15. Orang Tua dan Anak

14 2 0
                                    

1 Februari 1880

1 bulan Mendekati hari pertunangan Victoria dan John. Victoria mengalami sebuah masalah di Kerajaan.

King Fauzan II dan Queen Charlotte ternyata mengalami Konflik Dengan Keenan. Victoria merasa bingung karena seharusnya di saat saat seperti ini bukan saatnya untuk berkonflik, apalagi ini mendekati hari pertunangan Victoria. Victoria merasa sedih dengan kejadian di kerajaan.

Ia mencoba menasihati Keenan namun keenan malah marah dengannya dan meminta Victoria untuk tidak ikut campur. Keenan berbuat seperti itu karena kedua orang tuanya memaksa ia harus berjalan sesuai dengan Keinginan mereka padahal Yang menjalani hidup adalah Keenan sendiri.

Victoria pun semakin bingung akhirnya Albert dan Charles mencoba mendamaikan Kedua orang tuanya dengan Keenan namun semua tidak berjalan sesuai rencana. Ternyata konflik seperti ini sudah lama terjadi namun konflik nya memuncak pada hari ini

2 Februari 1880

Konflik antara King Fauzan II, Queen Charlotte, dan Prince Keenan semakin memuncak, membuat Victoria semakin sedih dan khawatir menjelang hari pertunangannya dengan John. Dia merasa terbebani dengan masalah keluarga di saat-saat penting seperti ini.

Victoria berusaha memikirkan cara untuk mengatasi konflik tersebut dan membawa kedamaian kembali ke kerajaan. Dia menyadari bahwa menghadapi konflik keluarga adalah tugas yang tidak mudah, tetapi dia tidak ingin menyerah begitu saja.

Dalam keputusasaan, Victoria mencari saran dari pamannya, Prince George, yang telah lama berpengalaman dalam mengelola konflik di kerajaan.

Prince George memberikan Victoria beberapa nasihat bijaksana. Ia mengatakan bahwa penyelesaian konflik tidak selalu instan, tetapi membutuhkan waktu, kesabaran, dan kompromi dari semua pihak yang terlibat.

Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, Victoria memutuskan untuk berbicara dengan Keenan secara pribadi. Dia ingin memahami lebih dalam mengapa Keenan begitu teguh pada pendiriannya dan mengapa dia tidak ingin berdamai dengan orang tua mereka.

Pada suatu malam, Victoria bertemu dengan Keenan di taman istana. Mereka duduk bersama di bawah bintang-bintang, dan Victoria mulai membuka hatinya kepada Keenan. Dia mengungkapkan rasa sedih dan khawatirnya tentang konflik ini, serta harapannya untuk menjaga keharmonisan keluarga.

Keenan, yang semula bertahan dengan sikapnya, mulai melunak saat melihat ketulusan dan kepedulian Victoria. Dia menceritakan perasaannya yang terluka dan bagaimana dia merasa diabaikan dan tidak dipahami oleh orang tuanya.

Mendengarkan pengakuan Keenan, Victoria merasa sedih dan bersalah. Dia menyadari bahwa sebagai saudari, dia mungkin telah mengabaikan perasaan Keenan dan gagal membantunya merasa didengar. Dia berjanji pada Keenan bahwa dia akan mencoba lebih baik lagi dan membantu meredakan konflik di keluarga mereka.

Dengan semangat baru, Victoria melibatkan Prince Albert, Princess Elizabeth, dan Prince Charles dalam upayanya untuk mendamaikan King Fauzan III, Queen Charlotte, dan Keenan. Mereka mengadakan pertemuan keluarga yang formal dan memberikan kesempatan kepada setiap anggota keluarga untuk berbicara dan mendengarkan dengan hormat.

Pertemuan itu tidak mudah. Terdapat emosi yang kuat dan pendapat yang berbeda-beda, tetapi dengan bimbingan Victoria, mereka saling mendengarkan tanpa interupsi. Mereka berusaha memahami perspektif masing-masing dan menemukan titik kesepakatan.

Setelah berjam-jam berdiskusi, akhirnya mereka mencapai kesimpulan bahwa masing-masing pihak harus menghargai perbedaan pendapat dan belajar untuk saling mendengarkan dan memahami.
Mereka setuju bahwa keluarga adalah yang terpenting dan menjaga keharmonisan keluarga adalah tujuan bersama.

Perlahan tapi pasti, suasana pertemuan keluarga menjadi lebih hangat dan damai. Mereka saling berbagi pendapat, menghormati perbedaan satu sama lain, dan mencari solusi yang saling menguntungkan. Pembicaraan panjang dan melelahkan, namun pada akhirnya, keluarga kerajaan mulai menemukan titik temu dan mengambil langkah ke arah perdamaian.

Dengan rasa lega, Victoria, Keenan, dan anggota keluarga yang lain menyadari bahwa mereka masih memiliki banyak hal yang harus diperbaiki dan dipulihkan. Namun, mereka memutuskan untuk mengambil langkah kecil satu per satu dan memperbaiki hubungan mereka secara bertahap.

____________________________________
Gimana Bab Ini?? Seru? Atau bahkan kurang? Maaf kalo kurang. Sebenarnya sedikit wajar kalau Keenan memiliki sifat yang keras Kepala karena mungkin dia baru berusia 22 Tahun dan lagi sejak kecil dia sudah di didik dengan keras oleh orang tuanya karena keenan ini adalah sang pewaris tahta.

Namun, Keenan ingin mencoba jalan yang berbeda tapi ternyata itu tidak sejalan dengan orang tuanya yang akhirnya konflik memuncakk.

Namun Akhirnya Victoria yang fu bantu oleh Albert, Charles dan Elizabeth mampu mendamaikan mereka.

Sampai ketemu di bab selanjutnya Bye byeee
____________________________________

Keenan : The Golden EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang