Hari ini Rose memutuskan untuk mengundang kedua sahabatnya untuk datang ke toko roti nya untuk membicarakan soal rencananya yang ingin menikah itu.
"Rosie" Jennie memeluk Rose setelah memasuki toko.
"Eonnie" balas Rose.
"I'm here!" Timpal Lisa ikut muncul dibalik pintu.
Kebetulan sekali hari ini libur makanya Lisa bisa ikut berkumpul bersama. Toko roti Rose juga ditutup si karena Rose juga ingin ikut berlibur.
"Nah, kalian mau minum apa?" Tanya Rose.
"Seperti biasa" ujar Jennie disetujui oleh Lisa.
Akhirnya Rose berganjak kedapur dan bergegas menyiapkan minuman untuk kedua sahabatnya itu.
"Nih, diminum" ujar Rose yang kembali bergabung.
"Nanti saja minumnya. Sekarang gue mau tahu alasan lo mau ketemu gue sama Jennie Eonnie" ujar Lisa.
Rose mendengus "Ternyata sebelum orang tua gue meninggal, gue dijodohkan"
"Mwoya!? Sama siapa?" Kaget Jennie.
"Sama anak sahabatnya Mama" sahut Rose.
"Terus lo terima?" Tanya Lisa.
Rose mengangguk "Calon suami gue sudah punya pacar si. Dan gue sama dia sudah bikin perjanjian. Dia akan memberikan gue nafkah seperti uang tapi gue tidak bisa ikut campur soal kehidupan dia begitu juga sebaliknya"
"Gila! Bisa bisanya lo terima!" Heboh Lisa.
"Gue terpaksa Li. Gue butuh uang. Gue masih dikejar renterner" ceplos Rose.
Jennie sama Lisa sontak menatap Rose dengan horror "Selama ini kamu bilang kalau kamu sudah membayar mereka dan mereka tidak mengganggu kamu lagi" datar Jennie.
Rose menelan ludahnya dengan kasar. Dia mengusap tengkuk belakangnya dengan canggung "Maaf, aku terpaksa bohong Eon. Aku tidak ingin merepotkan kalian. Sudah banyak uang yang kalian gunakan untuk membantu aku"
Jennie menghela nafasnya dengan kasar "Rosie, kamu tidak perlu merasa sungkang. Kalau kamu butuh uang, Eonnie pasti akan membantu kamu"
"Gue juga" timpal Lisa.
Rose tersenyum tipis "Aku menghargai bantuan dari kalian tapi aku harus mandiri. Lagian tidak salah aku mencoba semua ini bukan? Mungkin saja pernikahan tanpa cinta aku ini akan berakhir dengan dipenuhi oleh cinta"
Lisa mendengus "Gue masih penasaran sama calon suami lo"
Rose menatap Lisa "Lo bekerja di perusahan AR Entertainment bukan?"
"Iya. Atasan gue itu namanya Jisoo. Cuek banget. Tidak suka basa basi. Sulit untuk ngomong. Tapi kalau dia ngomong, beuhhh pedas banget" ujar Lisa dengan kesal.
"Nah, atasan lo itu calon suami gue"
Lisa melotot "Lo jangan bercanda Skyler!"
"Gue tidak bercanda Alexia" Balas Rose dengan malas.
"Rosie, kamu yakin sama keputusan kamu ini? Kamu harus tahu kalau Jisoo itu suka bikin emosi" ujar Jennie.
"Kok Eonnie bisa tahu?" Tanya Lisa.
"Suami Eonnie pernah bekerjasama sama Jisoo. Sedikit saja kesalahan yang dilakukan, pasti akan mendapat hukuman dari Jisoo" jelas Jennie.
"Aku sudah yakin sama keputusan aku Eon" ujar Rose menjawab pertanyaan dari Jennie.
"Baiklah kalau itu keputusan kamu, Eonnie hanya akan mendukung kamu. Kalau kamu butuh bantuan, jangan sungkang buat ngomong sama Eonnie" ujar Jennie dengan tulus.
"Baiklah Eon, terima kasih" balas Rose ikut tersenyum.
"Semoga lo bisa bikin Jisoo si nyebelin itu menjadi bucin ya" ujar Lisa menepuk pundak Rose.
Rose mendengus "Tidak bisa Lis. Dia sudah punya Naya. Gue menikah sama dia juga gara gara perjodohan"
"Singkirkan saja si Naya itu. Gue paling tidak suka kalau tuh cewek datang ke perusahan. Pick me banget ihhh. Si Jisoo juga ngapain bisa suka sama cewek modelan seperti itu" ujar Lisa julid.
"Sejak kapan lo julid seperti Jennie Eonnie huh?" Sambar Rose.
"Heh, kok Eonnie!?" Timpal Jennie tidak terima.
Rose terkekeh "Ahahah maaf Eon" dia menghentikan kekehannya lalu menatap Lisa "Mungkin Naya baik sama Jisoo"
"Baik apaan? Gue yakin cewek modelan seperti dia hanya menginginkan kekayaan Jisoo" balas Lisa.
"Bodo amat lah. Biarkan saja" ujar Rose santai.
Ting!
Rose mengernyit membaca chat yang dikirim oleh seseorang.
-Lo dimana?-
-Lo siapa?-
-Jisoo-
-Oalah, ternyata si kulkas. Ada apa chat gue?-
-Lo buta? Gue sudah nanya lo dimana-
-Santai dong. Galak banget si-
-Dimana?-
-Gue di toko roti gue lah-
-Sharelock, gue kesana-
-Untuk apa kesini?-
"Nyebelin!" Gerutu Rose karena Jisoo hanya membaca pesannya tanpa membalasnya. Akhirnya dia mengirimkan lokasinya kepada Jisoo dan cowok itu masih saja tidak membalasnya.
"Apa yang nyebelin?" Kepo Jennie.
"Jisoo chat aku. Katanya mau kesini" ujar Rose.
"Cie, kalian mau keluar kencan hurm" goda Jennie.
"Sikat Chae!" Lanjut Lisa ikutan menggoda.
Rose memutar bola matanya dengan malas "Chat sama dia saja sudah bikin emosi, bagaimana kalau aku menikah terus tinggal sama dia coba"
"Lo harus siapin mental lo. Gue hanya takut lo di labrak sama si Naya" ujar Lisa menepuk pundak Rose.
"Tapi aneh si. Kalau Jisoo sudah punya Naya, kenapa dia menerima perjodohan ini? Kenapa dia tidak menikah sama Naya saja coba?" Bingung Jennie.
"Dia bohong sama keluarganya. Katanya sudah putus sama Naya tapi ternyata ini hanya rencana dia sama Naya" jelas Rose membuatkan kedua sahabatnya mengangguk faham.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr ATM✅
FanfictionDijodohkan dengan cowok kaya? Dan Rose juga tidak bisa menolak perjodohan itu karena permintaan kedua orang tuanya. Akhirnya Rose berusaha menerima Jisoo sebagai suaminya namun kisah mereka tidak berjalan dengan mulus karena Jisoo mencintai sosok ya...