- chap 16 -

46 5 0
                                    

"Ini mengagumkan... bagaimana jika kita coba mendekat ke tempat air terjun itu, teman." Ajak Louis bersemangat. Wajar saja, umur-umur sekarang memang masanya anak-anak ingin tahu banyak hal bukan?

Dave mengangguk cepat. "Ayo kita kesana, louis." Ucapnya sambil berpijak pada bebatuan sungai. "Berhati-hati lah, batunya sangat licin." Imbuhnya lagi sambil mengulurkan tangan untuk membantu Louis naik ke atas batu.

Keduanya melompati bebatuan itu satu persatu hingga akhirnya berada tepat di bawah air terjun.

"Wah, arusnya sangat kencang. Bagaimana jika kita duduk di bawah air terjunnya?" Ajak Louis lagi. Dalam beberapa hal, Louis memang lebih agresif, sehingga dia lebih dulu mengajak atau memulai sesuatu. Sedangkan Dave bertugas memikirkan apakah ajakan Louis bisa di pertimbangkan untuk dilakukan.

Dave masih berpikir apakah itu aman? Arus airnya deras. Jadi bisa saja menyebabkan cedera. Berbeda dengan Louis yang langsung menerobos air terjun dan...

Plak...

"Louis..." pekik Dave sesaat sesudah Louis menerobos air terjun. Dave yang tak mendengar omongan Louis pun ikut menerobos.

"Huah.. Louis, apa kau baik-baik saja? Kenapa tak menjawab ku?" Tanya Dave sambil mengguncangkan Tubuh Louis.

"Ah kau membuatku pusing. Hentikan guncangan itu." Berontak Louis.

Dave menghentikan guncangannya. "Kau selalu saja bertindak sesukamu. Pikirkan tentang ku jika kau tak mengkhawatirkan dirimu sendiri." Celoteh Dave panjang lebar.

Louis tak menjawab dan malah fokus pada hal lain. "Apa ini, api? Di dalam air?" Aneh, ada api di bawah air terjun. Louis tekagum-kagum. "Kenapa apinya tak padam terkena api. Ini ajaib bukan? Kita menemukan sesuatu yang ajaib."

Dave ikut menatap api tersebut. Menakjubkan, bahkan warna apinya berwarna putih. Dave teringat sesuatu, Alerie pernah menceritakan sesuatu tentang api ini. Tapi, Dave sedikit lupa intinya.

"Kata peri, nama air terjun ini adalah Eternal flint falls." Jelas Dave singkat.

Louis menatap Dave dengan mata berbinar. "Kau tahu asal usul nya? Ceritakan, ceritakan padaku, teman."

Dave menghela nafas berat. "Baiklah, cerita ini cukup panjang. Tapi aku tak mengingat keseluruhan ceritanya. Mungkin, aku juga melupakan bagian penting."

Louis duduk dengan rapi di atas batu disebelah batu yang ada apinya itu. Melipat kakinya, bersiap mendengar cerita. Dia memang sa~ngat suka dengan dongeng atah legenda. Biasanya, pengasuhnya akan membacakannya dongeng sebelum tidur. Dia menyukainya karena rasanya seperti mengetahui rahasia besar dunia, dan itu menakjubkan.

Dave memulai ceritanya.

"Dahulu kala, jauh sebelum kerajaan ada. Manusia hidup berkelompok kecil atau yang biasanya disebut suku. Setiap suku memiliki wilayah yang kecil dan bahkan mereka tidak berkomunikasi dengan suku-suku lain karena mereka hidup saa~ngat berjauhan.

Tapi, suatu hari. Suku yang bernama Flint terpaksa ber-migrasi ke tempat lain dikarenakan longsor. Salju yang parah dan membuat tempat tinggal mereka tidak layak di tinggali. Akhirnya mereka berjalan cukup jauh, selama berhari-hari. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Banyak anggota dari suku Flint yang tak sanggup melanjutkan perjalanan, jatuh sakit, bahkan meninggal karena kelelahan berjalan. Terutama para orang tua dan wanita.

Tetua Suku Flint sangat bingung dan sedih. Apa yang harus dilakukannya untuk menyelamatkan anggotanya yang tersisa. Cuaca juga semakin memburuk, badai salju yang sering muncul. Pakaian yang tidak layak. Semuanya sangat kesulitan.

Sampai pada hari ke 7, tetua suku Flint memutuskan untuk beristirahat. Mereka semua duduk diatas salju yang dingin. Tetua suku yang frustasi karena tak menemukan tempat yang layak, akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan sendiri sebentar agar bisa menenangkan diri.

Time Won't Fly : The Place We Can't Be Found [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang