-16-

782 121 13
                                    

Suasana kelas yang tadinya meriah langsung saja berubah menjadi hening ketika Pak Cheong memasuki kelas itu diikuti oleh sosok seseorang dibelakangnya.

"Wihh, ada cewek cantik" ujar Jaehyuk sedikit berbisik kepada Asahi.

Asahi menatap sosok itu dengan tatapan yang sulit diartikan "Somi" gumamnya pelan.

"Ha?" Tanya Jaehyuk.

"Namanya Somi"

"Mwoya!? Kok lo bisa tahu? Kalian kenal?"

"Tidak sengaja ketemu di taman rumah sakit" jujur Asahi.

Jaehyuk malah tersenyum menggoda "Hurmm sepertinya ada yang lagi jatuh cinta nih"

"Maksud lo?"

"Lo itu sulit untuk akrab sama orang baru tapi tadi lo bilang lo sudah tahu siapa nama cewek itu jadi gue yakin deh kalian sudah kenalan. Bisa dibilang kalau dia satu satunya cewek yang bikin lo tertarik" jelas Jaehyuk.

Asahi menggeleng "Gue hanya kenal sama dia. Tidak mungkin gue langsung suka sama dia"

"Dia kelihatan baik loh. Mendingan lo gas saja sebelum terlambat"

Asahi memilih untuk diam dengan tatapannya yang sudah tertuju kepada sosok Somi yang memperkenalkan namanya "Gue jatuh cinta?" Gumam Asahi dengan pelan.

*

Disisi lain, terlihatlah Rose bersama Jihoon yang sudah berada didalam mobil untuk pulang. Mereka sudah selesai berbelanja dan sekarang saatnya mereka untuk kembali ke mansion.

"Apa kamu sibuk?" Tanya Rose.

Jihoon yang menyetir itu melirik sang Mama sekilas "Tidak kok. Kenapa Ma?"

"Bisa kamu bawa Mama kerumah sakit?"

"Mama sakit!?" Jihoon sontak merasa khawatir.

"Mama hanya merasa capek dikit jadi Mama butuh vitamin" jelas Rose.

"Baiklah" dengan perasaan yang masih khawatir, Jihoon melajukan mobilnya untuk menuju kerumah sakit.






"Bagaimana kondisi Mama?" Tanya Jihoon setelah Rose keluar dari ruangan Dokter.

"Mama hanya capek" ujar Rose tersenyum lembut.

"Benaran? Aku khawatir banget Ma"

Rose mengelus kepala Jihoon "Iya. Mama baik baik saja. Jangan khawatir"

"Baiklah, sekarang kita pulang. Mama harus istirahat" dengan penuh perhatiannya Jihoon menggandeng sang Mama untuk memasuki mobilnya.

Rose pula hanya bisa tersenyum hangat dengan perlakuan manis sang anak yang persis seperti suaminya.

*

Waktu istirahat, Asahi bersama Jaehyuk sudah berada dikantin untuk menikmati makan siang mereka.

"Hai" Asahi mendongak menatap sosok yang menyapanya itu.

"Somi" gumamnya pelan.

"Boleh aku duduk disini bersama kalian?" Tanya Somi.

"Silakan" sahut Jaehyuk.

Somi berganjak duduk dibangku didepan Asahi dengan meletakkan nampan makanannya diatas meja.

"Kita ketemu lagi ya" ujar Somi.

Asahi hanya tersenyum canggung "I-Iya" gugupnya.

Somi terkekeh kecil sebelum menatap Jaehyuk "Siapa nama kamu?"

"Aku Jaehyuk"

"Aku Somi"

"Aku tahu kok" balas Jaehyuk "Dan sepertinya sahabat aku ini lebih tahu" lanjutnya menggoda Asahi.

"Maksudnya?" Bingung Somi.

"Jangan pedulikan dia" sambar Asahi membuat Somi mengangguk bingung.

*

Disekolah TK pula, terlihatlah Junghwan yang fokus menggambar bersama teman temannya itu.

"Junghwan" Bu Seora memanggil Junghwan membuat bocah itu langsung menatapnya.

"Iya Bu?" Sahut Junghwan.

