-7-

839 121 9
                                    

Kembalinya ke sekolah merupakan hari yang menyenangkan bagi beberapa orang siswa namun berbeda dengan Ryujin yang seakan takut untuk ke sekolah.

Menurutnya, sekolah adalah tempat yang menakutkan karena dia akan kembali menerima perundungan dari anggota geng Dark.

Hah~

Capek. Mental dan batinnya sudah benar benar capek.

Seperti sekarang, dia kembali menerima perundungan dari anggota geng Dark. Untuk kali ini dia sudah berusaha melawan namun tetap saja dia tidak mampu melawannya bahkan sekarang dia sudah dibawa ke gudang sekolah yang sudah tidak digunakan.

"Gue mau lo siapkan semua pr gue sama teman teman gue ini" arah Reon.

"Maaf, aku tidak bisa" tolak Ryujin berusaha melawan.

Srettt

Wonho menarik kerah seragam Ryujin sehingga cewek itu terpaksa mendongak.

"Lo mau membantah hah!?!" Bentak Jaze.

Ryujin mula menangis "Hiks apa salah aku? Kenapa kalian melakukan semua ini hah! Hiks aku tidak pernah mengganggu kalian!"

Reon bersama yang lain malah tertawa dengan jahat.

"Lo itu hanya siswi biasiswa. Sudah seharusnya lo menanggung semua ini" sinis Han.

"Hiks kata siapa!? Aku bukan siswi biasiswa hiks. Lagian kalau siswi biasiswa juga apa salahnya!? Yang salah itu kalian! Kalian pecundang makanya kalian membully cewek. Banci!!" Teriak Ryujin dengan nafas yang memburu.

Plakkk

Reon menampar pipi Ryujin dengan keras sehingga sudut bibir yeoja itu mengeluarkan darah.

Sudah pasti kata kata Ryujin itu membuatkan ke5 cowok itu terpancing emosi tanpa sadar kalau ternyata kata kata Ryujin memang ada benarnya. Mereka hanya berani menindas sosok yang lemah.

"Sialan nih cewek! Hajar saja dia!" Arah Reon.

Ke4 temannya itu langsung memukul Ryujin sehingga yeoja itu terbaring lemes.

Uhukkk uhukk

Ryujin memegang dadanya yang kesakitan gara gara tendangan Wonho. Dia bahkan sudah terbatuk dengan mengeluarkan darah.

"Tinggalin saja dia disini" ujar Reon bergegas keluar dari gudang itu diikuti oleh ke4 temannya.





Sementara itu, terlihatlah Asahi yang hanya berjalan disekitar sekolah dengan memegang kamera ditangannya. Kelasnya lagi jamkos makanya dia memutuskan untuk keluar dari kelasnya yang terlalu berisik.

Langkahnya secara tiba tiba terhenti. Matanya memicing tajam ketika melihat ke5 cowok yang keluar dari gudang dengan terburu buru.

"Ck" cueknya ingin berganjak pergi dari sana namun firasatnya malah membuat dia ingin memasuki gudang itu.

Akhirnya dia memutuskan untuk memasuki gudang itu tanpa ragu.

"M-Mayat!?" Gumamnya kaget.

Dengan langkahnya pelan, Asahi berjongkok didepan sosok yang terbaring itu "H-Hey" panggilnya kaku.

Dia membalikkan badan sosok itu sehingga kini dia dapat melihat dengan jelas wajah itu.

Deg

"Ujin" gumamnya kaget.

"O-Oppa" lirih Ryujin yang ternyata masih sadar.

Nafas Asahi memburu "Apa yang terjadi!?"

Asahi mendekatkan telinganya dibibir sang adek. Dengan serius dia mendengarkan bisikan Ryujin sehingga rahangnya mula mengeras.

Tanpa berlama lama lagi, Asahi langsung menggendong Ryujin dipunggungnya lalu bergegas membawa sang adek keluar dari gudang itu.

Pandangan siswa siswi langsung tertuju kearah mereka ketika Asahi berjalan menuju ke parkiran. Untung saja kali ini dia membawa mobil makanya dia bisa membawa sang adek kerumah sakit dengan segera.

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Dengan membawa susu strawberry ditangannya, Jihoon menghampiri Leora yang duduk sendirian dibangku.

"Untuk aku?" Tanya Leora ketika Jihoon menyondorkan susu strawberry itu didepannya.

"Iya. Bukannya dulu aku juga sering memberikan susu strawberry ini untuk kamu?" Sahut Jihoon berganjak duduk disamping Leora.

"Maaf, aku tidak bisa menerimanya" tolak Leora.

Dahi Jihoon mengernyit "Kenapa?"

"Aku tidak mau Dion cemburu"

"Bukannya kita sahabat? Tidak ada yang salah bukan kalau kita masih temanan walaupun kamu sudah punya pacar? Lagian Dion itu juga sahabat aku, dia pasti tidak mungkin cemburu sama aku"

"Nyatanya dia cemburu Ji! Dia sering bilang sama aku untuk menjauh dari kamu. Jadi aku mohon, jangan mengganggu aku lagi ya" tanpa mendengar apa apa sahutan, Leora bergegas pergi dari sana.

Sementara Jihoon, dia hanya mampu tersenyum miris dengan menatap susu strawberry yang ada ditangannya itu.

Namun secara tiba tiba ada sosok yang mengambil susu strawberry itu lalu meminumnya "Ah, enak"

"Yeji" gumam Jihoon.

Yeji berganjak duduk disamping Jihoon "Jangan difikirkan soal itu. Mungkin Dion memang cemburu Leora akrab sama kamu"

"Tapi aku sama Leora sudah lama temanan bahkan aku yang mengenalkan Leora kepada Dion"

Yeji menepuk pundak Jihoon "Yang sabar saja deh" ujarnya dibalas helaan nafas kasar dari Jihoon.

Drtt drtt

Jihoon beralih mengambil ponselnya disaku jaketnya. Dahinya mengernyit ketika melihat nomer adek cueknya yang menghubunginya. Tumben

Dengan penasarannya Jihoon menerima panggilan itu "Kenapa Sahi?"

Matanya melotot ketika mendengar penjelasan dari sosok diseberang sana.

"Hyung kesana sekarang!"







  Tekan
   👇

Mr ATM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang