-33-

1.4K 194 49
                                    

Jisoo bersama Naya sudah berada disebuah gudung tua karena Naya yang ingin kesana.

"Ini kita lagi dimana?" Bingung Jisoo.

"Ketempat yang bisa memberikan kebahagiaan untuk kamu" ujar Naya.

Dahi Jisoo mengernyit "Maksud kamu?"

Brughhh

Secara tiba tiba seseorang memukul tengkuk belakang Jisoo membuatkan  cowok itu pingsan.

"Ikat dia" arah Naya kepada sosok yang sudah memukul Jisoo.

Tanpa membantah, sosok itu langsung mengikat Jisoo dibangku.

Naya mengambil ponselnya lalu memotret sosok Jisoo untuk dikirim kepada Rose.






*

Rose berlari memasuki mansion Jisoo dengan nafas yang memburu.

"Jisoo! Lo dimana!?" Teriaknya namun tidak ada sahutan.

Dengan buru buru Rose berlari kekamar namun dia tetap saja tidak menemukan sosok Jisoo.

Sudah tidak ada pilihan. Rose akhirnya menghubungi Seulgi untuk meminta bantuan dari sang mertua.

"Halo Rose"

"Daddy, aku butuh bantuan Daddy"

"Kamu baik baik saja?"

"Aku baik baik saja Dad. Aku khawatir sama Jisoo"

"Apa yang terjadi sama anak nakal itu?"

"Aku meminta teman aku untuk menyelidiki soal Nara dan ternyata dia adalah kembarannya Naya. Mungkin juga Naya ingin membalas dendam atas kematian Nara dengan cara mendekati Jisoo. Aku sudah mencari keberadaan Jisoo tapi Jisoo seakan menghilang"

Terdengarlah helaan nafas Seulgi diseberang sana "Sudah Daddy tebak kalau Naya tidak tulus mencintai Jisoo. Baiklah, sekarang kamu tenang saja. Daddy akan mengirim beberapa bodyguard Daddy untuk mencari keberadaan Jisoo"

"Terima kasih Dad"

Panggilan akhirnya berakhir namun ianya tetap tidak mampu menghilangkan rasa khawatir dihati Rose. Sebagai seorang istri, dia mendapatkan firasat buruk seakan ada sesuatu yang terjadi kepada sang suami.

Ting!

Mata Rose membulat ketika melihat foto dan juga pesan yang dikirim oleh seseorang.

-Lo ingin ketemu suami lo untuk yang terakhir kalinya bukan? Datang ke gudang tua belakang kota sekarang! Ingat, jangan bawa siapa siapa. Nyawa Jisoo taruhannya!-

Rose memutuskan untuk mengirimkan lokasinya itu kepada Seulgi sebelum dia berlalu pergi untuk menemui sang suami.





*

Jisoo melenguh kecil setelah dia membuka matanya. Pandangannya juga sedikit buram "Gue dimana?" Gumamnya.

"Ouh, kamu sudah bangun" Naya berjalan menghampiri Jisoo dengan santai.

"Nay, apa semua ini?" Tanya Jisoo merasa bingung.

"Hanya sedikit hukuman untuk kamu si" balas Naya.

"Hukuman?" Beo Jisoo.

Langkah seseorang yang menghampiri mereka mula kedengaran. Jisoo memicingkan matanya untuk menatap sosok itu "Om Albert?!"

Brughhh

Albert yang sudah terlanjur emosi langsung saja memukul wajah Jisoo membuatkan sudut bibir Jisoo berdarah.

Mr ATM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang