-25-

1.3K 177 18
                                    

Jisoo menatap Dokter Kyle untuk meminta penjelasan setelah sang Dokter selesai memeriksa kondisi Rose.

"Memar di perutnya tidak terlalu serius. Saya akan menulis resep obat yang harus diminum oleh Nyonya Kim untuk mengurangkan rasa nyeri" jelas Dokter Kyle.

"Jadi tidak ada yang serius bukan?" Tanya Jisoo.

Dokter Kyle mengangguk "Tidak ada yang serius tapi Nyonya Kim mungkin akan sulit untuk bergerak gara gara memar itu. Saya sarankan agar Nyonya Kim tidak melakukan pekerjaan yang berat agar dia bisa segera sembuh"

"Baiklah Dok, terima kasih" ujar Jisoo.

Setelah selesai urusannya, Dokter Kyle akhirnya berganjak pulang.

"Mau kemana lo?" Jisoo menghalang Rose yang ingin berganjak turun dari kasur.

"Ini sudah hampir jam makan malam. Gue harus siapkan makan malam" ujar Rose.

"Apa lo tidak mendengar omongan Dokter Kyle tadi?" Tanya Jisoo.

"Memangnya dia ngomong apa?" Polos Rose "Gue hanya fokus melihat wajah tampannya saja si. Apa dia masih belum menikah?"

Mata Jisoo melotot garang "Heh! Lo lupa kalau lo sudah punya suami?"

"Punya suami juga sementara si. Lo bakalan menceraikan gue bukan? Jadi mendingan gue mencari calon suami yang baru deh" balas Rose yang ingin melihat reaksi sang suami.

"Siapa yang bilang kalau gue bakalan menceraikan lo?" Tanya Jisoo serius.

"Bukannya lo sendiri yang bilang?" Sahut Rose membuatkan Jisoo bungkam "Lo akan meninggalkan gue setelah Naya setuju untuk menjadi istri lo. Jadi tidak ada gunanya gue bertahan sama lo" lanjut Rose.

Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar "Lo istirahat saja. Biar gue siapkan makan malam" tanpa mendengar sahutan, Jisoo bergegas keluar dari kamar meninggalkan Rose yang menatap kepergiannya dengan tatapan sendu.

Andai bisa, Rose ingin sekali Jisoo menyangkal semuanya. Dia ingin Jisoo terus mempertahankan dirinya namun dia tahu kalau Jisoo masih menunggu sosok Naya.





Di dapur, Jisoo kelihatan bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dia masak untuk saat ini. Ingin berfikir namun fikirannya dipenuhi oleh masalah rumah tangganya itu.

Memang benar dia bilang kalau dia akan menceraikan Rose setelah Naya bersetuju untuk menjadi istrinya namun sekarang hatinya menjadi ragu.

"Apa gue teruskan saja rumah tangga gue ini? Tapi bagaimana dengan Naya? Gue sudah berjanji untuk menikahi dia. Gue tidak mungkin membuang dia bukan?" Gumam Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar.

Tidak ingin pusing, Jisoo memutuskan untuk mengambil ponselnya lalu memesan makanan.

Tidak lupa juga dia mengirim pesan kepada sang Mommy untuk mengabari apa yang sudah terjadi kepada Rose.

*

Rose menatap Jisoo yang memasuki kamar dengan membawa nampan yang berisi makanan.

"Lo masak semua ini?" Tanya Rose.

Jisoo menggeleng "Gue bingung mau masak apa jadi gue pesan saja deh. Ayo makan"

Rose berganjak turun dari kasur lalu menghampiri Jisoo yang sudah duduk disofa.

"Makanya lo harus biarkan saja gue yang masak" ujar Rose.

"Mendingan pesan saja si, gampang. Tinggal bayar saja"

"Yang kaya mah beda" gumam Rose memasukkan kimbab kedalam mulutnya.

"Ngomong ngomong, lo belum jelasin sama gue soal tadi" ujar Jisoo.

Rose menelan makanannya duluan sebelum beralih menatap Jisoo "Sebelum Papa meninggal, dia punya hutang sama renterner. Dan sekarang gue yang dikejar sama renterner agar membayar semua hutang itu. Selama ini lo fikir gue buaya bukan? Ahaha, Gue pacaran sama cowok cowok kaya itu juga untuk mendapatkan uang si. Gue terpaksa untuk melakukan semua itu karena gue benar benar butuh uang" jelas Rose terkekeh miris.

Jisoo membasahi bibir bawahnya "Kenapa lo tidak ngomong dari awal? Gue bisa membantu lo"

"Gue tidak mau lo menganggap gue sebagai cewek matre Ji. Gue juga tidak mau lo fikir gue menikah sama lo demi kekayaan lo"

"Tapi gue suami lo. Sudah menjadi tugas gue untuk membantu lo"

"Memangnya itu perjanjian awal kita? Kita pernah berjanji untuk tidak ikut campur urusan masing masing bukan? Gue tidak akan ikut campur urusan lo begitu juga dengan lo yang tidak akan ikut campur urusan gue"

"Tapi apa itu terjadi sekarang? Lo tidak ikut campur urusan gue? Dan gue tidak ikut campur urusan lo? Ck, gue yakin si lo sadar kalau selama ini kita sudah sering melanggar perjanjian kita itu"

"Terus sekarang lo mau apa Ji? Lo mau tinggalkan Naya demi gue? Memangnya lo sanggup?"

"Apa gue egois kalau gue menginginkan kalian berdua? Gue ingin menikahi Naya tapi gue tidak sanggup untuk melepaskan lo"

"Lo egois Ji" dengan kecewanya Rose bangkit lalu berganjak keluar dari kamar.

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar "Maafin gue" lirihnya.









Tekan
   👇

Mr ATM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang