Pagi harinya, anak anak sudah berangkat ke sekolah/kampus namun Jisoo tidak berangkat ke perusahan karena dia akan menemani sang istri yang masih dirawat dirumah sakit.
"Kamu tidak berangkat ke perusahan?"
"Tidak, aku akan menemani kamu. Ngomong ngomong, tadi Mommy menelfon aku untuk menanyakan kabar kamu. Mommy minta maaf tidak bisa kesini karena Daddy juga tidak sehat si"
"Tidak apa apa kok. Lagian kasian juga Mommy sama Daddy harus bolak balik kesini. Kapan kapan kita deh yang kesana untuk mengunjungi mereka"
"Kita harus berkonsultasi duluan sama Dokter soal kandungan kamu. Kita harus memastikan kandungan kamu sudah kuat untuk menaiki pesawat"
"Terserah kamu saja"
*
Disekolah, terlihatlah Asahi yang hanya memasang wajah datarnya ketika melihat seorang cowok yang menyatakan cintanya kepada Somi. Ck, pemandangan itu benar benar membuat hatinya panas dan tanpa sadar, dia sudah berjalan menghampiri Somi.
"Terima kasih karena sudah jujur soal perasaan kamu. Aku menghargainya tapi maaf, aku sudah punya pacar" Ternyata Somi menolak pernyataan cinta itu.
"Siapa pacar kamu?"
Somi melirik Asahi yang sudah berdiri disampingnya itu. Secara tiba tiba dia merangkul lengan Asahi "Ini pacar aku"
Cowok yang menyatakan cintanya itu hanya bisa tersenyum palsu "Ah, aku mengerti. Kalian memang cocok kok. Aku permisi" pada akhirnya dia memilih untuk mundur karena dia sadar dirinya itu tidak akan mampu melawan Asahi yang merupakan salah satu pangeran kampus itu.
"Kenapa kamu bohong?" Tanya Asahi
"Maaf, aku terpaksa. Aku sudah tidak punya ide untuk menolaknya" ujar Somi
Asahi hanya menatap Somi dengan datar sebelum berganjak pergi dari sana.
"Astaga, apa dia marah?" gumam Somi merasa bersalah
Namun tanpa Somi tahu, ternyata Asahi lagi berusaha meneultralkan degupan jantungnya yang berdetak dengan kencang itu.
*
Degan senyuman diwajah, Jihoon berjalan menuju ke kelas Yeji. Kelasnya sudah berakhir makanya dia memutuskan untuk menghampiri pacarnya itu.
"Jihoon" Jihoon menatap sosok yang menghampirinya itu.
"Ada apa Ra?" ah, ternyata sosok itu adalah Leora.
"Apa benar kamu pacaran sama Yeji?"
"Iya, memangnya kenapa" sahut Jihoon.
"Bukannya kamu mencintai aku? Tapi kenapa kamu malah pacaran sama Yeji? Kamu ingin menjadikan dia sebagai pelampiasan?"
"Cinta aku untuk kamu sudah tidak ada Ra. Sekarang aku mencintai Yeji, hanya Yeji"
"Ck, seharusnya kamu memperjuangkan aku Ji. Bukan menyerah"
"Ra, kamu sadar sama apa yang kamu ngomong? Kamu itu sudah punya pacar. Sadar dong"
"Terserah" cuek Leora lalu berganjak pergi dari sana.
Dahi Jihoon mengernyit bingung "Aneh" gumamnya.
"Sudah dramanya?" timpal Yeji menghampiri sang pacar. Ternyata dia melihat dan mendengarkan semuanya"
"Kamu jangan salah faham ya. Aku-"
"It's okay Ji, aku percaya sama kamu" potong Yeji.
Jihoon tersenyum lalu menggandengan tangan sang pacar "Ayo" ajaknya yang akan membawa Yeji yang ingin membesuk Rose.
*
Diruang inap Rose pula, terlihatlah para sahabatnya yang datang untuk membesuknya. Jennie hanya datang berdua bersama Lisa karena para suami mereka sudah berangkat ke tempat kerja masing masing.
"Cie calon Mama" goda Lisa.
Rose memutar bola matanya dengan malas "Calon Mama apaan si. Tuhh anak gue sudah empat"
Lisa terkekeh kecil "Apa Jihoon sama Asahi menerima kandungan lo?"
"Mereka terima kok walaupun awalnya mereka juga merasa aneh si"
"Kandungan kamu sudah berapa bulan?" Tanya Jennie.
"Sekitar 3 minggu" sahut Rose.
Dahi Jennie mengernyit "Perut kamu sudah kelihatan si"
Rose terkekeh kecil sebelum menjawab "Anak kembar nih"
"Nde!?" Kedua sahabatnya melotot "Lo serius!?" Ulang Lisa.
"I'm serious" sahut Rose kembali terkekeh ketika melihat wajah kaget kedua sahabatnya.
"Woahhh selamat Rosie!" Jennie beralih memeluk Rose.
Tidak ingin ketinggalan, Lisa ikut bergabung berpelukan bersama "Gue sudah tidak sabar nih!" Hebohnya.
"Tapi kehamilan kali ini berbeda"
Jennie dan Lisa melepaskan pelukan mereka "Berbeda? Maksud kamu?"
"Hormon aku semakin tinggi Eon. Aku juga sering mual" adu Rose.
Jennie tersenyum lembut "Yang sabar saja ya. Semuanya demi kedua dede bayi yang pastinya menggemaskan ini"
Ceklekk
Mereka menatap kearah Jisoo yang memasuki ruang inap dengan membawa laptop dan beberapa berkas pentingnya. Tadi, dia memang ke perusahan sebentar untuk mengambil beberapa berkas karena dia ingin mengerjakan pekerjaannya di rumah sakit.
"Ehh ada tamu"
"Darimana saja Oppa?" Tanya Lisa.
"Dari perusahan. Ngambil berkas untuk meeting besok pagi" sahut Jisoo.
"Kenapa tidak menyiapkan kerja kamu di perusahan saja?" Tanya Rose.
"Aku ingin menemani kamu" sahut Jisoo.
"Awwww pengertian sekali si" goda Lisa.
Jisoo hanya terkekeh kecil sebelum berganjak duduk disofa dan menyiapkan pekerjaannya.
Ceklekk
Pintu ruangan itu kembali dibuka dan masuklah sosok Jihoon bersama Yeji.
"Ehh ada calon menantu nih" Rose menyambut kedatangan Yeji.
"Bagaimana kondisi Tante?" Tanya Yeji sopan.
"Sudah mendingan kok" sahut Rose.
"Kalian berdua bakalan besanan nih?" Tanya Lisa menatap Rose dan Jennie secara bergantian.
Jennie sontak merangkul Rose "Iya dong"
Lisa mendengus "Ck, andai juga aku punya anak cewek" dumelnya "Eh tapi anak cowok juga tidak apa apa si. Jaehyuk cocok tuh sama Ryujin"
"Apa kamu bilang!?" Sambar Jisoo.
"Hati hati loh Lis. Pawang Ryujin pada galak semuanya loh" timpal Rose menakuti Lisa.
"Eheheh damai kita" cengesan Lisa kepada Jisoo yang masih melotot.
Huft! Pokoknya Jisoo tidak akan membiarkan mana mana cowok berani menyakiti anak ceweknya itu!
Jadi siapa siapa yang ingin mendekati Ryujin, mendingan mundur saja deh. Pawangnya menyeramkan:)
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr ATM✅
FanfictionDijodohkan dengan cowok kaya? Dan Rose juga tidak bisa menolak perjodohan itu karena permintaan kedua orang tuanya. Akhirnya Rose berusaha menerima Jisoo sebagai suaminya namun kisah mereka tidak berjalan dengan mulus karena Jisoo mencintai sosok ya...