Pada 4 Januari 1913, berita yang memprihatinkan datang dari para Marquess yang memberitahu Keenan bahwa pasukan Hels sudah memasuki perbatasan wilayah utara Batavia. Tanpa menunda, Keenan segera mengambil tindakan dan melancarkan serangan untuk melawan invasi yang semakin mendekat.
Sebelum berangkat menuju medan perang, Keenan memberikan sebuah lencana istimewa kepada Elisabeth, menunjukkan kepercayaannya kepadanya dalam situasi yang sulit.
King Keenan: (serius) "Jika aku, George tidak selamat, maka kepemimpinan akan jatuh kepada Keenan. Selain itu, kau akan menjadi wali Keenan sampai dia cukup umur."
Keenan lalu membagi tugas kepada anak-anak dan saudara-saudaranya, menempatkan mereka di komando berbagai angkatan militer.
King Keenan: (memandang anak-anaknya) "Albert, George, William, aku percayakan angkatan udara kepada kalian. Charles, Edward, Arthur, kalian yang akan menjalankan angkatan laut. Dan James, kita akan memimpin angkatan darat. Kalian semua, berhati-hatilah."
Sebelum berpisah, Keenan memeluk erat kedua putranya, Arthur dan George. Ia juga memeluk saudara-saudaranya, William, Albert, Charles, dan Edward. Suasana haru dan kekuatan keluarga terasa di tengah ketidakpastian perang yang mendatang.
Dalam suasana yang penuh tekad dan semangat, Keenan dan keluarganya bersiap untuk menghadapi medan perang yang menantang. Mereka membawa beban tanggung jawab besar sebagai pemimpin dan pejuang untuk menjaga kehormatan dan kedaulatan Kerajaan Batavia.
Ketika Margaret memberitahu James bahwa dia sedang mengandung, gelombang kebahagiaan dan kecemasan menyelimuti hati James. Senyum bahagia terpancar di wajahnya, namun di balik itu, rasa takut dan kekhawatiran juga menyelinap.
Prince James: (dengan suara lembut) "Margaret, ini kabar yang luar biasa. Aku senang sekali, tetapi juga khawatir. Apakah kita akan selamat dari semua ini?"
Princess Margaret: (menggenggam tangan James) "Kita akan melaluinya bersama, James. Kita memiliki tekad dan cinta yang kuat. Anak kita akan tumbuh dalam dunia yang damai dan penuh kasih."
Walaupun dihadapkan pada ketidakpastian perang, James dan Margaret mencoba menemukan kekuatan dalam janji mereka satu sama lain. Mereka berdua merasakan tanggung jawab untuk melindungi keluarga yang sedang tumbuh di tengah-tengah kekacauan perang. Meskipun masa depan penuh dengan ketidakpastian, cinta dan komitmen mereka menjadi pendorong untuk terus bertahan dan berjuang demi kehidupan yang lebih baik bagi keluarga mereka. Bagaimana kehadiran anak akan memengaruhi dinamika perang dan kehidupan keluarga di tengah krisis ini? Itulah pertanyaan yang menghantui pikiran James dan Margaret di tengah situasi yang sulit.
Pada 13 Januari 1913, pertempuran memanas ketika Keenan, Albert, dan Charles memimpin serangan terhadap pasukan Hels. Namun, situasinya tidak sesederhana yang mereka perkirakan, karena pasukan Hels ternyata lebih kuat daripada yang diantisipasi.
King Keenan: (serius) "Kita harus tetap bersatu dan kuat. Lawan ini bukan lawan yang mudah, tetapi kita memiliki tekad dan keberanian untuk melawan."
Meskipun menghadapi perlawanan sengit, pasukan Batavia tetap gigih dan tidak menyerah. Mereka melanjutkan perjuangan mereka, menciptakan strategi baru dan berkoordinasi dengan sekutu-sekutu mereka untuk mengatasi pasukan Hels.
Pada 19 Agustus 1913, hasil perjuangan keras mewujud saat Hels terpaksa mundur dari Batavia. Keenan dan pasukannya meraih kemenangan, dan saat itu pula mereka mulai merebut kembali kerajaan-kerajaan lain yang sebelumnya dikuasai oleh Hels.
Prince James: (ketika beristirahat, bertanya kepada Keenan) "Papa, bagaimana caranya agar aku dapat menjadi ayah yang bijaksana dan kuat seperti Papa? Saya ingin memberikan yang terbaik bagi keluarga saya di tengah situasi sulit ini."
