18. Lahiran

767 59 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Arbi menoleh pada  Sya yang sedang makan buah semangka di atas sofa, pemuda itu memijat kaki Sya yang kini ada di atas pahanya.

"Sya, mau makan apa? Biar bunda masakin.." tanya Bunda yang  sedang ada di dapur.

Sya menoleh, gadis itu tersenyum. "Pengen makan sop ayam Bun.." jawab gadis itu.

Bunda tersenyum dan mengacungkan jempolnya pada Sya. "Oke, bunda masakin sop ayam buat kamu. Bentar ya.." kata wanita itu.

Sya mengangguk. "Oke Bun, makasih ya."

Bunda mengangguk. "Iya, sambil nunggu sop mau minum jus nggak? Bunda bikinin jus apel deh." tawar wanita itu.

"Boleh Bun, makasih lagi ya Bundaaaa~" kata Sya sambil tersenyum manis pada Bunda.

"Sama-sama Sayang, bentar ya bunda bikin jusnya dulu." kata Bunda.

"Iya Bunda.." sahut Sya masih dengan senyumannya.

Bunda langsung mengambil buah apel dan memotongnya menjadi beberapa bagian kemudian mengambil biji dari buah tersebut. Setelahnya Bunda langsung memasukkannya ke dalam juicer untuk membuat jus.

Arbi tersenyum melihat Bunda yang begitu perhatian pada Sya. Memang sejak dua hari yang lalu Bunda sudah ada di rumah mereka. Menurut perkiraan Dokter minggu-minggu ini adalah HPL Sya jadi Bunda memutuskan untuk ikut tinggal di rumah Sya dan Arbi sembari menunggu kelahiran calon cucu kembarnya.

"Assalamualaikum~"

Sya dan Arbi menoleh, dari depan ada Mama Sinta yang tengah berjalan menghampiri mereka.

"Waalaikumsalam Mah.."

"Bu Aisyah mana Sya?" tanya Mama Sinta.

Sya menunjuk ke dapur. "Itu lagi masak Mah, mau bikinin aku sop hehe.." jawab gadis itu.

Mama Sinta menoleh ke arah dapur. "Oalah, ini mama bawain kamu pisang kukus sama jajanan pasar." kata wanita itu menaruh plastik berisi beberapa jajanan ke atas meja.

Sya langsung tersenyum senang. "Waaah, makasih ya Mah.." kata gadis itu mengambil satu pisang kukus dan mengupas kulitnya.

"Sama-sama, mama ke Bu Aisyah dulu ya." kata Mama Sinta.

Sya mengangguk. "Iya Mah.." sahutnya.

"Bii, ini jus Sya ambilin dulu.." panggil Bunda dari arah dapur.

Arbi langsung berdiri dan menuju ke dapur untuk mengambilkan jus apel milik Sya. Setelahnya pemuda itu kembali menuju sofa dan memberikan segelas jus yang ada di tangannya pada Sya.

"Makasih Mas.." kata Sya sambil tersenyum manis pada Arbi.

"Sama-sama sayang.."  jawab Arbi.

Di dapur Bunda dan juga Mama Sinta terlihat tengah mengobrol santai. Kedua wanita itu mulai memasak bersama.

Mas Arbi | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang