32. Belajar Mengikhlaskan

157 7 0
                                    

Haiiiii......

Sesuai janji aku akan up book ini, jadi tanpa banyak omong

Happy Reading📖📖📖

____________________________

Kini mereka semua kecuali Alvino, sedang berada di sebuah pemakaman. Tertulis nama Arka di nisan tersebut, terlihat juga Raka yang masih menangis di pelukan Angkasa. Mereka semua masih menangis tanpa suara

Adrian pun saat ini terlihat sangat kacau, dia menatap kosong ke arah tumpukan tanah, yang dimana ada jasad sang anak disana

"Anak papa udah bahagia hmm? Udah ketemu mama kan? Udah ga sakit lagi sekarang" ucap Adrian dengan air mata yang masih menetes, dia mengusap pelan batu nisan sang anak

"Adrian, ayo sebaiknya kita pulang, bentar lagi akan hujan seperti nya" ucap Gara kepada sang adik ipar yang masih berjongkok di dekat pemakaman sang anak

"Lo duluan aja kak, gw masih mau disini" jawab Adrian serak

"Aku juga mau disini" ucap Raka dengan tatapan kosong nya

Sebenarnya Gara tidak setuju karena sebentar lagi akan turun hujan, tapi melihat sang keponakan dan adik ipar yang terlihat masih sangat hancur atas kepergian sang adik dan anak, jadi Gara memutuskan untuk meninggalkan mereka duluan

Kini Raka dan Adrian terdiam dengan tatapan kosong

"Adek Raka sekarang udah pergi pa, terus Raka sekarang sama siapa" tanya nya dengan masih menatap kosong kuburan sang adik

Adrian yang mendengar itu pun menengok ke arah sang anak, dia tersadar bahwa bukan hanya dia yang merasa kehilangan. Tetapi masih ada sang anak yang tentu nya lebih terpukul, apalagi Arka dan Raka selalu berdua dan masih tidur di kamar yang sama

Adrian pun mendekat ke arah sang anak dan menepuk pelan pundak nya

"Kamu ga sendirian Raka, disini masih ada papa. Papa janji papa akan kuat demi kamu" ucap Adrian lalu memeluk hangat sang anak

Raka yang mendengar itu hanya mampu menangis, ia menumpahkan segala rasa sakit di pelukan sang papa. Adrian pun hanya mampu membisikkan kata2 penenang untuk anaknya

Mereka berdua menangis disana, membayangkan hari2 kedepannya tanpa Arka

Jujur mereka semua belum rela, mereka tidak menyangka bahwa akhir dari liburan mereka akan seperti ini

Rasanya baru kemarin Arka merengek, baru kemarin mereka bermain bersama. Tapi ternyata kini sekarang Arka sudah tertidur untuk selamanya

"Ya udah yuk Raka, kita pulang udah gerimis" ajak Adrian saat sadar hujan sudah mulai turun, sedangkan Raka hanya mengangguk

"Kita pulang dulu ya dek, jangan lupa mampir mimpi abang" ucap Raka lalu mencium nisan sangat adik

Mereka berdua pun meninggalkan pemakaman, tanpa disadari ada seorang remaja memakai baju putih, yang sedari tadi memperhatikan mereka

"𝘈𝘳𝘬𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘱𝘢, 𝘣𝘢𝘯𝘨"

Skipp

Kini mereka semua berada di ruang keluarga yang berada di rumah Gara, mereka semua termenung disana

"Kapan kita mau ke rumah sakit? " tanya Malvian memecah keheningan

"Aku belum siap" jawab Raka dengan lirih, membuat semua anggota keluarga nya menatap dirinya

"Kenapa? Kamu menganggap Alvino sebagai masalah yg menyebabkan Arka mati? " tanya Sabrian dengan sedikit kecewa

Sementara Raka hanya menatap Sabrian lalu menggelengkan kepala nya

"Sama sekali enggak bang, gw cuma bingung kalau Alvino bangun apa yg harus gw bilang" jawab Raka dengan terkekeh kecil

"Ini semua udah takdir Raka, Alvino pasti bisa menerima semuanya perlahan" jawab Gara seraya mengusap kepala Raka dengan lembut

Jujur saja sebenarnya Gara juga merasakan kehilangan Arka, namun ini semua sudah takdir yang mau bagaimana pun tidak akan bisa di ubah

"Sudahlah ayo sekarang kita ke rumah sakit, 2 jam lagi Alvino operasi" ucap Elgara, yang kemudian di angguki oleh semua nya

Setelah itu semua anggota keluarga menuju ke rumah sakit dimana Alvino di rawat

5 menit perjalanan akhirnya mereka semua sampai di rumah sakit, mereka semua langsung menuju ke ruang ICU karena kondisi Alvino tidak memungkinkan jika berada di kamar rawat biasa

Saat sampai di depan ruang ICU Alvino mereka melihat beberapa perawat dan dokter berlarian masuk

"Sus ada apa ini? " tanya Erick memberhentikan salah satu suster

"Pasien bernama Alvino mengalami penurunan tuan, kalau begitu saya permisi" ucap suster tersebut lalu kembali berlari

Sementara mereka semua anggota keluarga hanya mampu terdiam, mereka takut jika hal itu terjadi kembali

Satu yang mereka harapkan 𝘈𝘭𝘷𝘪𝘯𝘰 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢

_____________________

Segitu dulu yaaa........

Maap kalau pendekkk, jangan lupa vote and komen okeyy?

See youuu

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang