Annyeong Yeorobun sesuai janjiku tadi pagi, sore ini aku up bagian 2
Happy Reading semua
--------------------------------
Alvino menginjakkan kaki nya di rumah, ia baru saja pulang dari pemakaman ibu nya. Saat melewati ruang keluarga ia melihat kakak dan Ayah nya sedang bercanda bersama
"Kapan Alvino ngerasain itu lagi? " ucap nya dengan lirih ia benar-benar rindu dengan Ayah dan kakak kakaknya, jujur ia sangat iri dengan kakaknya yang masih bisa merasakan kasih sayang Ayahnya. Ia pun segera naik ke kamarnya setelah sampai di kamarnya ia memegang foto keluarga nya
"Ayah adek kangen di peluk sama Ayah, adek juga kangen main bareng Ayah. Ayah tau nggak kemarin kesayangan nya Adek kambuh lagi, adek capek akhir akhir ini dia manja banget terus nakal juga sampai ngerepotin papa, untung nya papa nggak marah karena Adek ngerepotin terus" ucap Alvino dengan mata yang berkaca kaca, ia akui ia sangat cengeng menyangkut hal yang berkaitan dengan keluarga nya.
Setelah itu pun ia menaruh foto keluarga nya di meja belajar lalu merebahkan badannya dan memejamkan matanya. Setelah Alvino benar-benar tertidur orang yang sedari tadi mendengarkan keluh kesah Alvino masuk ke kamar dan duduk di tepi kasur Alvino
"Maaf karena belum benar-benar mengerti posisi adek saat ini" ucap orang itu sembari mengusap kepala Alvino, setelah itu pun ia pergi tidak lupa ia tadi mencium pipi serta kening Alvino
_________________Alvino terbangun dari tidurnya saat melihat jam ternyata masih jam 5 pagi, ia pun segera mencuci mukanya lalu turun ke bawah. Di bawah ia segera menuju kulkas dan mengeluarkan bahan bahan untuk sarapan ia dan kakak juga ayahnya, jika kalian bertanya memang nya tidak ada pembantu? Maka jawabannya adalah Alvino lebih suka memasak sendiri jika ia memiliki waktu luang, jika ia bangun kesiangan atau harus berangkat pagi maka maid lah yang memasak sarapan setelah selesai memasak ia segera ke kamarnya dan bersiap siap, saat akan turun ia berpapasan dengan El seketika senyum nya terbit dengan semangat ia menyapa kakaknya
"Pagi kak El" sapa Alvino dengan semangat dan mata yang berbinar sedangkan El hanya melihat sekilas lalu pergi, Alvino hanya tersenyum sendiri lalu melanjutkan langkah nya ke ruang makan, saat telah sampai ruang makan ia sudah melihat papa dan ketiga kakak nya. Ia pun segera duduk saat sedang mengunyah tiba-tiba papa nya memanggilnya
"Besok ulang tahun anak saya, saya berencana mengadakan acara nya disini. Jadi kamu saya minta jangan pernah keluar kamar faham? " ucap papa nya dengan nada dingin dan tatapan datarnya, sedangkan Alvino hanya tersenyum sendu lalu menjawab sang Ayah
"Emang Alvino sekarang bukan anak Ayah ya? Ayah tau nggak kalau Alvino selalu berharap suatu saat nanti Ayah meluk aku terus anggap aku anak ayah lagi, tapi kayanya harapan aku sia sia ya yah dan satu lagi Ayah nggak perlu ngasih tau kalau aku harus di kamar, karena setiap ulang tahun kakak kan aku selalu di kamar jadi tanpa ayah suruh pun aku sudah inget yah" ucap Alvino dengan tatapan sendu nya jangan lupa dengan air mata yang sudah mengalir sedangkan ayah dan ketiga kakak nya hanya terdiam mendengarkan ucapan Alvino, entah kenapa ada rasa sakit di hati mereka.
________________________
Maaf pendek.....
Tapi aku bakal usahain setiap hari supaya up
Ohhh iya satu lagi jangan lupa tinggal kan jejak
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen FictionMendekatlah biar ku cerita kan tentang Alvino Kavindra Dandelion seorang anak yang sangat kuat menahan luka yang telah di torehkan oleh sang Ayah dan ketiga kakaknya, lantas sampai kapan kah Alvino bisa menahan luka nya, akankah dia menyerah dengan...