Pada tanggal 12 April 1904, suasana di taman istana Batavia menjadi saksi bisu dari momen yang tak terduga. Prince Fernando mencari Princess Charlotte untuk berbicara, dan saat mereka duduk bersama, atmosfir hangat taman istana menjadi saksi bisu dari perasaan yang tumbuh di antara mereka.
Tanpa diduga, Fernando mengambil langkah besar dengan berbicara tentang perasaannya pada Charlotte. "Charlotte, selama ini aku merasakan sesuatu yang istimewa. Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Maukah kau menjadi pendamping hidupku?"
Princess Charlotte, terkejut oleh tiba-tibanya lamaran ini, memperlihatkan ekspresi campuran antara kejutan dan pertimbangan. Meskipun tanpa memberikan jawaban langsung, Charlotte meminta Fernando untuk memberinya waktu untuk memikirkannya.
"Ini begitu tiba-tiba, Fernando. Aku butuh waktu untuk memahami perasaanku sendiri dan memikirkan masa depan ini dengan hati-hati," ucap Princess Charlotte dengan lembut.
Fernando, meskipun sedikit cemas, menghormati permintaan Charlotte. "Aku mengerti, Charlotte. Ambillah waktu yang kau butuhkan. Aku akan menunggu dengan sabar."
Selama tiga hari berikutnya, Princess Charlotte merenungkan dengan seksama perasaannya dan bagaimana kehadiran Fernando telah memengaruhinya. Dia berbicara dengan Queen Ellena dan Queen Charlotte untuk mendapatkan nasihat dari dua figur yang selalu mendukungnya.
Queen Charlotte memberikan kata-kata bijak, "Cinta datang dengan cara yang tak terduga, Charlotte. Jika hatimu berkata bahwa Fernando adalah pilihan yang tepat, tidak ada alasan untuk menolak."
Queen Ellena, dengan senyum penuh kehangatan, menambahkan, "Keberanian dan ketulusan Fernando layak dihargai. Jangan biarkan keraguan menghalangi kebahagiaanmu."
Setelah mempertimbangkan semua nasihat dan merenungkan perasaannya, pada tanggal 15 April 1904, Princess Charlotte akhirnya memutuskan untuk menerima lamaran Prince Fernando. Mereka berdua dipenuhi kebahagiaan, dan berita tentang pertunangan mereka membawa kegembiraan di seluruh kerajaan.
Setelah Princess Charlotte menerima lamaran Prince Fernando, mereka berdua memutuskan untuk menemui King Keenan untuk meminta restu. Pertemuan itu dilaksanakan dengan harapan mendapatkan dukungan dari penguasa Kerajaan Batavia.
Ketika Fernando dan Charlotte memasuki ruangan King Keenan, suasana menjadi tegang. King Keenan, awalnya terkejut dengan keputusan mendadak ini, memandang keduanya dengan serius. Rasa ragu mencuat di wajahnya, mencerminkan pertimbangan mendalam yang ada di benaknya.
"Your Majesty," ucap Prince Fernando dengan hormat, "kami datang untuk memohon restu Anda atas hubungan kami yang baru ini. Kami berdua merasa bahwa cinta dan komitmen kami dapat membawa kebahagiaan dan kestabilan bagi kerajaan."
King Keenan, setelah sejenak terdiam, memberikan pandangan yang penuh makna kepada Princess Charlotte dan Prince Fernando. "Keputusan ini datang dengan cepat, namun, saya memahami keberanian dan tekad kalian berdua. Ini adalah langkah besar, dan saya merasa perlu memastikan bahwa ini benar-benar yang terbaik untuk kedua belah pihak."
Princess Charlotte, dengan rasa hormat, menambahkan, "Your Majesty, kami telah mempertimbangkan dengan matang setiap langkah ini. Kami ingin membangun masa depan yang kokoh dan penuh cinta untuk kerajaan ini."
Setelah mendengarkan penjelasan mereka dan merenung sejenak, King Keenan akhirnya memberikan restu. Wajahnya yang awalnya penuh keraguan berubah menjadi ekspresi bijak. "Jika kalian berdua yakin bahwa ini adalah jalan yang benar, saya memberikan restu saya. Semoga kalian dapat membuktikan bahwa cinta kalian akan menjadi kekuatan yang memperkuat, bukan melemahkan."
Princess Charlotte dan Prince Fernando merasa lega mendengar restu dari King Keenan. Mereka mengucapkan terima kasih dengan tulus dan berjanji untuk menjalani hubungan mereka dengan penuh tanggung jawab.
King Keenan, melihat kepergian mereka dengan pikiran yang penuh harapan, berbicara dalam hati, "Semoga langkah ini membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi mereka dan bagi kerajaan Batavia."
Dengan restu dari penguasa kerajaan, Princess Charlotte dan Prince Fernando melangkah maju untuk mempersiapkan pernikahan mereka yang akan datang. Berita tentang restu dari King Keenan menyulut sorak-sorai sukacita di seluruh kerajaan, menandai awal dari sebuah babak baru dalam sejarah keluarga kerajaan Batavia.
Pada tanggal 2 Juni 1904, Prince James merasakan semilir angin baru dalam kehidupannya saat bertemu dengan seorang wanita bangsawan yang memikat hatinya, bernama Margaret. Terpesona oleh pesona Margaret, James dengan ramah mengajaknya untuk mengobrol, dan seiring waktu, hubungan mereka menjadi semakin dekat.
Prince James: (dengan senyum ramah) Selamat siang, Lady Margaret. Nama saya James, Prince James.
Lady Margaret: (tersenyum sopan) Selamat siang, Prince James. Senang bertemu dengan Anda.
Mereka pun mulai berbincang-bincang, mengenali satu sama lain, dan menemukan banyak kesamaan dalam minat dan pandangan hidup. James, yang semakin tertarik pada Lady Margaret, menyadari bahwa dia ingin mengenalnya lebih baik.
Prince James: (dengan antusias) Lady Margaret, bisakah kita melanjutkan obrolan ini? Saya ingin tahu lebih banyak tentang Anda.
Lady Margaret: (tersenyum setuju) Tentu, Prince James. Saya juga ingin tahu lebih banyak tentang Anda.
Seiring berjalannya waktu, James dan Margaret menghabiskan waktu bersama, berbagi cerita, tawa, dan pandangan hidup. Ternyata, Lady Margaret adalah anak dari Louis Taylor, Duke Of Lancaster, sebuah fakta yang membuat pertemuan mereka semakin menarik.
Prince James: (terkejut) Anda adalah anak dari Duke Of Lancaster? Itu sungguh suatu kehormatan bagi saya berbicara dengan Anda.
Lady Margaret: (tersenyum ramah) Terima kasih, Prince James. Saya pun merasa senang bisa mengenal Anda lebih dekat.
Pertemuan tersebut menjadi permulaan dari hubungan yang kian berkembang di antara Prince James dan Lady Margaret. Mereka menemukan kecocokan dan kehangatan satu sama lain, menciptakan kisah baru di dalam kerajaan yang penuh warna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keenan : The Golden Era
RomanceMenceritakan tentang kehidupan keenan sang putra mahkota sampai Ia diangkat Menjadi raja. ia banyak sekali melewati rintangan yang besar dan banyak sekali kesulitan yang ia alami. akankah keenan bisa menjadi raja yang bijaksana?? Oh iya, cerita ini...