Jam makan siang hampir tiba dan toko roti mula kedatangan lebih ramai pelanggan membuatkan Rose mula merasa kewalahan karena dia menguruskan semuanya sendirian.
"Permisi" seorang yeoja menghampiri Rose.
"Ada yang bisa aku bantu?" Tanya Rose sopan.
"Apa disini ada pekerjaan kosong? Aku ingin melamar kerja disini"
Dahi Rose mengernyit "Melamar kerja? Maaf ya, tapi toko roti ini tidak menerima pekerja"
"Aku butuh pekerjaan. Tolong bantu aku. Aku tidak masalah soal gajinya. Aku hanya ingin bekerja" mohon yeoja itu.
"Nama kamu siapa?" Tanya Rose.
"Nama aku Harin"
Rose menghela nafasnya dengan kasar "Toko roti ini hanya toko kocil. Aku tidak mampu membayar kamu dengan mahal"
"Aku tidak masalah soal itu. Aku hanya butuh pekerjaan agar orang tua aku tahu kalau aku bisa mandiri"
"Kamu masih kuliah?"
Harin menggeleng "Aku tidak ingin melanjutkan kuliah aku makanya aku ingin bekerja"
"Baiklah, kamu diterima" ujar Rose setelah memikirkan semuanya dengan matang.
"Terima kasih Bos!" Yeoja itu langsung membungkuk berkali kali.
"Panggil aku Eonnie saja" ujar Rose.
Harin tersenyum "Baiklah. Jadi, kapan aku bisa mula bekerja?"
"Apa sekarang kamu bisa? Eonnie sedikit kewalahan. Kebetulan hari ini lagi ramai"
"Siap!" Balas Harin bergegas melayan pembeli yang datang ke toko itu.
Waktu makan siang sudah berlalu dan pembeli di toko Rose juga sudah mula berkurang membuatkan Rose mula beristirahat sejenak dan membiarkan Harin yang melanjutkan pekerjaan.
"Rosie" Jennie memasuki toko itu dengan menggendong bocah laki laki yang berusia 4 tahun.
"Eh Eonnie. Eonnie mau beli apa?" Tanya Rose.
"Seperti biasa. Cookies rasa susu kegemarannya Hyunsuk" ujar Jennie.
"Bitkut punya Tante Oje enak. Uncuk cuka" ujar Hyunsuk, anak Jennie.
Rose tersenyum "Baiklah, sebentar ya" Rose berganjak mengambil cookies yang diinginkan oleh Hyunsuk.
"Nih untuk Hyunsuk" ujarnya memberikan bungkusan cookies itu kepada Hyunsuk.
"Yeayyy telima kacih Tante" ujar Hyunsuk dengan senang.
Jennie mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya kepada Rose "Ini"
"Tidak perlu Eon. Hari ini aku traktir" tolak Rose.
Jennie mendengus "Jangan seperti itu ih. Eonnie merasa tidak enak"
"Jangan sungkang Eon. Lagian aku sudah menganggap Hyunsuk seperti ponakan aku sendiri" ujar Rose.
Jennie mengangguk singkat "Ngomong ngomong, kamu tidak ke perusahan suami kamu untuk makan siang bersama?" Godanya.
Rose tersenyum kecut "Dia bahkan jijik sama aku"
"Mwoya!? Apa yang terjadi!?" Dengan segera Jennie menarik Rose duduk dibangku bersama Hyunsuk yang duduk dipangkuannya.
Rose menghela nafasnya dengan kasar. Seharusnya dia tidak menceritakan masalah rumah tangganya kepada siapa siapa pun namun dia juga butuh saran dari Jennie makanya dia memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada Jennie.
"Kurang ajar tuh cowok!" Marah Jennie setelah mendengarkan semua cerita dari Rose.
"Aku harus bagaimana Eon?" Lirih Rose sedih.
"Apa kamu ingin mempertahankan rumah tangga kamu ini?" Tanya Jennie serius.
Rose kelihatan ragu "A-aku ingin mempertahankan rumah tangga aku karena aku hanya menginginkan 1 kali pernikahan didalam hidup aku tapi aku tidak yakin Jisoo ingin bersama aku untuk selama lamanya"
Jennie memegang tangan Rose "Kamu harus bikin dia jatuh cinta sama kamu. Dengan cara itu, Eonnie yakin kamu bisa mempertahankan rumah tangga kamu. Tapi kamu juga harus belajar mencintai suami kamu itu"
Rose mengangguk faham "Baiklah Eonnie. Aku akan coba bikin dia luluh sama aku"
"Bagus. Ini baru adek Eonnie" ujar Jennie mengelus kepala Rose.
Hyunsuk? Bocah itu tidak peduli dengan obrolan kedua orang dewasa itu. Dia hanya fokus menikmati biskut dengan pipi yang sudah menggembung lucu.
*
Walaupun jam makan siang sudah berlalu, namun Jisoo masih berada didalam ruangannya. Dia kelihatan fokus mengerjakan semua pekerjaannya itu tanpa mempedulikan perutnya yang memberontak meminta makanan.
Tok tok tok
"Masuk"
Pintu dibuka dan masuklah sosok Lisa yang menghampirinya "Sajangnim"
"Ada apa?" Cuek Jisoo.
"Ini ada makanan yang dikirim kepada Sajangnim"
Dahi Jisoo mengernyit "Makanan? Apa itu dari Naya?" Tanya nya tersenyum senang.
Lisa mendengus. Ingin marah namun dia sadar kalau Jisoo adalah atasannya.
"Ini bukan dari Nona Naya. Tapi ini dari istri Sajangnim" ujar Lisa.
"Rose" gumam Jisoo dengan pelan.
"Istri Sajangnim tidak bisa menghantarkan makan siang kesini karena toko nya lagi sibuk makanya dia memesan makanan untuk Sajangnim. Dia juga sudah memberi pesan agar Sajangnim menghabiskan semua makanan ini" jelas Lisa.
"Baiklah. Terima kasih" ujar Jisoo.
Setelah meletakkan bungkusan makanan itu diatas meja, Lisa membungkuk sopan lalu berganjak keluar dari sana.
Jisoo mengambil bungkusan makanan itu dan dia berganjak duduk disofa. Dibukanya bungkusan itu dengan segera. Terlihatlah nasi bersama chicken dan juga beberapa makanan sampingan yang lain.
"Gue sudah jahat sama lo tapi kenapa lo masih baik sama gue?" Lirihnya menatap makanan yang terhidang itu.
Akhirnya dengan perasaan bersalah, Jisoo menghabiskan semua makanan yang sudah dikirim oleh sang istri.
Tidak bisa dipungkiri kalau dia merasa sedikit terharu dengan perhatian kecil yang diberikan oleh sosok yang tidak dianggap olehnya itu.
Aku happy banget nih! Kemarin Rosé bikin live di IG terus aku spam komen "Where is hank girlfriend? 😂" terus dibaca sama Rosé. Akhirnya Rosé ngambil boneka terus ditunjukin😭
Gak tau juga si dia baca komen siapa soalnya banyak yang komen sama. Tapi gakpapa deh, aku tetap happy karena dinotice. Soalnya pas aku komen itu, dia langsung baca jadi aku yakin dia baca komen aku wkwkwk🤣 biarin aku halu dikit gakpapa kali🥳
Akhirnya Roje sadar kalo aku wujud😭❤️
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr ATM✅
FanficDijodohkan dengan cowok kaya? Dan Rose juga tidak bisa menolak perjodohan itu karena permintaan kedua orang tuanya. Akhirnya Rose berusaha menerima Jisoo sebagai suaminya namun kisah mereka tidak berjalan dengan mulus karena Jisoo mencintai sosok ya...