"Ada yang mau ketemu sama kamu didepan kelas"

Dengan langkah kecilnya, Junghwan berganjak keluar dari kelas. Boca itu menghampiri sosok yang sudah duduk dibangku yang memang sudah ada disana "Tante mencari Uwan?"

"Ah, jadi kamu Junghwan? Anak Jisoo?"

Junghwan mengangguk "Eung. Uwan anak Papa Jisoo"

Sosok wanita itu tersenyum "Perkenalkan, nama Tante ialah Naya. Tante adalah Mama baru kamu"

"Mama baru?" Polos Junghwan.

Naya mengusap kepala Junghwan "Iya, Mama baru kamu" dia mengeluarkan chocolate dari tasnya lalu memberikannya kepada Junghwan.

Junghwan yang memang masih polos itu sudah pasti menerima chocolate itu "Terima kasih Tante"

"Apa kamu bisa membantu Tante?"

"Bantu apa?"

"Bilang sama Papa kamu kalau kamu mau Tante menjadi Mama kamu"

"Tidak!" Sentak Junghwan dengan cepat. Dia bahkan sudah membuang chocolate dari Naya itu "Tante bukan Mama Uwan! Mama Uwan hanya Mama Rose!"

Naya menggeram marah "Dasar bocah kurang ajar!" Dia mencengkram pipi Junghwan membuat bocah itu langsung menangis dengan keras.

"Hiks huaaaaa Mama!"

Sudah pasti tangisan Junghwan membuat Bu Seora bergegas keluar dari kelas untuk menghampirinya bahkan Haruto ikut keluar bersama.

"Apa yang anda lakukan!?!" Sentaknya.

Naya melepaskan cengkramannya "Ck, menyebalkan!" Dengusnya lalu bergegas pergi dari sana.

"Junghwan tidak apa apa?" Tanya Bu Seora dengan khawatir.

"Hiks Uwan mau Mama" isak Junghwan.

"Mama Junghwan tidak ada disini"

"Uwan mau Mama hiks"

Tidak ada pilihan, akhirnya Bu Seora memutuskan untuk menghubungi Rose sementara Haruto berusaha menenangkan sahabatnya itu.













"Uwan!" Panggilan itu membuat Junghwan langsung berlari kearah sang Mama yang sudah memasuki ruangan guru bersama sosok Jihoon.

"Mama!" Teriak Junghwan.

Dengan segera Rose berjongkok menyamakan tingginya dengan sang anak. Dibawanya anaknya itu kedalam dakapannya "Jangan menangis, Mama sudah ada disini"

"Hiks Tante itu jahat Ma" isak Junghwan didalam pelukan sang Mama.

"Iya, kamu tenang saja ya. Biar Mama ngomong sama guru kamu" bujuk Rose "Jiun, tolong bawa Uwan kemobil"

Tanpa membantah, Jihoon langsung menggendong Junghwan lalu dia membawa adeknya itu kemobil.

"Apa sebenarnya yang terjadi Bu?" Tanya Rose sopan.

"Maaf sebelumnya Mrs. Tadi ada seorang wanita yang datang untuk bertemu Junghwan. Saya tidak tahu apa yang mereka bicarakan tapi yang pasti Junghwan menangis gara gara wanita itu menyakitinya" jelas Seora "Dan saya minta maaf atas apa yang terjadi ini" lanjutnya merasa bersalah.

"Tidak apa apa Bu. Tapi saya harap kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi. Saya mohon sama Ibu, tolong jangan biarkan siapa siapa datang untuk bertemu Junghwan kecuali saya sama suami saya" pinta Rose.

"Baiklah Mrs"

"Saya akan membawa Junghwan pulang sekarang. Maaf atas keributan yang terjadi ini" pamit Rose.

Setelah membungkuk sopan, dia berganjak keluar dari ruangan itu.

Helaan nafas kasarnya mula kedengaran. Sepertinya dia sudah tahu siapa wanita yang sudah berani mengganggu anaknya itu "Naya, lo sudah benar benar keterlaluan!" Gumamnya marah.










  Tekan
    👇

Mr ATM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang