-3-

1.3K 191 5
                                    

Rose yang ingin kembali kerumahnya dikagetkan dengan sosok wanita yang menghalangnya.

"Siapa lagi si? Emaknya Daniel?" Batin Rose mengernyitkan dahinya.

"Akhirnya kita ketemu" secara tiba tiba wanita itu memeluk Rose dengan erat membuatkan Rose mengernyit bingung "Bagaimana kabar kamu sayang?"

Rose tersenyum canggung "A-aku baik baik saja"

"Kamu pasti lupa sama Tante bukan? Tante Joohyun, sahabat Mama kamu"

"Tante Hyun!" Akhirnya Rose mula menyadari kalau sosok didepannya itu adalah sahabat sang Mama.

Memang sejak kedua orang tuanya meninggal, Rose sudah tidak bertemu sama Joohyun karena dia kabur dari rumah peninggalan orang tuanya. Lagian rumah itu juga pasti sudah dihancurkan oleh renterner yang terus menerrornya.

"Kamu kemana saja hurm? Tante sudah lama mencari kamu. Tante merasa bersalah banget sama Mama kamu. Dulu Tante pernah berjanji sama Mama kamu kalau Tante akan menjaga kamu" ujar Joohyun sedih.

"Maaf Tante, aku sudah tinggal dirumah sewa yang lain" ujar Rose.

"Tidak apa apa deh. Akhirnya Tante ketemu juga sama kamu. Sekarang, ayo ikut Tante"

"Ikut Tante kemana?"

"Pulang kerumah Tante. Kita makan malam bersama. Lagian Tante ingin memperkenalkan kamu sama Jisoo"

"Jisoo? Anak Tante itu?"

"Iya Chae"

"Tapi kenapa?"

Joohyun tersenyum tipis "Sebelum orang tua kamu meninggal, Tante sudah ngomong sama mereka kalau Tante mau kamu menjadi menantu Tante"

"Nde!? Tante serius?"

"Tante serius Chae. Orang tua kamu juga sudah setuju. Jadi Tante harap kamu juga setuju ya. Tante yakin kamu kebahagiaan anak Tante"

Rose menghela nafasnya dengan kasar. Kejadian ini terjadi secara tiba tiba membuatkan dia merasa bingung.

"Tante mengerti kalau kamu butuh waktu. Tante tidak akan memaksa kamu kok. Hanya saja sekarang Tante ingin memperkenalkan kamu sama Jisoo. Lagian kamu tidak pernah ketemu sama Jisoo bukan? Kamu hanya pernah ketemu sama Yeri. Ayo Chae, ikut Tante makan malam bersama ya" bujuk Joohyun.

Melihat raut wajah memohon Joohyun itu membuatkan Rose merasa tidak tega "Baiklah" putusnya membuatkan Joohyun langsung menggandengnya memasuki mobil.

Tidak butuh waktu yang lama, mereka tiba dimansion dan kedatangan mereka sudah pasti disambut oleh Seulgi dan Yeri.

"Kak Chae!" Yeri langsung beralih memeluk Rose dengan erat.

"Kamu sudah gede ya" ujar Rose membalas pelukan Yeri.

"Iya dong. Aku bukan bontot lagi" sahut Yeri membuatkan Rose terkekeh.

"Om" sapa Rose kepada Seulgi.

"Sudah lama kita tidak ketemu ya. Kamu makin cantik saja. Om yakin Jisoo bakalan terpesona sama kamu" ujar Seulgi yang dibalas senyuman kaku dari Rose.

"Apa Jisoo sudah pulang?" Tanya Joohyun.

"Sudah kok. Dia lagi mandi" sahut Seulgi.

"Baiklah, aku akan menyiapkan makan malam sekarang" ujar Joohyun.

"Aku akan membantu Tante" ujar Rose.

"Ayo sayang" ujar Joohyun membawa calon menantunya itu kedapur.

"Mau bantu juga!" Teriak Yeri bergegas menyusul keduanya.





Suasana dimeja makan menjadi canggung bagi Rose karena sedari tadi Jisoo terus menatapnya dengan tatapsn yang tajam.

"Daddy tahu Rose itu cantik tapi tidak perlu ditatap seperti itu juga kali" tegur Seulgi kepada sang anak.

Jisoo berdehem "Naya lebih cantik" datarnya.

"Kamu belum putusin dia?" Tanya Joohyun serius.

"Sudah putus Mom" bohong Jisoo.

"Baguslah. Kamu harus ingat kalau Rose ini calon istri kamu" ujar Joohyun.

"Hurm" cuek Jisoo.

"Eonnie tidak perlu pedulikan Jisoo Oppa. Dia memang cuek seperti itu. Tapi aku yakin dia bakalan bucin sama Eonnie suatu hari nanti" ujar Yeri.

"Sok tahu kamu bocah" sambar Jisoo.

"Kita lihat saja nanti" tantang Yeri menatap sang Oppa dengan tatapan yang menyebalkan.

Jisoo mendengus dan melanjutkan makan malamnya. Tidak bisa dibohongi kalau dia sedikit terpaku dengan kecantikan Rose namun tetap saja hatinya hanya milik Naya.

Beberapa menit kemudian, acara makan malam akhirnya selesai. Setelah berpamitan, Rose akhirnya pulang dengan dihantar oleh Jisoo. Sudah pasti ianya gara gara Joohyun yang memaksa Jisoo untuk menghantar Rose pulang dengan selamat.

Dan sekarang, suasana didalam mobil benar benar dingin. Jisoo dengan wajah datarnya hanya fokus menyetir tanpa mempedulikan Rose yang berada disampingnya.

Rose yang tidak tahan dengan suasana itu akhirnya berdehem "Ehem!"

Jisoo meliriknya sekilas namun tetap saja tidak mengeluarkan suaranya.

"Jadi lo terima perjodohan ini?" Tanya Rose menatap Jisoo dengan serius.

"Hurm" cuek Jisoo.

"Atas alasan?"

"Mommy"

"Bagaimana kalau gue tidak menerima perjodohan ini?"

"Ya bagus lah"

Rose tersenyum sinis "Mommy lo pasti akan mencari cewek lain untuk lo"

Jisoo mendengus. Pokoknya dia sudah tidak ingin diperkenalkan kepada mana mana yeoja lagi.

"Lo harus terima perjodohan ini. Ini arahan, bukan permintaan!" Tegas Jisoo.

"Memangnya apa keuntungan gue menikah sama lo?" Tanya Rose.

"Gue kaya dan gue bisa memberikan apa yang lo inginkan"

"Bisa memberikan apa yang gue inginkan? Termasuklah uang?"

"Iya. Tapi harus ada perjanjian diantara kita"

"Perjanjian apa?"

"Lo bisa meminta apa pun yang lo inginkan dari gue tapi lo tidak boleh mengekang gue. Lo harus membiarkan gue bersama pacar gue"

"Jadi lo belum putus sama pacar lo?"

"Gue terpaksa bohong sama Mommy"

Rose mengangguk faham "Tawaran lo menarik juga si. Tapi gue juga punya penawaran untuk lo"

"Apa itu?"

"Gue akan tetap menjalankan tanggungjawab gue sebagai istri lo tapi lo tidak bisa mengakang gue. Gue akan meminta izin lo untuk kemana mana dan lo harus mengizinkan gue"

"Baiklah, gue setuju. Lagian gue juga tidak akan peduli sama lo walaupun nanti lo sudah menjadi istri gue"

Rose hanya memutar bola matanya dengan malas dan akhirnya perbicaraan mereka berakhir.










Tekan
  👇

Mr ATM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang