Sedari tadi Ryujin terus melamun dikantin tanpa mempedulikan para sahabatnya yang lagi mengobrol itu.
Hah~
Dia lapar namun dia tidak mempunyai uang karena uangnya hanya tinggal sedikit setelah dia membelikan cemilan untuk anggota geng Dark.
Bisa saja dia meminta uang dari Jisoo namun dia takut Papa nya itu akan curiga. Lagian Jisoo juga baru saja memberikannya uang saku kemarin.
"Ryu" panggilan dari Chaeryeong menyadarkan Ryujin dari lamunannya.
"Eoh?" Sahut Ryujin.
"Maafin kita ya. Tadi kita tidak membantu lo. Lagian lo tahu sendiri bukan kalau kita juga takut sama geng Dark" ujar Chaeryeong merasa bersalah begitu juga dengan Tzuyu dan Sana.
"Tidak apa apa. Gue juga tidak mau kalian kenapa napa si" ujar Ryujin.
"Tapi kenapa lo tidak ngomong hal ini sama orang tua lo?" Tanya Sana yang memang tahu siapa kedua orang tua Ryujin begitu juga dengan yang lain.
"Gue hanya tidak ingin mereka kepikiran soal ini. Lagian Papa gue juga sibuk sama perusahannya dan Mama gue sibuk mengurus Junghwan" sahut Ryujin.
Ketiga temannya mengangguk faham "Sekarang lo mau makan apa? Biar gue traktir" ujar Chaeryeong.
"Gue tidak mau apa apa kok. Kalian sudah sering traktir gue. Gue merasa tidak enak" tolak Ryujin dengan sopan.
"Kita ini sahabat loh. Jangan merasa sungkang" ujar Sana.
Ryujin tersenyum "Terima kasih tapi gue tidak apa apa kok. Kalian makan saja"
Secara tiba tiba dia bangkit "Gue akan menghampiri Oppa gue duluan" pamitnya bergegas menghampiri Asahi yang lagi menikmati makan siangnya bersama sahabatnya.
"Oppa" panggil Ryujin menatap sekitar untuk memastikan tidak ada siapa siapa yang melihat interaksi mereka.
"Hurm" cuek Asahi.
"Bisa aku pinjam uang? Uang aku sudah aku habiskan. Aku membeli buku" ujar Ryujin sedikit membohong.
"Tidak" cuek Asahi. Dia bangkit lalu berganjak pergi dari sana.
Ryujin menghela nafasnya dengan kasar. Dia sudah terbiasa dengan sikap cuek abang keduanya itu.
"Kamu mau pinjam uang Oppa saja?" Tanya Jaehyuk yang sedari tadi menyaksikan semuanya.
"Tidak perlu Oppa. Terima kasih, aku duluan" setelah itu, Ryujin kembali menghampiri sahabatnya.
"Ngomong apa lo sama Oppa lo?" Kepo Sana.
"Tidak ada apa apa kok" sahut Ryujin tersenyum tipis.
Beberapa menit kemudian, seorang Ahjumma yang menguruskan kantin menghampiri Ryujin dengan membawa nampan yang berisi makanan "Ini pesanan kamu"
"Loh, aku tidak pesan apa apa Ahjumma" bingung Ryujin.
"Ada siswa yang namanya Asahi memesankan makanan ini untuk kamu. Dia sudah membayarnya kok. Silakan dimakan ya" Ahjumma tersenyum lalu berganjak pergi dari sana.
"Oppa lo cuek tapi nyatanya perhatian ya" ujar Tzuyu.
Ryujin tersenyum haru. Memang benar apa yang dikatakan oleh Tzuyu. Asahi itu memang sosok yang cuek namun dia tetap saja perhatian dengan caranya yang tersendiri.
*
Selesai makan siang, Rose bersama Jisoo langsung menjemput si bungsu Kim dari sekolah.
"Mama!" Teriak Junghwan berlari menghampiri sang Mama yang sudah menyamakan tingginya itu.
Hap!
Dipeluknya sang Mama dengan erat "Rindu Mama" ujarnya.
Rose terkekeh kecil. Anak bungsunya itu memang sangat manja "Mama juga rindu kamu" ujarnya mengusap kepala Junghwan.
"Tidak rindu sama Papa?" Timpal Jisoo.
Junghwan mendongak menatap sang Papa "Hehe rindu kok. Rindu dibeliin mainan sama Papa" jujurnya.
Jisoo beralih menggendong Junghwan "Uwan mau mainan baru? Ayo kita beli"
"Oppa, mainan Uwan sudah banyak" sambar Rose sedikit protes.
"Tidak apa apa lah. Lagian Uwan juga pasti bosen main mainan yang sama" balas Jisoo mendudukkan sang anak dibangku jok belakang. Tidak lupa juga dia memasangkan sabuk pengaman untuk sang anak.
"Beli mainannya sekarang?" Tanya Junghwan.
"No. Nati sore saja. Kita keluar jalan jalan sama Hyung dan Nuna kamu juga" balas Jisoo.
"Horey!!" Pekik Junghwan dengan semangat.
Jisoo terkekeh kecil sebelum berganjak memasuki mobil sementara Rose sudah duduk dengan tenang dibangku disamping kemudi.
Disepanjang perjalanan, suasana dimobil itu menjadi hening. Rose melirik spion dan dia sontak tersenyum tipis ketika melihat sang anak yang sudah tertidur "Tidur dianya"
"Pasti capek" sahut Jisoo.
"Kamu nanti bakalan kembali ke perusahan?" Tanya Rose.
"Aku mau istirahat dirumah saja deh. Lagian pekerjaan aku juga sudah selesai" sahut Jisoo dibalas anggukan dari sang istri.
*
"Sahi" Asahi menatap Jaehyuk yang menghampirinya itu.
"Hurm" cueknya.
Jaehyuk sudah terbiasa kok dengan sikap cuek Asahi. Lagian dia tahu Asahi itu sosok yang baik jadi dia tidak masalah untuk menjadi sahabat Asahi.
"Nanti pas pulsek lo ikut gue nongkrong yuk" ajak Jaehyuk.
"Gue sibuk" tolak Asahi.
"Sejak kapan lo sibuk huh? Bukannya lo hanya kesepian sendirian dikamar?"
Asahi menatap Jaehyuk dengan tatapan yang sulit diartikan "Untuk manusia seperti gue, suasana yang sepi adalah sesuatu yang menyenangkan" setelah itu, dia bangkit dengan menggendong tasnya dan berlalu pergi dari sana.
"Aishhh. Nih anak introvert banget si" gerutu Jaehyuk sedikit kesal.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr ATM✅
FanficDijodohkan dengan cowok kaya? Dan Rose juga tidak bisa menolak perjodohan itu karena permintaan kedua orang tuanya. Akhirnya Rose berusaha menerima Jisoo sebagai suaminya namun kisah mereka tidak berjalan dengan mulus karena Jisoo mencintai sosok ya...