9. Kejahatan yang Terungkap

16 1 0
                                    

1 November 1879

King Fauzan II mendapat Undangan Dari Duke Of Hamilton, undangan tersebut adalah undangan pesta ulang tahun anaknya Duke Of Hamilton yaitu Lady Aurora. King Fauzan Menyuruh semua Anaknya untuk menghadiri pesta tersebut dua hari lagi.

Ketika King Fauzan II menerima undangan pesta ulang tahun dari Duke of Hamilton, ia segera merasa senang. Ini adalah kesempatan yang baik untuk mempererat hubungan antara kerajaannya dengan keluarga Duke. Tidak hanya itu, pesta ulang tahun Lady Aurora, anak Duke of Hamilton, merupakan acara yang sangat dinantikan oleh semua orang di kerajaan.

King Fauzan langsung memanggil kelima anak tertuanya, Prince Keenan, Princess Victoria, Prince Albert, Prince Charles, dan Princess Elizabeth. Dia memberi tahu mereka tentang undangan tersebut dan meminta mereka untuk menghadiri pesta tersebut dalam dua hari.

Namun mereka merasa curiga, karena kenapa di saat keadaan kerajaan sedang krisis justru Duke of Hamilton malah membuat pesta meriah. Mereka mencurigai kalau duke of hamilton memakai uang rakyat untuk hal tersebut.

"Hei apa kalian tidak merasa ceriga? Keadaan kerajaan sedang krisis namun Duke Of Hamilton malah membuat pesta meriah untuk anaknya. Apa kalian tidak merasa curiga." Ucap Victoria

King Fauzan II yang bijaksana melihat kecurigaan anak-anaknya dan memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut sebelum mengambil tindakan apa pun. Dia mengumpulkan informasi dari penasihat kerajaan dan agen rahasia yang berpengalaman.

Setelah menyelidiki dengan hati-hati, King Fauzan II menemukan bahwa kecurigaan anak-anaknya salah arah. Ternyata, Duke of Hamilton tidak menggunakan uang rakyat untuk pesta ulang tahun Lady Aurora. Sebaliknya, dia menggunakan dana pribadinya yang telah ia peroleh melalui usaha bisnisnya yang sukses.

King Fauzan II dengan cermat memisahkan kebenaran dari fitnah. Dia merasa bersyukur bahwa keluarga Duke of Hamilton tidak terlibat dalam korupsi seperti yang mereka duga. Namun, penemuan ini juga mengungkapkan kehadiran Earl of Oxford yang melakukan tindak korupsi.

Earl of Oxford, seorang pejabat tinggi dalam kerajaan, telah menyalahgunakan kekuasaannya dan mencuri uang kerajaan untuk keuntungannya sendiri. Setelah bukti yang cukup dikumpulkan, King Fauzan II mengadili Earl of Oxford dan memberikan hukuman mati atas tindak korupsinya yang keji. Ini menjadi pembelajaran yang penting bagi semua orang dalam kerajaan bahwa keadilan harus dijunjung tinggi, bahkan di saat krisis.

Anak-anak King Fauzan II merasa lega setelah mengetahui kebenaran tentang Duke of Hamilton. Mereka meminta maaf kepada Duke dan Duchess of Hamilton atas kecurigaan mereka yang tidak berdasar. Duke of Hamilton menerima permintaan maaf dengan lapang dada dan memahami bahwa situasi krisis di kerajaan bisa menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.

Setelah mengungkap kebenaran tentang tindak korupsi yang dilakukan Earl of Oxford, King Fauzan II memutuskan untuk mengeksekusi mati Earl of Oxford sebagai hukuman yang setimpal atas tindakannya yang merugikan rakyat. Tindakan ini dilakukan untuk menegakkan keadilan di kerajaan dan menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa lepas dari konsekuensi perbuatannya.

Namun, ketika berada di hadapan rakyat dan anggota kerajaan yang hadir dalam pengumuman eksekusi itu, King Fauzan II memberikan pidato yang penting. Dia menjelaskan bahwa setiap orang, terlepas dari jabatannya, akan bertanggung jawab atas tindakannya. Tidak ada kekebalan atau perlindungan untuk siapa pun yang melanggar hukum atau mencuri uang rakyat.

Princess Victoria, yang selalu tertarik pada masalah politik dan pemerintahan, mendekati ayahnya setelah pidato tersebut. Dengan penuh hormat, ia bertanya tentang langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah terulangnya tindak korupsi seperti ini di masa depan.

King Fauzan II mengangguk, menghargai kepedulian putrinya. Dia menjelaskan bahwa ia akan memperkuat sistem pengawasan keuangan kerajaan dan memperketat proses audit. Selain itu, dia juga akan melibatkan rakyat dalam pengawasan pengeluaran kerajaan dengan membentuk sebuah lembaga independen yang terdiri dari perwakilan rakyat dan pemangku kepentingan lainnya.

Princess Victoria merasa puas dengan jawaban ayahnya dan mengungkapkan keinginannya untuk terlibat dalam usaha-usaha tersebut. King Fauzan II dengan bangga menerima keinginan putrinya dan berjanji untuk memberikan kesempatan kepada semua anggota keluarga kerajaan yang ingin berkontribusi dalam memperbaiki kerajaan.

3 November 1879

Pada hari pesta ulang tahun Lady Aurora, keluarga kerajaan King Fauzan II tiba dengan hati yang lega dan jiwa yang tenang. Pesta tersebut adalah momen yang indah dan bahagia, di mana semua orang dapat merayakan ulang tahun Lady Aurora dengan penuh sukacita. Prince Keenan, Princess Victoria, Prince Albert, Prince Charles, dan Princess Elizabeth berpartisipasi dengan gembira dalam acara tersebut, memberikan kejutan dan hadiah yang mereka persiapkan dengan penuh cinta.

Duke of Hamilton, Duchess of Hamilton, dan Lady Aurora sangat menghargai kehadiran keluarga kerajaan. Mereka melihat betapa harmonis dan kuatnya keluarga kerajaan King Fauzan II. Setelah pesta berakhir, King Fauzan II dan Duke of Hamilton memutuskan untuk meningkatkan kerjasama antara keduanya , dengan harapan dapat membantu mengatasi krisis yang dihadapi oleh kerajaan.

Ketika keluarga kerajaan King Fauzan II kembali ke istana mereka, mereka membawa pulang kenangan yang tak terlupakan dari pesta ulang tahun Lady Aurora. Mereka juga membawa pelajaran berharga tentang pentingnya kepercayaan dan keadilan dalam menjaga keharmonisan dan kestabilan sebuah kerajaan.

___________________________________
Kira kira segitu dulu yaa bab ini sampai ketemu di bab berikutnya.
___________________________________

Keenan : The Golden EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang