Arabella sudah pulih total. Kabar kesembuhannya yang bagai keajaiban menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah. Orang-orang menyebutnya saintess karena rela nengorbankan hidup demi putra mahkota dan dia bahkan selamat walau sudah jantungnya tertusuk 3 kali.
Dan, besok Arabella Crisiant akan melakukan Debutante nya.
"Aku sangat gugup karena besok akan melakukan debutante. Bagaimana jika aku tidak bisa bergaul dengan para lady kelas atas." Keluh Arabella sambil bersandar pada pohon besar di hutan dekat istana.
Cuaca hari ini sangat cerah, jadi mereka memutuskan untuk berjalan-jalan.
Seraphim memutar bola matanya malas. "Oh ayolah, kau punya dua orang paling berpengaruh di pergaulan kelas atas. Apa yang kau takutkan?" Seraphim mengayunkan kipas nya dengan cantik.
"Tentu saja. Aku dan Seraphim adalah yang memegang kendali pergaulan kelas atas. Kita bisa langsung menendang orang yang tidak menyukaimu dari pergaulan kelas atas." Ujar Alesya dengan semangat dan bangga.
"Hahaha. Baiklah, itu membuatku jadi lebih baik."
Alex tidur di pangkuan Alesya. "Para lady sangat menyusahkan diri mereka sendiri. Kenapa kalian harus selalu memaksakan diri tampil sempurna?"
"Ck. Pergilah dari sini jika kalian ingin bermesraan, bung. Itu membuat mata ku sakit." Ketus Louis.
Melihat Dave yang menjulurkan kakinya. Louis segera berinisiatif untuk tidur di pangkuannya.
"Dasar gila. Apa yang kau lakukan!?" Dave menjauh satu meter dari Louis.
Melihat Dave menjauh, Louis memasang wajah sedih. "Aku ingin bermesraan seperti dua orang disana itu."
"Karena itu carilah seorang gadis. Jangan membuat ku takut." Dave bergidik ngeri. "Abela... tolong aku." Rengek Dave sambil berlindung di belakang punggung Arabella.
"Hah, tiba-tiba aku khawatir dengan masa depan kerajaan Agily dan Finiz." Seraphim memasang ekspresi kecewa.
Alesya dan Arabella mengangguk bersamaan.
"Hey, apa maksud nya itu. Kalian meremehkan kami?" Louis tak terima. Bagaimana pun dia adalah calon raja yang tepat, selain wajah yang sa~ngat tampan. Dia juga ahli dalam berbagai bidang.
"Pfft.. semoga Finiz baik-baik saja. Aku tidak khawatir dengan Agily, karena Agily akan mempunyai ratu yang sempurna." Dave melirik ke arah Arabella.
"Berhenti menggoda adik ku." Seraphim mencubit pinggang Dave dan diikuti oleh Alesya.
"Aish. Sangat mengerikan memiliki kakak seperti kalian." Dengus Dave kesal.
"Hahaha... kita terlihat sangat harmonis." Ujar Arabella tanpa melihat di sisi kanan nya ada Louis Dan Alex yang sedang saling memukul, Alesya dan Seraphim juga Dave yang sedang berdiskusi (berdebat) sambil saling mencubit atau menjambak di sisi kiri.
"Saat kalian sudah dewasa. Apa kita akan tetap bisa bermain seperti ini?" Lirih Arabella.
Semuanya ikut berbaring dan menatap langit biru itu bersama.
"Sekarang kita sudah dewasa dan kita masih bermain." Jawab Alex.
Arabella menggeleng. "Maksudku itu saat kita memiliki keluarga masing-masing, pekerjaan sendiri. Pasti kita akan merindukan ini, bukan?"
"Mari berjanji untuk tetap piknik walau kita sudah keriput." Celetuk Louis.
Seraphim menghalangi sinar matahari dengan tangannya. "Aku akan tetap cantik walau sudah keriput."
"Hahaha. Baiklah, kau memang yang paling cantik disini." Puji Alesya dan di angguki oleh Arabella.
"Dave.. kau juga sangat tampan." Louis memeluk Dave yang berbaring di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Won't Fly : The Place We Can't Be Found [END]
Tiểu thuyết Lịch sửCerita romance historical sederhana yang memiliki alur cerita ringan. Bisa dibaca tanpa emosi dan tidak melelahkan pikiran. Semuanya berjalan sesuai ekspektasi, tebakan dan harapan pembaca. Tidak ada tokoh antagonist yang berarti, tanpa teka-teki da...