King Keenan: (memberi senyuman penuh makna) "James, menjadi ayah yang bijaksana membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan dedikasi. Penting untuk selalu mendengarkan, memberikan dukungan, dan menunjukkan keteladanan melalui tindakan. Di dalam kepemimpinan keluarga, keadilan dan cinta adalah kunci. Ingatlah, kebijaksanaan bukan hanya dari kata-kata, tetapi juga dari perbuatan."
Prince James: (mengangguk mengerti) "Terima kasih, Your Majesty. Saya akan berusaha menjalani peran ini dengan sebaik mungkin."
Keenan merasa bingung dengan pertanyaan james, lalu james memberitahu kalau james akan menjadi seorang ayah
King Keenan: (terkejut) "James, itu berita yang luar biasa! Selamat, putra ku. Sebagai seorang ayah, Anda akan mengalami perubahan besar dalam hidup. Tetapi saya yakin Anda akan menjadi ayah yang hebat. Apakah ini kabar pertama kali untuk Anda dan Margaret?"
Prince James: (sambil tersenyum) "Iya, Papa. Kami sangat bersyukur dan berharap dapat memberikan yang terbaik untuk anak kami di masa depan."
King Keenan: (mengangguk penuh kebanggaan) "Ini adalah langkah besar dalam hidup Anda, James. Jadilah teladan yang baik dan berikan cinta serta dukungan tanpa batas pada keluarga Anda. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan nasihat jika Anda membutuhkannya."
Momen ini mencerminkan keharuan dan kebahagiaan di dalam keluarga kerajaan. Keenan, sebagai figur ayah dan pemimpin, meresapi tanggung jawab dan kebahagiaan atas kabar bahagia James. Dalam situasi perang dan ketidakpastian, kabar gembira ini membawa sinar keceriaan dan harapan di antara keluarga kerajaan yang tengah diuji.
Pada tanggal 1 Oktober 1913, Princess Margaret melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Victoria Mary. Namun, kebahagiaan kelahiran putri mereka disertai dengan rasa kesedihan, karena James, sang suami, sedang berada di medan perang di luar negeri.
Princess Margaret: (dengan wajah bahagia dan juga sedih) "Victoria, namamu sejuk seperti embun pagi. Meski Ayahmu tidak bisa hadir saat kelahiranmu, kita akan menunggu dengan penuh cinta hingga dia pulang."
pada 12 Oktober 1913, pasukan Hels tidak berhenti begitu saja. Mereka mengalihkan perhatian dengan menginvasi wilayah Kekaisaran Prussia. Tsar Nikolai turun tangan untuk mengatasi situasi ini dan memperkuat pertahanan di sisi barat. Meskipun Tsar berhasil mengamankan wilayahnya, namun ternyata itu hanya merupakan pengalihan perhatian dari pasukan Hels.
Situasi perang semakin rumit, dengan perpindahan front dan strategi yang terus berkembang. Keenan dan sekutu-sekutunya harus terus beradaptasi dan merumuskan rencana baru untuk menghadapi pasukan Hels yang terus bergerak. Pertanyaan besar mengenai hasil akhir perang dan nasib kerajaan-kerajaan yang terlibat masih menyelimuti pikiran para pemimpin yang berjuang untuk keadilan dan keamanan di seluruh benua. Bagaimana
Pada tanggal 18 November 1913, pasukan Hels berhasil merebut wilayah bagian Selatan Prussia. Namun, kegembiraan mereka tidak berlangsung lama karena Keenan dan pasukannya segera mengambil tindakan untuk menghentikan kemajuan pasukan Hels.
King Keenan: (bersemangat) "Kita tidak akan membiarkan mereka menguasai tanah ini. Bersiaplah untuk menghadapi serangan balik!"
Dengan ketangguhan dan kegigihan yang luar biasa, pasukan Batavia berhasil menghentikan pasukan Hels dalam upaya merebut wilayah tersebut. Pertempuran yang sengit dan ketat memperlihatkan tekad yang tak tergoyahkan dari pasukan Batavia untuk melindungi tanah air mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keenan : The Golden Era
RomanceMenceritakan tentang kehidupan keenan sang putra mahkota sampai Ia diangkat Menjadi raja. ia banyak sekali melewati rintangan yang besar dan banyak sekali kesulitan yang ia alami. akankah keenan bisa menjadi raja yang bijaksana?? Oh iya, cerita ini...