19. Charlie

16 3 0
                                    

12 Februari 1881

Prince Keenan memutuskan untuk kembali ke angkatan darat karena ia merasa sudah cukup lama beristirahat dari kegiatan militer. Meskipun menjadi anggota keluarga kerajaan, panggilan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang prajurit selalu menggebu-gebu dalam dirinya.

Keenan ingin merasakan kembali semangat dan disiplin yang didapatkannya ketika berada di lingkungan militer. Selain itu, keputusannya ini juga merupakan bentuk penghormatan dan pengabdian pada negara dan rakyatnya.

Sementara itu, Princess Elizabeth merencanakan kunjungan bersama saudari-saudarinya, yaitu Princess Alexandra, Princess Mary, dan Princess Alice, untuk Mendatangi kakaknya, Princess Victoria. Sudah beberapa bulan sejak pernikahan Victoria dengan John Smith, tapi ia jarang terlihat di istana akhir-akhir ini. Elizabeth ingin memastikan bahwa semuanya berjalan baik dan Victoria bahagia dalam pernikahannya.

Kediaman Victoria dan John Smith berada di sebuah megah mansion yang telah dimiliki oleh keluarga Smith selama beberapa generasi. Mansion itu terletak di tengah-tengah lahan yang sangat luas, mencakup area seluas 10.856m². Ketika rombongan saudari-saudari kerajaan tiba di sana, mereka langsung terkesima oleh keindahan dan kemegahan bangunan tersebut.

"Victoria pasti hidup dalam kemewahan yang luar biasa," gumam Princess Mary ketika mereka berjalan menuju pintu masuk.

"Ya, keluarga Smyth memang dikenal memiliki harta yang melimpah," sahut Princess Alexandra.

Tak lama setelah mereka sampai, pintu megah mansion terbuka lebar dan Princess Victoria muncul dengan senyum ceria di wajahnya. Rasa bahagia dan gembira terpancar dari matanya ketika melihat saudari-saudarinya datang untuk berkunjung.

"Saudari-saudariku, kalian datang!" sapa Victoria dengan penuh kehangatan. "Selamat datang di rumahku!"

Mereka semua berpelukan dan Princess Alice bertanya, "Bagaimana kabarmu, Victoria? Kami merindukanmu."

"Aku baik-baik saja, Alice. Maaf telah lama tidak datang ke istana," jawab Victoria.

Kemudian, John Smyth muncul di belakang Victoria. Pria itu terlihat gagah dan berwibawa, tampaknya sangat bahagia melihat istrinya begitu ceria bersama saudari-saudarinya.

"Hallo, putri-putri kerajaan," sapa John sopan.

"Hai, John," sahut mereka serempak.

"Apakah wanita ini sering membuatmu kesal?." Tanya Elizabeth sambil tertawa

"Hahaha, tidakk. Justru aku yang harusnya senang"

Setelah berbincang sejenak di ruang keluarga yang mewah, Victoria memutuskan untuk mengajak saudari-saudarinya berkeliling di sekitar mansion. Mereka mengagumi lukisan-lukisan berharga, perabotan antik, dan taman indah di belakang mansion. Elizabeth tak dapat menahan kekagumannya pada kecantikan alam dan keindahan taman yang dirawat dengan apik.

Ketika berjalan di taman, Elizabeth menarik Victoria ke sisi untuk berbicara dengan lebih pribadi. "Bagaimana kehidupanmu? Apa kau bahagia?"

Victoria tersenyum tulus. "Aku sangat bahagia, Elizabeth. John adalah pria yang luar biasa, dia mengerti tanggung jawabnya sebagai seorang suami, dan dia selalu mendukungku dalam segala hal."

Elizabeth merasa lega mendengar jawaban tersebut. "Aku senang mendengarnya. Kau tahu, kami semua khawatir tentangmu, terutama setelah kau tidak muncul di istana dalam beberapa bulan terakhir."

"Aku minta maaf telah membuat kalian khawatir," ujar Victoria. "Tapi aku merasa perlu fokus pada kehidupanku bersama John tanpa terlalu banyak campur tangan dari tugas-tugas kerajaan."

Keenan : The Golden EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang