"Jadi, siapa kau!?" Tanya Dave pada anak yang ternyata tertidur semalaman disampingnya.
Anak yang baru terbangun itu mengucek pelan matanya. Bayang Dave yang samar tampak semakin jelas.
Saat kesadarannya terkumpul, dia langsung menjabat tangan Dave. "Aku sangat berterimakasih, kau adalah penyelamat-ku. Aku pasti akan membalas kebaikanmu." Celoteh anak itu panjang lebar. "Jadi siapa namamu." Tanya nya lagi sambil tetap menggenggam tangan Dave.
"Bisa anda lepaskan tangan saya terlebih dahulu? Dave, panggil saja begitu." Jawab Dave tanpa ekspresi.
"Apa nama keluargamu, apa kau tuan muda yang sedang berburu atau tersesat dihutan? Apa kesibukan mu? Mau kah kau menjadi ksatria pengawal pribadi-ku?" Tanya anak itu bertubi-tubi.
Dave hanya menyerngitkan dahinya.
Anak itu melompat dari kasur. "Aku akan memperkenalkan diri ku secara resmi. Aku louis altera de finiz." Ucapnya lantang sambil membusungkan dada. "Dan aku akan mengangkat mu, Dave- siapapun keluargamu. Sebagai ksatria pengawal pribadiku."
Dave tercengang.
"Hah? Apa maksud anda. Maaf yang mulia putra mahkota. Saya tidak bermaksud menolak niat baik anda, saya hanya merasa terlalu rendah untuk menjadi pengawal anda." Jawab dave sambil membungkukkan badannya.
Sebulan terakhir Dave mendapatkan banyak kelas dari alerie, mulai dari sejarah, ilmu pengetahuan umum, perhitungan, strategi perang, dan juga tata krama bangsawan, mulai dari memberi salam, table manner, dll. Tidak terlalu sulit bagi Dave menerima semua pelajaran itu karena dia memang sudah belajar membaca sendiri sebelumnya. Jadi dave jelas tahu kehidupan seperti apa di istana. Dave memutuskan untuk bersama Alerie sepanjang hidupnya. Mimpi yang indah untuk anak 5 tahun, bukan?
Louis sedikit tak terima mendapatkan penolakan. "Apa kau tak tahu apa yang ku tawarkan? Ini kesempatan emas bagi mu juga keluarga mu." Jelas nya dengan nada sedikit memaksa.
Dave tetap membungkuk.
Louis menyerah pada keinginannya. "Baiklah, terserah saja. Jika suatu hari kau berubah pikiran. Datanglah cari aku." Ucapnya lalu kembali duduk ke tepi kasur.
"Jadi kenapa anda bisa dikejar oleh serigala hutan di tengah malam, yang mulia?" Tanya Dave lalu ikut duduk di sebelah Louis.
Louis menarik nafas dalam. "Awalnya aku pergi ke vila baru yang dibangun raja untuk ibu-ku di daerah air terjun swinè, karna ada pembangunan di jalan yang biasa nya dilalui orang. Jadi kami memutuskan untuk Melewati jalan Hutan utara, tapi aku dan para pengawal malah di serang pembunuh bayaran di tengah jalan." Ucap Louis panjang lebar. "Tapi aku berhasil melarikan diri ke dalam hutan, tapi sialnya malah bertemu serigala dan kau yang menyelamatkan ku." Lanjutnya lagi "Seperti nya aku sedikit haus setelah bercerita."
"Ehem..."
Dave yang sedari tadi hanya memasang ekspresi datar, mendadak cerah karena kedatangan Alerie.
"Peri... apa kau baik-baik saja. Bagaimana keadaanmu semalam." Tanya Dave sambil memeluk alerie. Dave hanya setinggi pinggang Alerie.
Apa itu anak yang sama dengan yang tadi berbicara dengan ku? Batin Louis
"Salam kepada matahari kecil Finiz. Semoga Dewi Alerie terus memberkati anda." Ucap alerie memberi salam. (FYI kerajaan Finiz dan Agily adalah mayoritas pengikut dewi Alerie. Jadi wajar alerie memberi salam seperti itu, karna dia tak berniat memberi tahu yang sebenarnya pada louis.)
Louis mengangguk. "Siapa anda, apakah anda saudara perempuan dari Dave?" Tanya louis penasaran.
Alerie tersenyum, "ya anggap saja begitu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Time Won't Fly : The Place We Can't Be Found [END]
Historical FictionCerita romance historical sederhana yang memiliki alur cerita ringan. Bisa dibaca tanpa emosi dan tidak melelahkan pikiran. Semuanya berjalan sesuai ekspektasi, tebakan dan harapan pembaca. Tidak ada tokoh antagonist yang berarti, tanpa teka-teki da...