-9-

762 129 25
                                    

Dengan nafas yang memburu, Asahi berlari kearah lapangan setelah dia tiba disekolah.

"Dimana anggota geng Dark?" Tanya Asahi kepada seorang siswi.

"Eh Sayang" panggil Miya dengan manja.

Asahi berdecak. Cewek itu sering sekali mengganggunya "Dimana anggota geng Dark?" Ulangnya.

"Itu mereka yang lagi nongkrong disamping lapangan basket. Kenapa kamu mencari mereka?"

Tanpa mengucapkan apa apa, Asahi langsung menghampiri lapangan basket.

Srettt

Secara tiba tiba dia menarik kerah baju salah satu cowok itu "Kalian anggota geng Dark?"

"Iya. Punya urusan apa lo sama kita hah!?" Sentak Reon kesal.

"Siapa yang memberi lo izin untuk menyentuh adek gue!?!" Tanya Asahi emosi.

Dahi Reon mengernyit begitu juga dengan yang lain "Siapa adek lo?"

"Ryujin"

"Ah, jadi sosok pecundang itu adek lo huh?" Sinis Reon.

Tangan Asahi terkepal "Lo berurusan sama gue!"

Brughhh

Pukulan langsung diberikan oleh Asahi membuat Reon tersungkur jatuh. Sudah pasti anggota geng Dark yang lain tidak tinggal diam. Mereka langsung menyerang Asahi.

Brughh

Brughh

Kini suasana dilapangan sekolah sudah dipenuhi oleh siswa siswi yang ingin melihat keributan itu.

Ada juga yang berdecak kagum ketika melihat Asahi yang mampu melawan ke5 cowok itu sendirian tanpa bantuan.

"Gila, Ice Prince keren banget cuyy"

"Punya gue tuh!"

"Hayo Sahi, hajar saja tuh cowok brengsek!"

"Asahi-ssi, kami mendukung kamu!"

"Fighting Ice Prince!"

Teriakan siswa siswi dilapangan itu juga semakin memancing emosi anggota geng Dark.

"Kita serang dia secara bersamaan!" Arah Reon.

Akhirnya kesemua anggota geng Dark menyerang Asahi secara bersamaan membuatkan Ice Prince itu sedikit kewalahan.

"Sialan. Bisa bisanya mereka keroyokan!" Jaehyuk bergumam dengan kesal.

Tanpa aba aba, dia ikut memasuki lapangan itu untuk membantu Asahi.

"Butuh bantuan?" Tanya nya.

Asahi tersenyum tipis "Yeah" sahutnya.

Jaehyuk bersmirk dan akhirnya mereka berdua kembali menyerang semua anggota geng Dark.

"Ini hukuman atas apa yang sudah lo lakukan kepada adek gue!" Bisik Asahi duduk diatas perut Reon yang sudah terbaring lemes itu.

Brughh

Brughhh

Brughhh

Dipukulnya wajah Reon berkali kali sehingga hidung dan sudut bibir Reon mengeluarkan darah.

Leo, Jaze, Han dan Wonho pula hanya mampu terbaring lemes tanpa ada niatan untuk membantu ketua mereka karena mereka juga sudah tidak sanggup untuk melawan Asahi lagi. Tidak bisa dipungkiri kalau mereka cukup kagum dengan tenaga Asahi.

"Sahi, sudah!" Jihoon berlari menghampiri mereka lalu dia membawa Asahi menjauh dari Reon.

"Lepas!" Teriak Asahi yang masih emosi.

Namun Jihoon terus saja mengunci pergerakan Asahi "Sudah Sahi. Tenang dulu. Kamu hampir membunuh dia. Kita biarkan saja Papa sama Mama yang menguruskan semua ini" ujarnya berusaha menenangkan emosi sang adek.

"Apa yang kalian lakukan!?!" Teriakan Pak Calvin yang merupakan guru BK itu membuat suasana semakin mencengkam.

"Pak. Saya Jihoon, Hyung nya Asahi. Saya minta maaf atas keributan yang terjadi ini tapi kami punya alasan" ujar Jihoon dengan sopan.

"Panggil orang tua kalian semua untuk datang. Kita bicarakan semuanya diruangan saya!" Tegas Pak Calvin yang langsung diangguki oleh Jihoon.

"Kamu juga, panggil orang tua kamu kesini" lanjut Pak Calvin kepada Jaehyuk.

"Loh, saya juga!?" Kaget Jaehyuk sedikit meringis gara gara luka disudut bibirnya.

"Kamu juga berantem jadi saya perlu bicara sama orang tua kamu!" Balas Pak Calvin.

Jaehyuk mendengus "Arreosso" pasrahnya "Untung saja Mama gue santai orangnya" lanjutnya bergumam.






*

Kini mereka semua sudah berkumpul diruangan BK termasuklah orang tua anggota geng Dark. Sementara Rose dan Jisoo, mereka masih belum tiba.

"Saya akan menuntut kalian karena sudah menyakiti anak saya!" Marah Leorin, Mama kepada Reon.

"Tapi anak kalian yang bersalah" sahut Jihoon dengan tenang.

"Jaga omongan kamu bocah!" Marah Zyan, Daddy kepada Wonho.

"Anak kalian pecundang makanya membully cewek" sambar Asahi dengan datar.

"Jaga omongan lo sialan!" Han berseru marah.

"Ck, dasar miskin!" Sinis Jaze.

"Mereka miskin huh?" Tanya Lucy, Mama kepada Jaze.

"Iya Tante. Mereka hanya anak miskin yang tidak punya orang tua" sahut Leo.

"Kata siapa aku sama adek aku tidak punya orang tua?" Balas Jihoon.

"Kalau kalian punya orang tua, dimana mereka?" Sinis Heona, Mama kepada Han.

"Mungkin orang tua mereka malu" sambar Kyundo, Papa kepada Han yang terkekeh sinis itu. 

"Ah, bisa jadi orang tua mereka hanya penternak sapi" lanjut Minju, Mommy kepada Wonho.

"Jaga omongan kalian!" Marah Jihoon.

"Kenapa harus marah? Ah, itu pasti benar bukan?" Sinis Mintae, Mommy kepada Leo.

"Ck, pokoknya saya tidak peduli. Saya akan tetap menuntut kalian!" Lanjut Dantae, Papa kepada Jaze.

"Dan saya akan pastikan kalian dibuang dari sekolah ini. Asal kalian tahu, saya cukup akrab sama Direktur AR Entertainment yang juga merupakan salah satu pendonor disekolah ini" ujar Youngji yang merupakan Papa kepada Reon.

Sudah pasti kata katanya itu membuat Jihoon, Asahi dan Jaehyuk saling tatap dengan menahan tawa mereka.

"Memangnya Om yakin Direktur AR Entertainment akan membantu Om?" Tanya Jaehyuk terkekeh geli.

Youngji menggeram marah "Kalian lihat saja nanti!"

"Yeah, kita lihat saja nanti" sahut Jihoon terkekeh kecil.






  Tekan
    👇

Mr ATM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang