- chap 37 -

40 4 0
                                    

Louis sudah beberapa hari tiba di Agily. Seperti biasanya dia, Dave, dan Seraphim bermain bersama.

Tapi, beberapa kali juga setiap mereka bersama Dave pergi secara tiba-tiba tanpa alasan.

Beberapa hari lalu, saat sedang bermain bertiga, Dave tiba-tiba pergi, Seraphim yang kesal akhirnya pergi bersama beberapa lady untuk tea party. Merasa ditinggalkan, Louis bermain ke hutan utara. Katanya disana terdapat banyak spirit, dia ingin membuktikannya sendiri.

Bukannya bertemu spirit dia malah dikejar pembunuh bayaran yang sepertinya salah sasaran. Louis yakin itu pembunuh bayaran untuk Dave, sial sekali.

Saat tertangkap dan pembunuh itu sadar bahwa itu adalah orang yang salah, dia tak melanjutkan aksinya dan pergi begitu saja meninggalkan louis yang setengah terluka.

Louis mengira sepertinya hidup nya yang indah akan berakhir hari itu karena anak panah yang mengenai kaki nya ternyata dilumuri racun.

Karena sudah pasrah akan takdir, Dave hanya merebahkan tubuhnya ke rerumputan menunggu kematian.

"Ada Kakak tampan yang teluka." Ucap nona kecil itu. Louis awalnya tak menyukai kehadirannya, para gadis selalu  merepotkan. Tapi, nona kecil itu menyembuhkan kakinya.

Dan sejak hari itu, Louis selalu ke hutan utara untuk bertemu malaikat kecil itu. Namun, sampai hari ini dia tak pernah bertemu malaikat kecil lagi.

"Kau ingin pergi ke hutan untuk bertemu malaikat imajinasimu itu lagi?" Ledek Seraphim melihat Louis bersiap-siap untuk menunggu seseorang yang dia hanya tau namanya.

Louis memutar bola matanya malas. "Urusi saja persiapan untuk pergaulan kelas atas mu. Jangan ikut campur masalahku." Cetus Louis kemudia berlalu pergi diam-diam tanpa pengawal ke Hutan utara.

Di perjalanan dia ke dapur untuk mengambil beberapa makanan manis untuk 'nona malaikat kecil' nya.

Apa kalian sudah dengar beritanya? Nona Abela ternyata memiliki kekuatan suci. Saat putra mahkota diserang pembunuh, nona Abela menyembuhkan putra mahkota, namun luka itu berpindah kepadanya.

Dan apa kalian tahu? Katanya, nyawanya mungkin tak tertolong.

Tentu saja ada yang lebih mengejutkan daripada itu. Nona Abela ternyata adalah anak Duke Crisiant.

Astaga, tak heran dia memiliki sifat yang lembut. Darah bangsawan memang berbeda.

Louis awalnya tak ingin menguping. Tapi karena nama 'abela' disebut dia jadi penasaran. Sepertinya, nona malaikat kecil dan abela yang di bicarakan mereka adalah orang yang sama.

Setelah bertanya kepada para pelayan, Louis segera menuju istana tempat kamar Arabella berada.

"Sepertinya benar ini kamarnya." Gumam Louis setelah melompat ke balkon. "Syukurlah jendelanya tidak terkunci."

Louis segera memasuki kamar itu. "Ah benar saja. Itu memang dia, nona malaikat kecil yang malang."

Louis duduk di sebelah Arabella yang tak sadarkan diri. "Aku menunggumu di hutan utara setiap hari, tapi kau malah tertidur disini. Cepatlah sembuh, ada banyak yang ingin ku katakan."

"Tapi, bisa-bisanya putra mahkota bodoh itu terluka dan membuat mu menanggung lukanya." Celoteh Louis.

Terdengar suara langkah kaki yang mendekat, jadi Louis bergegas keluar. "Saat kau bangun, makanlah ini, nona kecil."

Tak lama Louis pergi, Dave dan Archmage memasuki kamar Arabella.

"Ternyata keadaannya lebih parah dari yang saya kira." Ucap Archmage setelah memeriksa keadaan Arabella.

Time Won't Fly : The Place We Can't Be Found [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang