-17-

1.2K 172 14
                                    

"Dasar buaya"

Jisoo berjalan menghampiri Rose membuatkan istrinya itu terlonjak kaget.

"Hehh! Kok lo bisa ada disini!?" Seru Rose menatap Jisoo dengan tatapan selidik.

"Memangnya kenapa? Lo tidak mau kelakuan lo kebongkar?" Balas Jisoo.

"Kelakuan apaan?"

"Lo buaya huh? Ck, dasar cewek"

Rose memutar bola matanya dengan malas "Ngaca ogeb. Lo juga buaya tuh. Sudah punya istri saja masih selingkuh"

"Gue tidak selingkuh ya. Naya itu pacar gue bahkan sebelum gue menikah sama lo" bantah Jisoo.

"Bodo amat lah" ujar Rose yang tidak ingin perdebatan mereka dilanjutkan "Ngapain lo kesini?"

"Lo sudah makan siang?" Tanya Jisoo.

"Belum" singkat Rose.

"Bagus. Sekarang ayo ikut gue"

"Kemana si? Lo tidak melihat kalau gue sibuk?"

"Ini arahan dan lo tidak bisa membantah! Tutup saja toko ini untuk sementara"

Rose mendengus "Tunggu sebentar" dia berganjak menghampiri Harin yang sudah selesai menikmati makan siangnya.

"Rin, Eonnie harus pergi. Kamu uruskan toko ya" ujar Rose.

"Baiklah Eonnie. Serahkan saja semuanya kepada aku" ujar Harin patuh.

Rose tersenyum lalu dia menyambar tasnya. Dengan segera dia menghampiri Jisoo yang sudah menunggunya didalam mobil itu.

"Kita mau kemana?" Tanya Rose yang sudah memakai seatbelt.

"Sebentar" ujar Jisoo membaca pesan yang dikirim oleh Lisa.

Setelah itu, dia menyimpan ponselnya lalu bergegas menjalankan mobilnya untuk pergi dari sana.




*

Sejak memasuki restaurant, Rose terus menatap Jisoo dengan aneh bahkan sehingga makanan yang mereka pesan juga sudah tiba.

"Kenapa tidak dimakan?" Bingung Jisoo.

"Lo serius bawa gue makan diruangan private di restaurant yang mahal seperti ini?" Tanya Rose memicingkan matanya.

"Memangnya lo fikir gue lagi bercanda?" Sahut Jisoo.

"Aneh si. Tumben lo baik sama gue" ujar Rose dengan curiga.

"Gue meminta Lisa untuk memesan ruangan untuk kita makan siang dan dia memesan ruangan private di restaurant ini jadi gue ikut saja si" jelas Jisoo.

"Ouh, jadi lo tidak ikhlas ni bawa gue kesini?" Tebak Rose.

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar "Kalau gue tidak ikhlas, gue tidak mungkin membawa lo untuk makan siang bersama gue"

Rose menggedikkan bahunya dengan acuh "Ya ya ya, terima kasih deh. Gue akan terus mengingati moment yang berharga ini"

"Memangnya makan siang bersama gue ini moment berharga buat lo?" Tanya Jisoo sedikit menggoda.

Rose mengangguk singkat "Iya, ini adalah moment berharga karena gue bisa makan siang romantis bersama suami gue"

Deg

Jisoo sontak bungkam. Kenapa kata kata Rose mampu membuatkan hatinya sedikit nyeri? Dia bahkan tidak ingin menganggap Rose sebagai istrinya namun Rose malah dengan senang hati menganggapnya sebagai suami.

Apa dia memang sudah kejam kepada sosok yang tidak bersalah itu?

"Lo kenapa? Apa kata kata gue bikin lo tidak nyaman? Kalau iya, gue minta maaf" ujar Rose ketika melihat Jisoo yang hanya melamun.

"A-Ah, tidak" sahut Jisoo gugup.

"Lo masih harus kembali ke perusahan?" Tanya Rose mengalihkan perbicaraan.

Jisoo menggeleng "Lisa bakalan menguruskan semuanya. Gue mau langsung pulang deh"

"Lo temani gue belanja dong. Gue perlu belanja bahan masakan. Dimansion lo sudah tidak ada bahan masakan tuh"

"Baiklah. Kita ke supermarket setelah selesai makan siang" putus Jisoo membuatkan Rose tersenyum bahagia.




*

Rose bersama Jisoo kini sudah berada didalam supermarket dengan Jisoo yang mendorong troli sementara Rose memilih bahan bahan.

"Apa ada sesuatu yang lo inginkan?" Tanya Rose.

Jisoo kelihatan berfikir "Cuaca lagi dingin. Makan sup sepertinya enak juga tuh"

Rose mengangguk faham lalu dia bergegas mengambil bahan bahan untuk membuat sup. Tidak lupa juga dia membeli ayam karena dia tahu kalau suaminya itu adalah penggemar ayam.

"Rose"

Langkah mereka terhenti ketika Jeffri tiba tiba muncul didepan Rose.

"Ada apa lagi Jef?" Tanya Rose dengan malas.

"Kita harus bahas soal hubungan kita" ujar Jeffri tanpa mempedulikan Jisoo yang sudah menatapnya dengan tajam.

"Hubungan apa lagi? Kita sudah putus" ujar Rose berusaha sabar.

"Kamu fikir aku akan melepaskan kamu setelah kamu mengambil uang dari Mommy aku?" Sinis Jeffri.

"Heol, Mommy kamu sendiri yang memberikan uangnya kepada aku agar aku menjauh dari kamu!" Bantah Rose tidak terima disalahkan.

"Aku tidak peduli soal uang itu. Kamu hanya perlu kembali bersama aku dan aku akan melupakan soal uang itu" ujar Jeffri.

Baru saja dia ingin mengelus kepala Rose, tangan Jisoo malah mencengkram tangannya "Jangan pernah menyentuh istri gue!" Ujar Jisoo penuh penekanan.

Jeffri mendengus "Ini urusan gue sama Rose, bukan urusan lo!" Ujarnya menepis tangan Jisoo.

"Rose adalah istri gue jadi urusan dia adalah urusan gue! Berapa uang yang sudah Rose ambil dari lo?" Dingin Jisoo.

"Bukan urusan lo!" Ketus Jeffri lalu dia langsung berganjak pergi dari sana dengan kesal.

Jisoo menatap Rose dengan datar "Bayar semua perbelanjaan lo. Kita bicara dimobil" dinginnya menyerahkan kartu atm kepada Rose lalu dia bergegas kembali kemobil.

Rose hanya mampu menghela nafasnya dengan kasar. Dia sedikit takut ketika mendengar nada dingin dari sang suami. Huft~









  Tekan
    👇

Mr ATM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang