Sejak mengalami mimpi buruk itu, Jisoo semakin manja bahkan dia tidak berangkat ke perusahan karena ingin terus bersama sang istri.
Seperti sekarang, dia lagi memeluk Rose dengan manja diatas kasur mereka.
"Kamu kenapa si manja banget" komentar Rose.
"Biarin dong. Nanti aku tidak bisa manja lagi sama kamu gara gara kamu sibuk menguruskan si kembar" balas Jisoo mengelus perut Rose.
Tok tok tok
"Masuk" ujar Rose.
Ceklekk
Pintu dibuka dan masuklah sosok Junghwan "Mama"
"Kenapa sayang?" Sahut Rose.
"Uwan bosen" adu Junghwan mempoutkan bibirnya.
Rose melirik jam diatas nakasnya "Sekarang sudah jam 5 sore. Memangnya Uwan mau kemana?"
"Mau jalan jalan. Apa boleh?"
"Tidak boleh" ini bukan jawaban dari Rose namun dari Jisoo.
"Kenapa Pa?" Bingung Junghwan.
"Soalnya Mama harus sama Papa" balas Jisoo memeluk sang istri dengan posesif.
"Papa ihhh! Mama milik Uwan ya!" Dumel Junghwan.
"Mama milik Papa. Sudah sono, keluar kamu" usir Jisoo.
"Alvero!" Tegur Rose melotot garang kepada sang suami.
"Bercanda Sayang" balas Jisoo memasang wajah imutnya.
"Mama, ayo jalan jalan" rengek Junghwan.
"Uwan jalan jalan sama Nuna saja yuk" Ryujin tiba tiba muncul.
"Benaran Nuna?" Tanya Junghwan antuasis.
"Iya. Sekalian sama Sahi Oppa juga" sahut Ryujin.
"Kalian mau keluar?" Tanya Rose.
"Iya Ma. Boleh bukan?" Ryujin meminta izin dari kedua orang tuanya.
"Boleh kok. Hati hati" ujar Rose.
"Jiun Oppa tidak ikut?" Tanya Jisoo.
"Oppa lagi siap siap. Katanya mau keluar kencan sama Yeji Eonnie" sahut Ryujin diangguki oleh kedua orang tuanya.
"Jangan lupa transfer ya Pa" lanjut Ryujin sebelum menggandeng sang adek keluar dari kamar.
"Nih anak benar benar ya" dumel Jisoo.
"Ya kan kamu Mr ATM nya aku sama anak anak" sambar Rose.
"Iya Sayang iya" pasrah Jisoo bergegas mentransfer uang kepada anak anaknya sebelum dirinya kembali memeluk sang istri dengan manja.
"Dasar bagi gede" gumam Rose mengelus kepala sang suami.
*
Kini Ryujin bersama Asahi dan Junghwan sudah berada di mall. Mereka memutuskan untuk kesana dan bersenang senang. Lagian Jisoo juga sudah mentransfer banyak uang kepada mereka.
"Oppa belum pacaran sama Somi Eonnie?" Tanya Ryujin.
"Tidak" sahut Asahi.
Ryujin mendengus "Apa apaan si. Kalian itu sudah akrab bahkan sering berangkat ke sekolah bersama. Kenapa tidak langsung pacaran si" dumelnya.
"Oppa tidak pantas untuk dia"
"Kata siapa? Kalian itu cocok lah! Oppa ganteng terus dia juga cantik"
Asahi hanya tersenyum tipis sebelum menghampiri Junghwan yang bermain bersama anak anak yang lain itu.
"Aneh nih orang" gerutu Ryujin menatap kepergian sang Oppa.
*
Disisi lain, terlihatlah Jihoon bersama Yeji yang juga berada di mall yang sama. Mereka memutuskan untuk menonton bioskop bersama.
"Ada apa apa lagi yang kamu inginkan?" Tanya Jihoon perhatian.
Yeji menatap popcorn dan minuman yang sudah dibeli oleh Jihoon itu lalu dia menggeleng "Sudah cukup kok"
Jihoon tersenyum "Ayo"
Baru saja ingin memasuki bioskop, seseorang menabrak pundak Yeji.
"Kamu tidak apa apa?" Khawatir Jihoon.
"Aku baik baik saja" sahut Yeji.
"Jalannya pakai mata dong!" Sentak pria yang menabrak Yeji itu.
"Maaf Om, tapi Om yang menabrak pacar saya" balas Jihoon berusaha sabar.
"Ini pacar kamu? Mendingan untuk saya saja deh. Berapa per malam?"
"Kurang ajar!" Jihoon akhirnya tidak mampu menahan emosinya lagi.
Tanpa aba aba, dia langsung melayangkan pukulan sehingga pria itu tersungkur jatuh.
"Lo fikir cewek gue cewek murahan hah!?!" Marah Jihoon dengan nafas yang memburu.
Pria itu mengeluarkan pisau dari saku celananya lalu dia melayangkan pisau itu kearah Jihoon.
"Ji awas!" Teriak Yeji yang menyadarinya.
Srettt
Jihoon berjaya menghalang serangan itu dengan memegang pisau itu sehingga tangannya berdarah.
Kericuhan yang terjadi membuat beberapa satpam berlari kearah mereka.
"Arghhh!" Jihoon menggeram kesal. Dia memegang tangannya yang sudah mengeluarkan banyak darah.
"Lepaskan gue sialan!" Pria yang menyerang Jihoon akhirnya ditahan oleh Pak Satpam.
"Pak, tolong bawa dia ke kantor polisi" pinta Yeji.
"Baiklah Nona"
"Ji, ayo kerumah sakit" ajak Yeji.
"Tapi bagaimana sama kencan kita?"
"Tunda saja. Ayo" tanpa mendengar balasan dari sang pacar, Yeji langsung membawa Jihoon keluar dari mall itu untuk dibawa kerumah sakit.
*
"Ihhh wangi sekali ayang aku ini" manja Jisoo mencium pipi gembul sang istri berkali kali.
"Kamu tidak capek ngebucin?" Tanya Rose dengan malas karena sejak tadi dia terus dikasur bersama sang suami.
"Ngebucin sama kamu itu bisa menambahkan tenaga aku loh" balas Jisoo.
"Dih, dulu saja risih sama aku" sindir Rose.
"Sayang ihhh~" rengek Jisoo "Jangan diingat kebodohan aku dong. Aku malu"
Rose terkekeh geli "Bayi gede aku malu huh?"
Jisoo mendumel namun dia tetap memeluk sang istri dengan manja.
Anaknya lagi sakit, si bapak malah ngebucin🥲
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr ATM✅
FanfictionDijodohkan dengan cowok kaya? Dan Rose juga tidak bisa menolak perjodohan itu karena permintaan kedua orang tuanya. Akhirnya Rose berusaha menerima Jisoo sebagai suaminya namun kisah mereka tidak berjalan dengan mulus karena Jisoo mencintai sosok ya...