.

Arbi mengangguk. "Iya Nik, ini gue udah keringetan gara-gara megangin Nathan yang gak mau diem." kata pemuda itu mengusap keningnya yang basah oleh keringat, padahal AC di dalam mobil menyala tapi karena Nathan yang terus saja bergerak tetap saja Arbi berkeringat.

"Bentar lagi sampe kok, ini abis belokan ini udah masuk komplek kan Bi?" tanya Niko yang kembali fokus pada jalanan di hadapan mereka.

Arbi mengangguk. "Iya, depan situ udah komplek kok. Nanti masuk aja, security sana udah hafal kok sama plat mobil gue." jawabnya.

"Oke deh." sahut Niko.

Niko terus menjalankan mobil itu hingga sampai pada komplek perumahan orangtua Arbi, security yang memang hafal plat mobil Arbi langsung membuka palang perumahan itu.

Mobil itu terus berjalan hingga sampai di depan gerbang rumah orangtua Arbi, satpam yang melihat mobil Arbi langsung membuka gerbang dan membiarkan mobil itu masuk.

Bunda yang sedang ada di teras bersama salah satu tetangga langsung berdiri, mata wanita itu menyipit memastikan bahwa yang datang adalah Arbi.

"Udah Nik, parkir aja di depan situ.." kata Arbi mengarahkan Niko untuk memarkirkan mobilnya.

"Iya Bi." sahut Niko dan langsung memarkirkan mobil di tempat yang Arbi tunjukkan tadi.

Begitu mobil sudah berhenti dan terparkir Arbi yang menggendong Nathan langsung turun.

Mas Arbi | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang